Hai hai, postingan kali ini di
sponsori oleh sulitnya mengumpulkan semangat untuk menulis lagi. Heyuuh.
*melakukan pemanasan jari*
Kali ini, saya ingin sekali
menuliskan cerita tentang keluarga baru yang saya temukan selama proses KKN.
Hehe, iya, saya sudah KKN looooooooooh. KKN yang super menyenangkaaaaan.
*tebar-tebar bunga ala emot line*
Sebenarnya ini adalah postingan
yang telat untuk dituliskan, karena ingatan saya tentang KKN pun sedikit demi
sedikit sudah mulai memudar. KKN sudah berakhir sekitar…… entahlah (karna sudah
hampir setengah tahun lebih), walau begitu saya dan teman-teman masih tetap
berhubungan erat. Eh, tidak erat-erat juga sih. *lalu dibuang dari kelompok KKN
unit 121*
Yap.
Saya berada di unit 121 yang
dipercayakan kepada desa Wonolelo, dusun Ngagrong, di gunung Merbabu. Saya
tidak ingin bercerita tentang bagaimana indahnya pemandangan di dusun tersebut,
karena pasti akan jadi postingan yang paaaaaaanjang sekali dalam melukiskan
keindahan disana. Seakan tidak ada kata yang cukup dalam mengiaskan indahnya
alam disana. Dari sana, seakan dunia adalah milik kita (baik ini agak lebay).
Tapi, memang betul. Pertama kali saya tiba disana untuk observasi, saya hanya
bisa terbengong-bengong bagai orang kampung yang tidak pernah melihat pemandangan
alam sebagus disana, rasanya seakan berada di surga walau saya tidak pernah
tahu surga itu seperti apa. Yah, walau begitu surga pasti beribu kali lipat
lebih bagus lagi, wah kalau di Ngagrong saja sudah sebagus itu bagaimana
indahnya surga nanti ya. Mungkin saya akan pingsan saking takjubnya.
Saya pun sebenarnya juga tidak
ingin bercerita mengenai keramahan penduduk disana, bagaimana semuanya sudah
saya anggap seperti keluarga sendiri. Keakraban antar tetangga yang mereka bina
sungguh lebih dari keluarga sendiri. Mungkin karena rumah disana berdekatan
semua, berbeda dengan di kota yang jauh dipisahkan oleh sebongkah pagar. Saya
teringat ketika saya sedang sakit, tiba-tiba saja ketika keluar rumah hampir
semua ibu-ibu, adik-adik, dan para remaja putri menanyakan kondisi saya.
“ Mbak manda lagi sakit ya katanya ? “
“ Mbak ayo sini mampir rumah saya
dulu, nanti saya buatkan minuman jahe biar mbak cepat sembuh “
“ Mbak ayo sini saya pijatkan saja
ya “
Dan baaaaaaanyak lagi.
Ketika saya dan teman-teman saya
sedang mendaki gunung Merbabu dan kami terlambat pulang karena suatu hal pun,
para warga sangat mengkhawatirkan kami sampai-sampai ada yang menangis.
Beberapa mencoba menghubungi, namun hp kami semua memang dalam keadaan off.
Ketika keesokannya kami sampai di posko (rumah kami selama di Ngagrong), para
warga langsung menggerubungi dan menanyakan kabar kami semua. Hhaah.. itu hanya
0.0001% cerita tentang keramahan para warga selama sebulan kami berada disana.
Dan yang paling saya banggakan dari
dusun tersebut adalah tentang penghafal Qur’annya. Jadi, disana memang ada
sebuah mesjid serta TPA untuk menghafal Qur’an. Baru sekitar 2 tahun berdiri,
namun warga sangat menerima nya dengan antusias. Para remaja yang baru berumur
15 tahun dsb telah berhasil menghafalkan sekitar 5 juz dalam 2 tahun. Para
warga pun, baik ibu-ibu, anak2, serta remaja telah menggunakan jilbab syar’I
panjang yang sesuai dengan syariat Allah. Kami pernah berdiskusi dengan para
remaja disana, dan mereka benar-benar membuat saya takjub. Mereka bercerita
tentang menjaga pandangan serta pergaulan dengan lawan jenis, serta tentang bau
parfum yang tidak boleh dicium oleh kaum adam. Mereka bahkan membatasi sms
dengan lawan jenis karena takut mendekati zina. Banyak hal yang saya pelajari dan
ambil maknanya dari setiap ucapan serta perbuatan mereka. Jujur, saya disana
bukan mengajar selayaknya mahasiswa KKN, namun saya lebih banyak belajar dari
para warga desa disana, terutama masalah akhlak dan moral.
Baik, karena saya sudah lama tidak
menulis, guna tetap menjaga otot-otot jari saya (hihi), sepertinya saya pun
harus membatasi cerita-cerita indah yang banyak sekali terjadi selama saya
disana. Saya menyesal kenapa saya tidak membuat buku harian semacam diary ketika
berada disana. Banyak hal terindah selama hidup saya yang terjadi disana.
Seperti saat membantu warga untuk menanam sayuran di ladang, serta bermain
dengan para anak-anak kecil ke tengah hutan demi melihat air terjun yang
ternyata sudah mengering. Haha, benar-benar hutan! Bukan hutan mainan atau
olahan yang sudah dijadikan tempat pariwisata. Enggaaaaak. Dan saya hanya
sendirian orang dewasanya, sedangkan yang lain adalah anak kecil. Saat itu yang
lain sedang tidur, sih.
Hobby baru
saya selama disana adalah berjemur di pagi hari ketika ada matahari, karena
suhu udara disana sangat lah dingin. Yaiyalah, dusun itu termasuk yang dekat
dengan puncak gunung Merbabu dibanding dusun lainnya. Namun, matahari juga
jarang menampakkan sinarnya, jadi ketika di pagi hari terlihat matahari saya
akan berteriak kesenangan dan meloncat keluar untuk merasakan kehangatan (?)
hahaha. Mandi serasa bagai diguyur air es, bahkan terkadang lebih dingin. Kalau
keluar malam-malam keatap buat nongkrong, saya biasanya menggunakan sarung
tangan. Karna kalau tidak seperti itu benar-benar bisa menggigil. Bahkan di
sore hari saja, kami sangat sering menggigil karena kedinginan. Btw, atap
adalah tempat nongkrong terasik. Karena dari sana pemandangan pagi, siang,
sore, bahkan malam (untuk melihat bintang) teramat amat amat amat amat sangat
indaaaaah. Kalaupun malam saya harus sendirian nongkrong naik keatap, saya
berani melakukannya (terlebih buat cari sinyal telponan sih, hahaha). Padahal disana sangat gelap karna hampir tidak ada lampu jalan. Tapi berkat itu, bintang menjadi terlihat sangat indah dari sana.
Begitu pula dengan teman
saudara-saudari sekelompok saya yang sudah menjadi keluarga baru saya, kenangan
dengan mereka tak kalah indah. Kita semua berada di bawah atap yang sama selama
sebulan, makan dan minum yang sama, memandang bintang dan langit yang sama,
merasakan keramahan yang sama, menonton film yang sama dengan menggunakan
proyektor, serta hal lainnya. Bagaimana kita setiap malam selalu melakukan
hal-hal bodoh indah bersama, seperti duduk diatas atap sampai larut
malam sambil memandang bintang dan saling curhat satu sama lain, melakukan
permainan kartu dengan hukuman-hukuman yang sangat menyebalkan seperti harus
jujur-jujuran menjawab berbagai pertanyaan, menonton film dari yang sedih
sampai ngakak bersama-sama sampai laruuut malam, dimarahin bersama-sama karena
terlalu keras tertawa saat larut malam, memasak dan membersihkan rumah
bersama-sama, pergi ke pasar bergantian, dll. Kita pernah menangis dan tertawa
bersama. Kita pernah dimarahi dinasehati dan disayangi bersama-sama oleh
banyak orang. Kita sering mengkhawatirkan satu sama lain, dan terkadang kita
berdebat akibat terlalu khawatir akan keadaan satu sama lain. Kalian tahu,
mereka sangat berarti bagi saya. Mereka tahu berbagai sifat yang bahkan jarang
orang lain mengetahuinya. Mereka mampu membuat saya benar-benar menjadi diri
saya sendiri saat berada di dekat kalian. Mereka mampu mengungkap sifat-sifat
buruk saya dan tetap menerimanya dengan hati terbuka. Mereka tahu bahwa saya
adalah orang yang sangat suka berbasa-basi, moody, pemarah, ngeyel, dsb. Mereka
tahu bahwa saya terkadang sangat suka menyimpan segala nya sendiri dan berkata
baik-baik saja agar tidak membuat orang lain khawatir, tapi disaat tertentu
dapat menjadi sangat sering mengeluh dan terus saja mengeluh. Saya terkadang
menjadi menyebalkan dan senang sekali melakukan sebuah permainan psikologis
untuk orang lain, mereka tahu bahwa terkadang saya bisa jadi sejahat itu. Mereka
tahu bahwa saya sangat suka tiba-tiba menghilang tanpa kabar ketika berada di
posko dan berjalan keluar sendirian. Mereka tahu bahwa saya sangat gengsi hanya
untuk berkata rindu dengan mereka bahkan disaat saya benar-benar sangat rindu,
tapi ketika hal tersebut sudah tidak dapat ditahan lagi maka saya pun akan
mengatakannya dg jujur. Tentu saja, merindukan mereka adalah hal yang sangat mudah
bagi saya.
Kita pernah menakhlukan gunung
bersama-sama, kita juga pernah menakhlukan arung jeram bersama-sama, kita
sering menakhlukan kesunyian malam dan berbagi cerita bersama. Bahkan jika yang
kita bicarakan adalah hal yang sudah diungkit berkali-kali, kita tidak pernah
bosan dan tetap tertawa. Karena hal konyol itu, cerita manis itu, hanya kita
yang tau dan merasakan betapa berharganya itu. Mereka, harta berharga saya.
Sungguh.
Sebelum ingatan itu semakin memudar
satu demi satu, maka izinkan saya untuk menorehkan sekilas tentang mereka
secara singkat. Kami ber9 adalah saudara kakak beradik, maka saya akan
menuliskannya dari yang urutan nya paling tua.
1.
Aman
Seorang mahasiswa jurusan
Statistik. Bagi saya dia adalah seorang teman, kakak, dan juga musuh.
Teman-teman memanggilnya dengan sebutan “ kakak “, bukan hanya karena dia yang
tertua, namun memang karena semua saudari sangat menghormatinya. Entah apa yang
membuatnya begitu dihormati. Tapi saya seringkali menyebutnya hanya dengan
nama. Haha. Dia pernah berkata, “panggil aku senyaman kamu saja”. Maka dengan
tidak tau diri saya lebih senang ketika langsung menyebut namanya saat sedang
berbicara dengannya.
Bagi saya orang ini adalah
seorang yang sangat sering membuat kesal. Dia yang menyebabkan sifat temperamen
saya begitu mudah keluar dari dalam persembunyiannya yang sebenarnya telah
dikunci erat. Maya sampai pernah bilang, “Kalian kalau berdekatan berantem
terus”. “Anak SMP” , begitu Aman sering
memanggil saya. Walau begitu, dia adalah seorang pelindung yang baik. Pelindung
yang dapat dipercaya untuk menjaga kami semua. Di dekatnya, kehangatan itu ada.
Kami semua teramat percaya padanya. Dia jahat, tapi kebaikannya melebihi
kejahatannya.
Pertama kali kumpul KKN,
orang ini adalah yang paling membuat saya jengkel setengah mati. Tanpa
disengaja kami malah berpasangan ketika hari pertama KKN, karena sama-sama
tidak memiliki pasangan. Saat itu saya benar-benar tidak menyangka bahwa malah
dengannya lah saya menjadi paling akrab kemudian. Saya senang berdiskusi dan
mendengarkan ceritanya tentang berbagai hal, karena pengetahuan yang dimiliki
orang ini teramat luas. Pernah saudari yang lain merasa tidak berani berkata
jujur kepadanya, dan selalu menjadikan saya sebagai penyampai pesan kepadanya. Orang
ini memang berwajah menakutkan (seperti preman berhati hello kitty), tapi
dipertengahan KKN semua orang telah menyadari sifat aslinya yang sebenarnya
begitu sangat baik. Ia yang biasanya meminjamkan paksa jaketnya ketika saya lupa atau malas mengenakan jaket. Dan merelakan jaketnya untuk saya rusak untuk digunakan mendaki. Dia memang saudara dan musuh saya yang baik. Hingga sekarang, semua menjadi sangat hormat dan
mengaguminya. Paling dewasa, katanya. Walau di depan saya seringkali ia menunjukkan
sisi lemahnya, namun tidak ingin saudara-saudari yang lain mengetahuinya. Hei
saudara tua saya, semoga Allah terus menjagamu ya, tidak mengapa jika Dia
mengambil kebahagiaan mu sedikit asalkan itu akan memberikan kebahagiaan yang
jauh lebih besar untukmu nantinya :)
2.
Mas Miko
Orang ini agak terlihat random
di mata saya. Dari gaya bicaranya ia terlihat cerdas, tapi sebenarnya dia
sangatlah teramat konyol. “Kak Barbie” atau “ pee mak “, begitu kami semua memanggilnya.
Tingkah lakunya yang konyol terkadang bisa membuat kami semua terbahak. Walau
harus saya akui, orang ini adalah yang paling misterius diantara semua yang
saya kenal di unit KKN ini.
*hmm jeng jeng, musik
horror*
Saya paling sebal kalau
harus bertukar pikiran dengan orang ini, karna saya pasti akan kalah. Dengan
kata-katanya yang rumit, pikiran saya terkadang juga bisa ikutan menjadi rumit.
Otak saya seakan tidak sampai menjangkau dunianya. Kak Miko berasal dari jurusan
hukum, memang berbakat menjadi seorang pengacara saya rasa. Ia bisa dengan
mudah membalikkan kalimat dari lawan bicaranya. Yang pasti jangan coba-coba
untuk melawannya. Terkadang ia juga terlihat seperti memiliki insting yang
bagus, pengamatannya lumayan kuat. Beberapa kali saya menyadarinya, tapi
beberapa kali juga saya menyadari kalau terkadang dia hanya terlalu konyol.
Orang ini memang lucu sekali. Tapi ia juga yang paling saya takuti, hihi (.__.)
. Walau beberapa kali pula saya begitu senang membela orang ini jika ada yang
berpikiran salah tentangnya.
Saya tidak punya foto
berdua sama Mas Miko, hahaha, kasian sekali :”)
Ini foto Mas Miko
sendirian aja ya.
3. Mas
Ian
Ketua KKN kami yang
berasal dari teknik informatika, orang yang menggelikan. Saya bahkan bingung
untuk mendeskripsikannya. Percayalah, dia adalah orang yang baik. Saya
menghormatinya sebagai ketua, walau kadang ia bersikap begitu konyol sehingga
banyak orang mempertanyakan apakah ia benar-benar ketua kami, hahaha. Orang
yang lucu walau sebenarnya mungkin tidak berniat melucu. Hanya bicara saja
sudah terlihat lucu. Tapi bicara dengannya juga membuat saya merasa nyaman.
Baru-baru ini mas Ian
pacaran dengan Mba Atma, saya sebenarnya sudah mengetahui sejak lama tentang
perasaan dua orang ini. Saya dan Aman beberapa kali berani bertaruh untuk perasaan Mas dan Mba ini. Hihi. Saya pun terkadang menjadi saudari curhat Mba Atma dalam
membicarakan orang ini. Mas Ian si kelinci, lucu dan baik. Ketua kami, tapi yang
paling tidak menjalankan program KKN individu, hahaha. Maaf mas Ian, jadi
ngebongkar aib mas Ian disini. Ketika KKN, orang ini (dan Aldy) yang paling
sering sholat di Mesjid diantara saudara. Walau bacaannya ketika menjadi imam
pernah membuat teman-teman yang lain tertawa karena terlalu sering membaca
surat pendek. Ndakpapa ko mas Ian, semuanya tetap menyayangi mas Ian, tentu
saja.
Hal terlucu dalam ingatan
saya, mas Ian adalah orang yang paling penakut di Unit. Padahal beliau yang
badannya paling besar diantara saudara. Pernah saya berpasangan dengannya
ketika sedang mendaki gunung, entah karena saya yang sok kuat atau apa, tapi
malah saya yang lebih sering membantu beliau ketika melewati batu-batu atau
tanjakan gunung. Tapi memang bawaan beliau saat itu super banyak sih, sedangkan
bawaan kami ringan karna tidak diperbolehkan para saudara membawa barang-barang
berat. Mereka memang super baik. Pernah helm saya tertinggal di kontrakan mas
ian, dan sengaja dititipkan mas Ian ke mba Atma sambil bilang gini,”Sepertinya
manda gak mau ngambil kalau di tempatku, tak titipin tempatmu ya”. Beliau tau
kalau saya takut teramat malas kalau ke tempat laki-laki.
4. Mba
Atma
Mba yang saaaaaangat
perhatian. Beliau berasal dari jurusan kedokteran. Pertama kali kumpul kkn
barengan sama mba yang satu ini. Saya menjemput di kontrakannya. Terlihat
manja, walau sebenarnya sangat kuat sekali. Sering kali saya berdiskusi panjang
dengannya, dari situ saya mengetahui kisah-kisah pahit yang telah berhasil
dilaluinya. Mba yang sangat super sekali di mata saya. Saya begitu menyayangi
beliau.
Mba Atma saya ibaratkan
seperti matahari, karena dimanapun dia berada mampu membawa kebahagiaan dan keceriaan
bagi orang disekitarnya. Saya pernah bertengkar dengan orang ini hanya karena
saya terlalu sering ngeyel untuk sok mandiri. Kata yang begitu saya ingat
darinya, “Kamu jangan sok sok an kuat gitu deh, kami semua ini
mengkhawatirkan kamu. Coba kamu yang jadi kami, kami khawatir tapi kamu malah
tambah bersikap sok kuat gitu, bukannya tenang malah jadi tambah khawatir.
Kalau orang mau bantu yaudah terima aja, kamu paling kecil tapi sok banget.
Kami itu sayang sama kamu”. Saya hampir saja menangis ketika kami
bertengkar, walau sebenarnya beliau hanya berusaha menasehati. Beliau mengira saya
lah yang banyak berkorban, padahal mereka yang selalu berkorban dan saya yang
selalu dilindungi oleh mereka semua. Mereka semua terlalu baik, saya terlalu
dimanjakan oleh mereka. Gara-gara mereka yang seperti itu, ketika pulang saya
menjadi kesulitan karena sebelumnya terlalu bergantung pada mereka. Aaaak kan,
jadi rindu mereka.
5. Suryani
Berasal dari Akutansi.
Orang ini tempat ternyaman saya, berada di sampingnya membuat saya tenang. Dia
seperti adik bagi saya. Pernah suatu ketika saat berada di kondisi begitu
banyak lelaki disekitar saya sehingga membuat takut, saya kemudian bersembunyi
dibelakangnya. Ia mungkin tidak menyadarinya, tapi ia bagai pelindung. Ia sosok
yang perhatian dan terkadang sangat konyol.
Nama aslinya Surya, tapi diberi gelar oleh Aman sebagai Suryani. Suryani adalah seorang
perokok. Namun, ia telah berjanji kepada saya bahwa ia akan mencoba untuk
berhenti. Dan nyatanya, saat KKN ia memang puasa rokok, dengan gantinya saya
bersedia memanaskan air untuk Suryani mandi (karna suhu di tempat KKN kami
memang sangat dingin, bahkan jika berbicara bisa mengeluarkan embun. Pokoknya
mirip di Korea-korea). Janji awalnya sih begitu, tapi Suryani selalu menolak
stiap saya berusaha menepati janji. Ia memang baik.
Suryani adalah koki yang
handal seperti mba atma. Di suatu ketika sedang menginap di rumah Maya, kami
berdua bertugas untuk memasakkan ikan hasil pancingan kita semua. Saat itu kita
semua memancing di tengah malam, pengalaman berharga yang pernah saya alami.
Karena yang lain sibuk sendiri, akhirnya saya hanya berdua bersama suryani di
dapur, bukannya saya yang mengajari, malah ia yang mengajari saya dalam hal
memasak. Dari situ saya tau bahwa ia sangat dekat dengan ibunya. Anak yang
baik, pantas ia tahu cara memperlakukan wanita. Suryani juga orang yang
mengingat ulangtahun saya di jam-jam pertama menginjak angka 3 dibulan januari.
Ia begitu baik. Adik berharga bagi saya.
6. Maya
Haha, yang ini juga tidak kalah konyol
dibanding yang lain. Sangat hobi mengagetkan satu ruangan karena suara
“kentut”. Bahkan, Aman pernah jadi korban dari keganasan Maya, hahaha (maaf
May, jadi ngebongkar aibmu). Orang ini saudari yang senasib dengan saya dalam
kisah percintaan. Ia senang memendam perasaannya sendiri ketika sedang menyukai
orang lain. Tidak berani beranjak, bahkan jika kesempatan itu sebenarnya ada.
Terlalu senang mengagungkan kalimat “Yang penting bisa melihat kamu bahagia itu
sudah sangat membahagiakan saya”.
Orang ini sangat suka berspekulasi
yang aneh-aneh, walaupun sudah diberitahu bahwa apa yang ia spekulasi tidak
benar tetapi ia akan tetap bertahan dengan pikirannya itu. Saudari saya yang
tak kalah saya sayangi. Sifatnya kebapak-bapak an, hingga membuat saya senang
bergantung padanya hahaha. Tapi terkadang malah ia yang paling sering
merepotkan saya, hihihi. Saudari yang sama-sama menyukai film korea. Ketika berada di Posko, kami memiliki hobby
menonton film dengan menggunakan proyektor di malam yang sudah larut. Film Maya
lah yang biasanya paling sering menjadi pilihan utama, bahkan ia sengaja
mendownload banyak film sebelum KKN. Dan karena film-filmnya kami semua malas
beranjak untuk tidur hingga memilih untuk begadang.
Saudari yang sangat memahami diri
saya, setelah Aman. Tidak, bahkan mungkin ia lebih memahami saya. Terimakasih,
sekarang malah jadi kangeeeeeen banget sama Maya.
7. Syara
Adik termuda kedua yang selalu meminta
dipanggil sebagai adik termuda, hahaha. Wanita yang manja pada hal rumahan,
namun sangat mandiri pada hal akademik. Syara berasal dari jurusan akuntasi
seperti Suryani. Sekarang Syara sedang berada di Korea menjalani program Exchange,
saudari yang sangat kami banggakan pokoknya!
Syara tidur bersebelahan dengan saya,
dan kami selalu memiliki area tidur yang luas. Padahal badan kami adalah yang
terkurus dibanding dua saudari lainnya. Oleh karena itu, mba Atma sering kesal
karna ia dan Maya sering tidur sesak-sesakan akibat kami. Hahaha. Syara adalah
yang termodis dan tercantik di Unit kami.
Syara pernah bela-belaan menemani saya
turun ke Kota untuk membeli softlense karena kacamata saya patah. Padahal jarak
yang ditempuh sangat jauh. Dia pun ikutan tergoda membeli softlense gara-gara
terbujuk rayuan saya. Hahaha. Pernah akibat Syara terlalu bosan di posko,
akhirnya kami berdua kabur ke kota dan membeli makan disana. Walau pada
akhirnya ketika pulang ke posko kami berdua merasa sangat bersalah, hehehe.
Serius.
Syara juga merupakan saudari tergalak
versi saya, dia sering memarahi saya karena terlalu kesal dengan saya yang
katanya sok kuat. “Gak usah sok kuat lagi”, katanya kalau lagi kesal
banget sama saya. Terkadang dia sengaja membiarkan saya bersikap sok kuat agar
saya bisa jera, tapi mba Atma selalu menghentikannya karena tidak tega.
Sedangkan Maya biasanya netral sebagai tempat saya lari ketika dua saudari itu
sedang kesal-kesalnya dengan saya.
8. Aldy
Adik terkecil kami yang paaaaaling
perhatian. Semua saudari setuju bahwa adik ini lah yang paling perhatian
diantara semua saudara. Pernah kami semua marah dengan para saudara, terkecuali
aldy. Tentu saja, Aldy kan adik kesayangan kami. Hahaha. Wah pokoknya kalau
berada di dekatnya benar-benar seperti memiliki adik kandung. Aldy berasal dari
jurusan arsitektur, orangnya cerdas dan pekerja keras.
Hal yang paling membekas dalam ingatan
saya adalah ketika bangun pagi hari, Aldy seringkali menemani saya disaat yang
lain tertidur pulas. Walaupun bahkan hanya untuk duduk diam di ruang tamu
Seringkali ia juga membantu membereskan posko tanpa diminta saat pagi hari
bersama saya. Ia sangat sering membantu saya ketika kesulitan dalam pengerjaan
program KKN atau hal apapun.
Aldy yang paling sedikit kalau makan (bahkan
sering tidak makan), sampai kami semua khawatir berlebihan dengan kondisinya
yang sebenarnya baik-baik saja. Kata Aman, Aldy makan banyak hanya ketika
makanannya enak. Dan bertepatan ketika dia pernah izin pulang ke Jogja selama 2
hari, kami membeli makanan enak di Posko. Semua langsung rindu dan
berangan-angan seandainya Aldy ada di Posko pasti ia akan makan yang banyak,
semuanya pun sangat perhatian kepada Aldy.
Pertama kali bertemu Aldy, saya merasa
Aldy sangat membenci saya. Sangat sulit mencari bahan pembicaraan yang cocok
dengannya. Sampai akhirnya di pertengahan saya mengetahui bahwa memang begitu
karakteristik Aldy, dia lebih banyak bertindak dengan perbuatan dibanding
perkataan. Ia saudara yang sangat perhatian kepada kami semua. Tapi orang ini
pula yang paling sibuk setelah KKN berakhir, ya biasa sih anak arsitek. Akhirnya
kalau ngumpul, Aldy sering tidak terlihat. Hiks.
Oh ya, Aldy adalah kembang desa di
Dusun kami. Banyak anak perempuan yang jadi fans Aldy disana, hahaha. Kami
sangat senang menggoda kalau fans-fans Aldy sudah mulai berdatangan ke posko,
dan Aldy akan pura-pura kabur sok cool gimanaaa gituh.
-----------------------------------------------------------------
Pokoknya, kalau mengingat tentang KKN
gak pernah ada habisnya kenangan-kenangan berterbangan di kepala. 1 bulan hidup
bersama adalah kenangan super berharga dalam hidup saya. Apalagi ketika
pendakian gunung di hari-hari terakhir KKN, banyak kejadian terjadi disana.
Belum lagi ketika pembimbing KKN mengetahui perihal kebolosan kami, unit lain
yang merasa iri dengan keberanian kami untuk bolos, dan berbagai hal lainnya.
Unit KKN 121, Saya sungguh mencintai
kalian. Saudara-saudari yang teramat berarti dalam hidup saya. Orang yang mampu
membongkar segala topeng palsu yang telah lama saya gunakan, orang yang sangat
memahami segala sifat buruk saya. Kalian
yang paling paham bahwa saya sebenarnya sangat lah buruk, namun kalian pula
yang memahami dan percaya bahwa saya mampu berubah menjadi lebih baik lagi.
Terimakasih banyak untuk memahami saya sampai sedalam ini. Sangat senang dapat
dipertemukan dengan orang-orang seperti kalian.
*Pemandangan dari sudut jalan desa*
*pas kebetulan ceraaah*
*Senja dari atas atap*
*kalau gak salah itu gunung merapi*
*zoom in*
*Senang kalau bisa membantu mereka berladang*
*Jalan di Desa KKN, hanya cukup untuk motor berpapasan saja tanpa ada pembatas jalan. Dan jalannya cukup jauh untuk mendaki sampai desa kami*
*Pemandangan dari atas atap*
*Nemenin warga ke ladang buat nanam sayuran loncang*
*Bersama geng, disana saya mainnya emang paling sering sama anak-anak, sampai pernah dijodohin sama mereka dengan kakak pengajar Al Quran disana :")
*Keseruan lomba 17 Agustus bareng warga*
*Kebersamaan yang berarti*
*Foto diawal-awal perkenalan*
*Kangeeeeeen*
*Muncak Merbabu bareeeng*
*Sebelum muncak foto dulu sama Bapak kami*
*Negeri diatas Awan. Pemandangan tepat pas buka pintu kemah*
*Sempat Rafting pasca KKN*
"SAYA KANGEN SEKALI DENGAN KALIAN"
Baik saudara-saudari, maupun warga Ngagrong yang sangat ramah.
Desa dengan keramahan terbaik di seluruh Indonesia yang saya ketahui.
Saya kangen dikhawatirin sama warga hanya gara-gara kami pulang muncak tidak sesuai waktunya, saat itu memang banyak kejadian yang terjadi sih dalam pendakian.
Ntar di post-post lain kalau ada niat dan waktu luang akan saya ceritakan berbagai kejadian aneh dan menakjubkan yang saya alami ketika mendaki gunung Merbabu (please jangan percaya janji palsu ini, haha)
Subhanallah, terimakasih Allah karna sudah mengizinkan saya merasakan ini semua..
Dan the last...
Aaaaak Miss You All :"
(Walau kalau ketemu jarang ngomong gini ke kalian).
Kalau bisa, saya ingin mengulang semua ini :"
Salam Berjuta Rindu,
0 comments:
Post a Comment