Tuesday, March 24, 2015

KKN 121




Hai hai, postingan kali ini di sponsori oleh sulitnya mengumpulkan semangat untuk menulis lagi. Heyuuh.
*melakukan pemanasan jari*

Kali ini, saya ingin sekali menuliskan cerita tentang keluarga baru yang saya temukan selama proses KKN. Hehe, iya, saya sudah KKN looooooooooh. KKN yang super menyenangkaaaaan.
*tebar-tebar bunga ala emot line*

Sebenarnya ini adalah postingan yang telat untuk dituliskan, karena ingatan saya tentang KKN pun sedikit demi sedikit sudah mulai memudar. KKN sudah berakhir sekitar…… entahlah (karna sudah hampir setengah tahun lebih), walau begitu saya dan teman-teman masih tetap berhubungan erat. Eh, tidak erat-erat juga sih. *lalu dibuang dari kelompok KKN unit 121*

Yap.
Saya berada di unit 121 yang dipercayakan kepada desa Wonolelo, dusun Ngagrong, di gunung Merbabu. Saya tidak ingin bercerita tentang bagaimana indahnya pemandangan di dusun tersebut, karena pasti akan jadi postingan yang paaaaaaanjang sekali dalam melukiskan keindahan disana. Seakan tidak ada kata yang cukup dalam mengiaskan indahnya alam disana. Dari sana, seakan dunia adalah milik kita (baik ini agak lebay). Tapi, memang betul. Pertama kali saya tiba disana untuk observasi, saya hanya bisa terbengong-bengong bagai orang kampung yang tidak pernah melihat pemandangan alam sebagus disana, rasanya seakan berada di surga walau saya tidak pernah tahu surga itu seperti apa. Yah, walau begitu surga pasti beribu kali lipat lebih bagus lagi, wah kalau di Ngagrong saja sudah sebagus itu bagaimana indahnya surga nanti ya. Mungkin saya akan pingsan saking takjubnya.

Saya pun sebenarnya juga tidak ingin bercerita mengenai keramahan penduduk disana, bagaimana semuanya sudah saya anggap seperti keluarga sendiri. Keakraban antar tetangga yang mereka bina sungguh lebih dari keluarga sendiri. Mungkin karena rumah disana berdekatan semua, berbeda dengan di kota yang jauh dipisahkan oleh sebongkah pagar. Saya teringat ketika saya sedang sakit, tiba-tiba saja ketika keluar rumah hampir semua ibu-ibu, adik-adik, dan para remaja putri menanyakan kondisi saya.

“ Mbak manda lagi sakit ya katanya ? “ 
“ Mbak ayo sini mampir rumah saya dulu, nanti saya buatkan minuman jahe biar mbak cepat sembuh “  
“ Mbak ayo sini saya pijatkan saja ya “ 

Dan baaaaaaanyak lagi.
Ketika saya dan teman-teman saya sedang mendaki gunung Merbabu dan kami terlambat pulang karena suatu hal pun, para warga sangat mengkhawatirkan kami sampai-sampai ada yang menangis. Beberapa mencoba menghubungi, namun hp kami semua memang dalam keadaan off. Ketika keesokannya kami sampai di posko (rumah kami selama di Ngagrong), para warga langsung menggerubungi dan menanyakan kabar kami semua. Hhaah.. itu hanya 0.0001% cerita tentang keramahan para warga selama sebulan kami berada disana.

Dan yang paling saya banggakan dari dusun tersebut adalah tentang penghafal Qur’annya. Jadi, disana memang ada sebuah mesjid serta TPA untuk menghafal Qur’an. Baru sekitar 2 tahun berdiri, namun warga sangat menerima nya dengan antusias. Para remaja yang baru berumur 15 tahun dsb telah berhasil menghafalkan sekitar 5 juz dalam 2 tahun. Para warga pun, baik ibu-ibu, anak2, serta remaja telah menggunakan jilbab syar’I panjang yang sesuai dengan syariat Allah. Kami pernah berdiskusi dengan para remaja disana, dan mereka benar-benar membuat saya takjub. Mereka bercerita tentang menjaga pandangan serta pergaulan dengan lawan jenis, serta tentang bau parfum yang tidak boleh dicium oleh kaum adam. Mereka bahkan membatasi sms dengan lawan jenis karena takut mendekati zina. Banyak hal yang saya pelajari dan ambil maknanya dari setiap ucapan serta perbuatan mereka. Jujur, saya disana bukan mengajar selayaknya mahasiswa KKN, namun saya lebih banyak belajar dari para warga desa disana, terutama masalah akhlak dan moral.

Baik, karena saya sudah lama tidak menulis, guna tetap menjaga otot-otot jari saya (hihi), sepertinya saya pun harus membatasi cerita-cerita indah yang banyak sekali terjadi selama saya disana. Saya menyesal kenapa saya tidak membuat buku harian semacam diary ketika berada disana. Banyak hal terindah selama hidup saya yang terjadi disana. Seperti saat membantu warga untuk menanam sayuran di ladang, serta bermain dengan para anak-anak kecil ke tengah hutan demi melihat air terjun yang ternyata sudah mengering. Haha, benar-benar hutan! Bukan hutan mainan atau olahan yang sudah dijadikan tempat pariwisata. Enggaaaaak. Dan saya hanya sendirian orang dewasanya, sedangkan yang lain adalah anak kecil. Saat itu yang lain sedang tidur, sih.

Hobby baru saya selama disana adalah berjemur di pagi hari ketika ada matahari, karena suhu udara disana sangat lah dingin. Yaiyalah, dusun itu termasuk yang dekat dengan puncak gunung Merbabu dibanding dusun lainnya. Namun, matahari juga jarang menampakkan sinarnya, jadi ketika di pagi hari terlihat matahari saya akan berteriak kesenangan dan meloncat keluar untuk merasakan kehangatan (?) hahaha. Mandi serasa bagai diguyur air es, bahkan terkadang lebih dingin. Kalau keluar malam-malam keatap buat nongkrong, saya biasanya menggunakan sarung tangan. Karna kalau tidak seperti itu benar-benar bisa menggigil. Bahkan di sore hari saja, kami sangat sering menggigil karena kedinginan. Btw, atap adalah tempat nongkrong terasik. Karena dari sana pemandangan pagi, siang, sore, bahkan malam (untuk melihat bintang) teramat amat amat amat amat sangat indaaaaah. Kalaupun malam saya harus sendirian nongkrong naik keatap, saya berani melakukannya (terlebih buat cari sinyal telponan sih, hahaha). Padahal disana sangat gelap karna hampir tidak ada lampu jalan. Tapi berkat itu, bintang menjadi terlihat sangat indah dari sana.

Begitu pula dengan teman saudara-saudari sekelompok saya yang sudah menjadi keluarga baru saya, kenangan dengan mereka tak kalah indah. Kita semua berada di bawah atap yang sama selama sebulan, makan dan minum yang sama, memandang bintang dan langit yang sama, merasakan keramahan yang sama, menonton film yang sama dengan menggunakan proyektor, serta hal lainnya. Bagaimana kita setiap malam selalu melakukan hal-hal bodoh indah bersama, seperti duduk diatas atap sampai larut malam sambil memandang bintang dan saling curhat satu sama lain, melakukan permainan kartu dengan hukuman-hukuman yang sangat menyebalkan seperti harus jujur-jujuran menjawab berbagai pertanyaan, menonton film dari yang sedih sampai ngakak bersama-sama sampai laruuut malam, dimarahin bersama-sama karena terlalu keras tertawa saat larut malam, memasak dan membersihkan rumah bersama-sama, pergi ke pasar bergantian, dll. Kita pernah menangis dan tertawa bersama. Kita pernah dimarahi dinasehati dan disayangi bersama-sama oleh banyak orang. Kita sering mengkhawatirkan satu sama lain, dan terkadang kita berdebat akibat terlalu khawatir akan keadaan satu sama lain. Kalian tahu, mereka sangat berarti bagi saya. Mereka tahu berbagai sifat yang bahkan jarang orang lain mengetahuinya. Mereka mampu membuat saya benar-benar menjadi diri saya sendiri saat berada di dekat kalian. Mereka mampu mengungkap sifat-sifat buruk saya dan tetap menerimanya dengan hati terbuka. Mereka tahu bahwa saya adalah orang yang sangat suka berbasa-basi, moody, pemarah, ngeyel, dsb. Mereka tahu bahwa saya terkadang sangat suka menyimpan segala nya sendiri dan berkata baik-baik saja agar tidak membuat orang lain khawatir, tapi disaat tertentu dapat menjadi sangat sering mengeluh dan terus saja mengeluh. Saya terkadang menjadi menyebalkan dan senang sekali melakukan sebuah permainan psikologis untuk orang lain, mereka tahu bahwa terkadang saya bisa jadi sejahat itu. Mereka tahu bahwa saya sangat suka tiba-tiba menghilang tanpa kabar ketika berada di posko dan berjalan keluar sendirian. Mereka tahu bahwa saya sangat gengsi hanya untuk berkata rindu dengan mereka bahkan disaat saya benar-benar sangat rindu, tapi ketika hal tersebut sudah tidak dapat ditahan lagi maka saya pun akan mengatakannya dg jujur. Tentu saja, merindukan mereka adalah hal yang sangat mudah bagi saya.

Kita pernah menakhlukan gunung bersama-sama, kita juga pernah menakhlukan arung jeram bersama-sama, kita sering menakhlukan kesunyian malam dan berbagi cerita bersama. Bahkan jika yang kita bicarakan adalah hal yang sudah diungkit berkali-kali, kita tidak pernah bosan dan tetap tertawa. Karena hal konyol itu, cerita manis itu, hanya kita yang tau dan merasakan betapa berharganya itu. Mereka, harta berharga saya. Sungguh.

Sebelum ingatan itu semakin memudar satu demi satu, maka izinkan saya untuk menorehkan sekilas tentang mereka secara singkat. Kami ber9 adalah saudara kakak beradik, maka saya akan menuliskannya dari yang urutan nya paling tua.

1.   Aman
Seorang mahasiswa jurusan Statistik. Bagi saya dia adalah seorang teman, kakak, dan juga musuh. Teman-teman memanggilnya dengan sebutan “ kakak “, bukan hanya karena dia yang tertua, namun memang karena semua saudari sangat menghormatinya. Entah apa yang membuatnya begitu dihormati. Tapi saya seringkali menyebutnya hanya dengan nama. Haha. Dia pernah berkata, “panggil aku senyaman kamu saja”. Maka dengan tidak tau diri saya lebih senang ketika langsung menyebut namanya saat sedang berbicara dengannya.
Bagi saya orang ini adalah seorang yang sangat sering membuat kesal. Dia yang menyebabkan sifat temperamen saya begitu mudah keluar dari dalam persembunyiannya yang sebenarnya telah dikunci erat. Maya sampai pernah bilang, “Kalian kalau berdekatan berantem terus”.  “Anak SMP” , begitu Aman sering memanggil saya. Walau begitu, dia adalah seorang pelindung yang baik. Pelindung yang dapat dipercaya untuk menjaga kami semua. Di dekatnya, kehangatan itu ada. Kami semua teramat percaya padanya. Dia jahat, tapi kebaikannya melebihi kejahatannya.
Pertama kali kumpul KKN, orang ini adalah yang paling membuat saya jengkel setengah mati. Tanpa disengaja kami malah berpasangan ketika hari pertama KKN, karena sama-sama tidak memiliki pasangan. Saat itu saya benar-benar tidak menyangka bahwa malah dengannya lah saya menjadi paling akrab kemudian. Saya senang berdiskusi dan mendengarkan ceritanya tentang berbagai hal, karena pengetahuan yang dimiliki orang ini teramat luas. Pernah saudari yang lain merasa tidak berani berkata jujur kepadanya, dan selalu menjadikan saya sebagai penyampai pesan kepadanya. Orang ini memang berwajah menakutkan (seperti preman berhati hello kitty), tapi dipertengahan KKN semua orang telah menyadari sifat aslinya yang sebenarnya begitu sangat baik. Ia yang biasanya meminjamkan paksa jaketnya ketika saya lupa atau malas mengenakan jaket. Dan merelakan jaketnya untuk saya rusak untuk digunakan mendaki. Dia memang saudara dan musuh saya yang baik. Hingga sekarang, semua menjadi sangat hormat dan mengaguminya. Paling dewasa, katanya. Walau di depan saya seringkali ia menunjukkan sisi lemahnya, namun tidak ingin saudara-saudari yang lain mengetahuinya. Hei saudara tua saya, semoga Allah terus menjagamu ya, tidak mengapa jika Dia mengambil kebahagiaan mu sedikit asalkan itu akan memberikan kebahagiaan yang jauh lebih besar untukmu nantinya :)


 2.   Mas Miko
Orang ini agak terlihat random di mata saya. Dari gaya bicaranya ia terlihat cerdas, tapi sebenarnya dia sangatlah teramat konyol. “Kak Barbie” atau “ pee mak “, begitu kami semua memanggilnya. Tingkah lakunya yang konyol terkadang bisa membuat kami semua terbahak. Walau harus saya akui, orang ini adalah yang paling misterius diantara semua yang saya kenal di unit KKN ini.
*hmm jeng jeng, musik horror*
Saya paling sebal kalau harus bertukar pikiran dengan orang ini, karna saya pasti akan kalah. Dengan kata-katanya yang rumit, pikiran saya terkadang juga bisa ikutan menjadi rumit. Otak saya seakan tidak sampai menjangkau dunianya. Kak Miko berasal dari jurusan hukum, memang berbakat menjadi seorang pengacara saya rasa. Ia bisa dengan mudah membalikkan kalimat dari lawan bicaranya. Yang pasti jangan coba-coba untuk melawannya. Terkadang ia juga terlihat seperti memiliki insting yang bagus, pengamatannya lumayan kuat. Beberapa kali saya menyadarinya, tapi beberapa kali juga saya menyadari kalau terkadang dia hanya terlalu konyol. Orang ini memang lucu sekali. Tapi ia juga yang paling saya takuti, hihi (.__.) . Walau beberapa kali pula saya begitu senang membela orang ini jika ada yang berpikiran salah tentangnya.
Saya tidak punya foto berdua sama Mas Miko, hahaha, kasian sekali :”)
Ini foto Mas Miko sendirian aja ya.
 

3.   Mas Ian
Ketua KKN kami yang berasal dari teknik informatika, orang yang menggelikan. Saya bahkan bingung untuk mendeskripsikannya. Percayalah, dia adalah orang yang baik. Saya menghormatinya sebagai ketua, walau kadang ia bersikap begitu konyol sehingga banyak orang mempertanyakan apakah ia benar-benar ketua kami, hahaha. Orang yang lucu walau sebenarnya mungkin tidak berniat melucu. Hanya bicara saja sudah terlihat lucu. Tapi bicara dengannya juga membuat saya merasa nyaman.
Baru-baru ini mas Ian pacaran dengan Mba Atma, saya sebenarnya sudah mengetahui sejak lama tentang perasaan dua orang ini. Saya dan Aman beberapa kali berani bertaruh untuk perasaan Mas dan Mba ini. Hihi. Saya pun terkadang menjadi saudari curhat Mba Atma dalam membicarakan orang ini. Mas Ian si kelinci, lucu dan baik. Ketua kami, tapi yang paling tidak menjalankan program KKN individu, hahaha. Maaf mas Ian, jadi ngebongkar aib mas Ian disini. Ketika KKN, orang ini (dan Aldy) yang paling sering sholat di Mesjid diantara saudara. Walau bacaannya ketika menjadi imam pernah membuat teman-teman yang lain tertawa karena terlalu sering membaca surat pendek. Ndakpapa ko mas Ian, semuanya tetap menyayangi mas Ian, tentu saja.
Hal terlucu dalam ingatan saya, mas Ian adalah orang yang paling penakut di Unit. Padahal beliau yang badannya paling besar diantara saudara. Pernah saya berpasangan dengannya ketika sedang mendaki gunung, entah karena saya yang sok kuat atau apa, tapi malah saya yang lebih sering membantu beliau ketika melewati batu-batu atau tanjakan gunung. Tapi memang bawaan beliau saat itu super banyak sih, sedangkan bawaan kami ringan karna tidak diperbolehkan para saudara membawa barang-barang berat. Mereka memang super baik. Pernah helm saya tertinggal di kontrakan mas ian, dan sengaja dititipkan mas Ian ke mba Atma sambil bilang gini,”Sepertinya manda gak mau ngambil kalau di tempatku, tak titipin tempatmu ya”. Beliau tau kalau saya takut teramat malas kalau ke tempat laki-laki.


4.   Mba Atma
Mba yang saaaaaangat perhatian. Beliau berasal dari jurusan kedokteran. Pertama kali kumpul kkn barengan sama mba yang satu ini. Saya menjemput di kontrakannya. Terlihat manja, walau sebenarnya sangat kuat sekali. Sering kali saya berdiskusi panjang dengannya, dari situ saya mengetahui kisah-kisah pahit yang telah berhasil dilaluinya. Mba yang sangat super sekali di mata saya. Saya begitu menyayangi beliau.
Mba Atma saya ibaratkan seperti matahari, karena dimanapun dia berada mampu membawa kebahagiaan dan keceriaan bagi orang disekitarnya. Saya pernah bertengkar dengan orang ini hanya karena saya terlalu sering ngeyel untuk sok mandiri. Kata yang begitu saya ingat darinya, “Kamu jangan sok sok an kuat gitu deh, kami semua ini mengkhawatirkan kamu. Coba kamu yang jadi kami, kami khawatir tapi kamu malah tambah bersikap sok kuat gitu, bukannya tenang malah jadi tambah khawatir. Kalau orang mau bantu yaudah terima aja, kamu paling kecil tapi sok banget. Kami itu sayang sama kamu”. Saya hampir saja menangis ketika kami bertengkar, walau sebenarnya beliau hanya berusaha menasehati. Beliau mengira saya lah yang banyak berkorban, padahal mereka yang selalu berkorban dan saya yang selalu dilindungi oleh mereka semua. Mereka semua terlalu baik, saya terlalu dimanjakan oleh mereka. Gara-gara mereka yang seperti itu, ketika pulang saya menjadi kesulitan karena sebelumnya terlalu bergantung pada mereka. Aaaak kan, jadi rindu mereka.


5.   Suryani
Berasal dari Akutansi. Orang ini tempat ternyaman saya, berada di sampingnya membuat saya tenang. Dia seperti adik bagi saya. Pernah suatu ketika saat berada di kondisi begitu banyak lelaki disekitar saya sehingga membuat takut, saya kemudian bersembunyi dibelakangnya. Ia mungkin tidak menyadarinya, tapi ia bagai pelindung. Ia sosok yang perhatian dan terkadang sangat konyol.
Nama aslinya Surya, tapi diberi gelar oleh Aman sebagai Suryani. Suryani adalah seorang perokok. Namun, ia telah berjanji kepada saya bahwa ia akan mencoba untuk berhenti. Dan nyatanya, saat KKN ia memang puasa rokok, dengan gantinya saya bersedia memanaskan air untuk Suryani mandi (karna suhu di tempat KKN kami memang sangat dingin, bahkan jika berbicara bisa mengeluarkan embun. Pokoknya mirip di Korea-korea). Janji awalnya sih begitu, tapi Suryani selalu menolak stiap saya berusaha menepati janji. Ia memang baik.
Suryani adalah koki yang handal seperti mba atma. Di suatu ketika sedang menginap di rumah Maya, kami berdua bertugas untuk memasakkan ikan hasil pancingan kita semua. Saat itu kita semua memancing di tengah malam, pengalaman berharga yang pernah saya alami. Karena yang lain sibuk sendiri, akhirnya saya hanya berdua bersama suryani di dapur, bukannya saya yang mengajari, malah ia yang mengajari saya dalam hal memasak. Dari situ saya tau bahwa ia sangat dekat dengan ibunya. Anak yang baik, pantas ia tahu cara memperlakukan wanita. Suryani juga orang yang mengingat ulangtahun saya di jam-jam pertama menginjak angka 3 dibulan januari. Ia begitu baik. Adik berharga bagi saya.



6.   Maya
Haha, yang ini juga tidak kalah konyol dibanding yang lain. Sangat hobi mengagetkan satu ruangan karena suara “kentut”. Bahkan, Aman pernah jadi korban dari keganasan Maya, hahaha (maaf May, jadi ngebongkar aibmu). Orang ini saudari yang senasib dengan saya dalam kisah percintaan. Ia senang memendam perasaannya sendiri ketika sedang menyukai orang lain. Tidak berani beranjak, bahkan jika kesempatan itu sebenarnya ada. Terlalu senang mengagungkan kalimat “Yang penting bisa melihat kamu bahagia itu sudah sangat membahagiakan saya”.
Orang ini sangat suka berspekulasi yang aneh-aneh, walaupun sudah diberitahu bahwa apa yang ia spekulasi tidak benar tetapi ia akan tetap bertahan dengan pikirannya itu. Saudari saya yang tak kalah saya sayangi. Sifatnya kebapak-bapak an, hingga membuat saya senang bergantung padanya hahaha. Tapi terkadang malah ia yang paling sering merepotkan saya, hihihi. Saudari yang sama-sama menyukai film korea.  Ketika berada di Posko, kami memiliki hobby menonton film dengan menggunakan proyektor di malam yang sudah larut. Film Maya lah yang biasanya paling sering menjadi pilihan utama, bahkan ia sengaja mendownload banyak film sebelum KKN. Dan karena film-filmnya kami semua malas beranjak untuk tidur hingga memilih untuk begadang.
Saudari yang sangat memahami diri saya, setelah Aman. Tidak, bahkan mungkin ia lebih memahami saya. Terimakasih, sekarang malah jadi kangeeeeeen banget sama Maya.


7.   Syara
Adik termuda kedua yang selalu meminta dipanggil sebagai adik termuda, hahaha. Wanita yang manja pada hal rumahan, namun sangat mandiri pada hal akademik. Syara berasal dari jurusan akuntasi seperti Suryani. Sekarang Syara sedang berada di Korea menjalani program Exchange, saudari yang sangat kami banggakan pokoknya!
Syara tidur bersebelahan dengan saya, dan kami selalu memiliki area tidur yang luas. Padahal badan kami adalah yang terkurus dibanding dua saudari lainnya. Oleh karena itu, mba Atma sering kesal karna ia dan Maya sering tidur sesak-sesakan akibat kami. Hahaha. Syara adalah yang termodis dan tercantik di Unit kami.
Syara pernah bela-belaan menemani saya turun ke Kota untuk membeli softlense karena kacamata saya patah. Padahal jarak yang ditempuh sangat jauh. Dia pun ikutan tergoda membeli softlense gara-gara terbujuk rayuan saya. Hahaha. Pernah akibat Syara terlalu bosan di posko, akhirnya kami berdua kabur ke kota dan membeli makan disana. Walau pada akhirnya ketika pulang ke posko kami berdua merasa sangat bersalah, hehehe. Serius.
Syara juga merupakan saudari tergalak versi saya, dia sering memarahi saya karena terlalu kesal dengan saya yang katanya sok kuat. “Gak usah sok kuat lagi”, katanya kalau lagi kesal banget sama saya. Terkadang dia sengaja membiarkan saya bersikap sok kuat agar saya bisa jera, tapi mba Atma selalu menghentikannya karena tidak tega. Sedangkan Maya biasanya netral sebagai tempat saya lari ketika dua saudari itu sedang kesal-kesalnya dengan saya.


8.   Aldy
Adik terkecil kami yang paaaaaling perhatian. Semua saudari setuju bahwa adik ini lah yang paling perhatian diantara semua saudara. Pernah kami semua marah dengan para saudara, terkecuali aldy. Tentu saja, Aldy kan adik kesayangan kami. Hahaha. Wah pokoknya kalau berada di dekatnya benar-benar seperti memiliki adik kandung. Aldy berasal dari jurusan arsitektur, orangnya cerdas dan pekerja keras.
Hal yang paling membekas dalam ingatan saya adalah ketika bangun pagi hari, Aldy seringkali menemani saya disaat yang lain tertidur pulas. Walaupun bahkan hanya untuk duduk diam di ruang tamu Seringkali ia juga membantu membereskan posko tanpa diminta saat pagi hari bersama saya. Ia sangat sering membantu saya ketika kesulitan dalam pengerjaan program KKN atau hal apapun.
 Aldy yang paling sedikit kalau makan (bahkan sering tidak makan), sampai kami semua khawatir berlebihan dengan kondisinya yang sebenarnya baik-baik saja. Kata Aman, Aldy makan banyak hanya ketika makanannya enak. Dan bertepatan ketika dia pernah izin pulang ke Jogja selama 2 hari, kami membeli makanan enak di Posko. Semua langsung rindu dan berangan-angan seandainya Aldy ada di Posko pasti ia akan makan yang banyak, semuanya pun sangat perhatian kepada Aldy.
Pertama kali bertemu Aldy, saya merasa Aldy sangat membenci saya. Sangat sulit mencari bahan pembicaraan yang cocok dengannya. Sampai akhirnya di pertengahan saya mengetahui bahwa memang begitu karakteristik Aldy, dia lebih banyak bertindak dengan perbuatan dibanding perkataan. Ia saudara yang sangat perhatian kepada kami semua. Tapi orang ini pula yang paling sibuk setelah KKN berakhir, ya biasa sih anak arsitek. Akhirnya kalau ngumpul, Aldy sering tidak terlihat. Hiks.
Oh ya, Aldy adalah kembang desa di Dusun kami. Banyak anak perempuan yang jadi fans Aldy disana, hahaha. Kami sangat senang menggoda kalau fans-fans Aldy sudah mulai berdatangan ke posko, dan Aldy akan pura-pura kabur sok cool gimanaaa gituh.
 -----------------------------------------------------------------
Pokoknya, kalau mengingat tentang KKN gak pernah ada habisnya kenangan-kenangan berterbangan di kepala. 1 bulan hidup bersama adalah kenangan super berharga dalam hidup saya. Apalagi ketika pendakian gunung di hari-hari terakhir KKN, banyak kejadian terjadi disana. Belum lagi ketika pembimbing KKN mengetahui perihal kebolosan kami, unit lain yang merasa iri dengan keberanian kami untuk bolos, dan berbagai hal lainnya.

Unit KKN 121, Saya sungguh mencintai kalian. Saudara-saudari yang teramat berarti dalam hidup saya. Orang yang mampu membongkar segala topeng palsu yang telah lama saya gunakan, orang yang sangat memahami segala sifat buruk saya.  Kalian yang paling paham bahwa saya sebenarnya sangat lah buruk, namun kalian pula yang memahami dan percaya bahwa saya mampu berubah menjadi lebih baik lagi. Terimakasih banyak untuk memahami saya sampai sedalam ini. Sangat senang dapat dipertemukan dengan orang-orang seperti kalian.


*Pemandangan dari sudut jalan desa*

*pas kebetulan ceraaah*

*Senja dari atas atap*

*kalau gak salah itu gunung merapi*

*zoom in* 

*Senang kalau bisa membantu mereka berladang*

*Jalan di Desa KKN, hanya cukup untuk motor berpapasan saja tanpa ada pembatas jalan. Dan jalannya cukup jauh untuk mendaki sampai desa kami*

*Pemandangan dari atas atap*

*Nemenin warga ke ladang buat nanam sayuran loncang*

*Bersama geng, disana saya mainnya emang paling sering sama anak-anak, sampai pernah dijodohin sama mereka dengan kakak pengajar Al Quran disana :")

*Keseruan lomba 17 Agustus bareng warga*

*Kebersamaan yang berarti*

*Foto diawal-awal perkenalan*

*Kangeeeeeen*

*Muncak Merbabu bareeeng*

*Sebelum muncak foto dulu sama Bapak kami*

*Negeri diatas Awan. Pemandangan tepat pas buka pintu kemah*

*Sempat Rafting pasca KKN*



Sekali Beberapa kali lagi saya ingin sekali bilang:

"SAYA KANGEN SEKALI DENGAN KALIAN"

Baik saudara-saudari, maupun warga Ngagrong yang sangat ramah.
Desa dengan keramahan terbaik di seluruh Indonesia yang saya ketahui.
Saya kangen dikhawatirin sama warga hanya gara-gara kami pulang muncak tidak sesuai waktunya, saat itu memang banyak kejadian yang terjadi sih dalam pendakian.
Ntar di post-post lain kalau ada niat dan waktu luang akan saya ceritakan berbagai kejadian aneh dan menakjubkan yang saya alami ketika mendaki gunung Merbabu (please jangan percaya janji palsu ini, haha)

Subhanallah, terimakasih Allah karna sudah mengizinkan saya merasakan ini semua..

Dan the last...

Aaaaak Miss You All :"
(Walau kalau ketemu jarang ngomong gini ke kalian).
Kalau bisa, saya ingin mengulang semua ini :"



Salam Berjuta Rindu,



0 comments:

Post a Comment

KKN 121




Hai hai, postingan kali ini di sponsori oleh sulitnya mengumpulkan semangat untuk menulis lagi. Heyuuh.
*melakukan pemanasan jari*

Kali ini, saya ingin sekali menuliskan cerita tentang keluarga baru yang saya temukan selama proses KKN. Hehe, iya, saya sudah KKN looooooooooh. KKN yang super menyenangkaaaaan.
*tebar-tebar bunga ala emot line*

Sebenarnya ini adalah postingan yang telat untuk dituliskan, karena ingatan saya tentang KKN pun sedikit demi sedikit sudah mulai memudar. KKN sudah berakhir sekitar…… entahlah (karna sudah hampir setengah tahun lebih), walau begitu saya dan teman-teman masih tetap berhubungan erat. Eh, tidak erat-erat juga sih. *lalu dibuang dari kelompok KKN unit 121*

Yap.
Saya berada di unit 121 yang dipercayakan kepada desa Wonolelo, dusun Ngagrong, di gunung Merbabu. Saya tidak ingin bercerita tentang bagaimana indahnya pemandangan di dusun tersebut, karena pasti akan jadi postingan yang paaaaaaanjang sekali dalam melukiskan keindahan disana. Seakan tidak ada kata yang cukup dalam mengiaskan indahnya alam disana. Dari sana, seakan dunia adalah milik kita (baik ini agak lebay). Tapi, memang betul. Pertama kali saya tiba disana untuk observasi, saya hanya bisa terbengong-bengong bagai orang kampung yang tidak pernah melihat pemandangan alam sebagus disana, rasanya seakan berada di surga walau saya tidak pernah tahu surga itu seperti apa. Yah, walau begitu surga pasti beribu kali lipat lebih bagus lagi, wah kalau di Ngagrong saja sudah sebagus itu bagaimana indahnya surga nanti ya. Mungkin saya akan pingsan saking takjubnya.

Saya pun sebenarnya juga tidak ingin bercerita mengenai keramahan penduduk disana, bagaimana semuanya sudah saya anggap seperti keluarga sendiri. Keakraban antar tetangga yang mereka bina sungguh lebih dari keluarga sendiri. Mungkin karena rumah disana berdekatan semua, berbeda dengan di kota yang jauh dipisahkan oleh sebongkah pagar. Saya teringat ketika saya sedang sakit, tiba-tiba saja ketika keluar rumah hampir semua ibu-ibu, adik-adik, dan para remaja putri menanyakan kondisi saya.

“ Mbak manda lagi sakit ya katanya ? “ 
“ Mbak ayo sini mampir rumah saya dulu, nanti saya buatkan minuman jahe biar mbak cepat sembuh “  
“ Mbak ayo sini saya pijatkan saja ya “ 

Dan baaaaaaanyak lagi.
Ketika saya dan teman-teman saya sedang mendaki gunung Merbabu dan kami terlambat pulang karena suatu hal pun, para warga sangat mengkhawatirkan kami sampai-sampai ada yang menangis. Beberapa mencoba menghubungi, namun hp kami semua memang dalam keadaan off. Ketika keesokannya kami sampai di posko (rumah kami selama di Ngagrong), para warga langsung menggerubungi dan menanyakan kabar kami semua. Hhaah.. itu hanya 0.0001% cerita tentang keramahan para warga selama sebulan kami berada disana.

Dan yang paling saya banggakan dari dusun tersebut adalah tentang penghafal Qur’annya. Jadi, disana memang ada sebuah mesjid serta TPA untuk menghafal Qur’an. Baru sekitar 2 tahun berdiri, namun warga sangat menerima nya dengan antusias. Para remaja yang baru berumur 15 tahun dsb telah berhasil menghafalkan sekitar 5 juz dalam 2 tahun. Para warga pun, baik ibu-ibu, anak2, serta remaja telah menggunakan jilbab syar’I panjang yang sesuai dengan syariat Allah. Kami pernah berdiskusi dengan para remaja disana, dan mereka benar-benar membuat saya takjub. Mereka bercerita tentang menjaga pandangan serta pergaulan dengan lawan jenis, serta tentang bau parfum yang tidak boleh dicium oleh kaum adam. Mereka bahkan membatasi sms dengan lawan jenis karena takut mendekati zina. Banyak hal yang saya pelajari dan ambil maknanya dari setiap ucapan serta perbuatan mereka. Jujur, saya disana bukan mengajar selayaknya mahasiswa KKN, namun saya lebih banyak belajar dari para warga desa disana, terutama masalah akhlak dan moral.

Baik, karena saya sudah lama tidak menulis, guna tetap menjaga otot-otot jari saya (hihi), sepertinya saya pun harus membatasi cerita-cerita indah yang banyak sekali terjadi selama saya disana. Saya menyesal kenapa saya tidak membuat buku harian semacam diary ketika berada disana. Banyak hal terindah selama hidup saya yang terjadi disana. Seperti saat membantu warga untuk menanam sayuran di ladang, serta bermain dengan para anak-anak kecil ke tengah hutan demi melihat air terjun yang ternyata sudah mengering. Haha, benar-benar hutan! Bukan hutan mainan atau olahan yang sudah dijadikan tempat pariwisata. Enggaaaaak. Dan saya hanya sendirian orang dewasanya, sedangkan yang lain adalah anak kecil. Saat itu yang lain sedang tidur, sih.

Hobby baru saya selama disana adalah berjemur di pagi hari ketika ada matahari, karena suhu udara disana sangat lah dingin. Yaiyalah, dusun itu termasuk yang dekat dengan puncak gunung Merbabu dibanding dusun lainnya. Namun, matahari juga jarang menampakkan sinarnya, jadi ketika di pagi hari terlihat matahari saya akan berteriak kesenangan dan meloncat keluar untuk merasakan kehangatan (?) hahaha. Mandi serasa bagai diguyur air es, bahkan terkadang lebih dingin. Kalau keluar malam-malam keatap buat nongkrong, saya biasanya menggunakan sarung tangan. Karna kalau tidak seperti itu benar-benar bisa menggigil. Bahkan di sore hari saja, kami sangat sering menggigil karena kedinginan. Btw, atap adalah tempat nongkrong terasik. Karena dari sana pemandangan pagi, siang, sore, bahkan malam (untuk melihat bintang) teramat amat amat amat amat sangat indaaaaah. Kalaupun malam saya harus sendirian nongkrong naik keatap, saya berani melakukannya (terlebih buat cari sinyal telponan sih, hahaha). Padahal disana sangat gelap karna hampir tidak ada lampu jalan. Tapi berkat itu, bintang menjadi terlihat sangat indah dari sana.

Begitu pula dengan teman saudara-saudari sekelompok saya yang sudah menjadi keluarga baru saya, kenangan dengan mereka tak kalah indah. Kita semua berada di bawah atap yang sama selama sebulan, makan dan minum yang sama, memandang bintang dan langit yang sama, merasakan keramahan yang sama, menonton film yang sama dengan menggunakan proyektor, serta hal lainnya. Bagaimana kita setiap malam selalu melakukan hal-hal bodoh indah bersama, seperti duduk diatas atap sampai larut malam sambil memandang bintang dan saling curhat satu sama lain, melakukan permainan kartu dengan hukuman-hukuman yang sangat menyebalkan seperti harus jujur-jujuran menjawab berbagai pertanyaan, menonton film dari yang sedih sampai ngakak bersama-sama sampai laruuut malam, dimarahin bersama-sama karena terlalu keras tertawa saat larut malam, memasak dan membersihkan rumah bersama-sama, pergi ke pasar bergantian, dll. Kita pernah menangis dan tertawa bersama. Kita pernah dimarahi dinasehati dan disayangi bersama-sama oleh banyak orang. Kita sering mengkhawatirkan satu sama lain, dan terkadang kita berdebat akibat terlalu khawatir akan keadaan satu sama lain. Kalian tahu, mereka sangat berarti bagi saya. Mereka tahu berbagai sifat yang bahkan jarang orang lain mengetahuinya. Mereka mampu membuat saya benar-benar menjadi diri saya sendiri saat berada di dekat kalian. Mereka mampu mengungkap sifat-sifat buruk saya dan tetap menerimanya dengan hati terbuka. Mereka tahu bahwa saya adalah orang yang sangat suka berbasa-basi, moody, pemarah, ngeyel, dsb. Mereka tahu bahwa saya terkadang sangat suka menyimpan segala nya sendiri dan berkata baik-baik saja agar tidak membuat orang lain khawatir, tapi disaat tertentu dapat menjadi sangat sering mengeluh dan terus saja mengeluh. Saya terkadang menjadi menyebalkan dan senang sekali melakukan sebuah permainan psikologis untuk orang lain, mereka tahu bahwa terkadang saya bisa jadi sejahat itu. Mereka tahu bahwa saya sangat suka tiba-tiba menghilang tanpa kabar ketika berada di posko dan berjalan keluar sendirian. Mereka tahu bahwa saya sangat gengsi hanya untuk berkata rindu dengan mereka bahkan disaat saya benar-benar sangat rindu, tapi ketika hal tersebut sudah tidak dapat ditahan lagi maka saya pun akan mengatakannya dg jujur. Tentu saja, merindukan mereka adalah hal yang sangat mudah bagi saya.

Kita pernah menakhlukan gunung bersama-sama, kita juga pernah menakhlukan arung jeram bersama-sama, kita sering menakhlukan kesunyian malam dan berbagi cerita bersama. Bahkan jika yang kita bicarakan adalah hal yang sudah diungkit berkali-kali, kita tidak pernah bosan dan tetap tertawa. Karena hal konyol itu, cerita manis itu, hanya kita yang tau dan merasakan betapa berharganya itu. Mereka, harta berharga saya. Sungguh.

Sebelum ingatan itu semakin memudar satu demi satu, maka izinkan saya untuk menorehkan sekilas tentang mereka secara singkat. Kami ber9 adalah saudara kakak beradik, maka saya akan menuliskannya dari yang urutan nya paling tua.

1.   Aman
Seorang mahasiswa jurusan Statistik. Bagi saya dia adalah seorang teman, kakak, dan juga musuh. Teman-teman memanggilnya dengan sebutan “ kakak “, bukan hanya karena dia yang tertua, namun memang karena semua saudari sangat menghormatinya. Entah apa yang membuatnya begitu dihormati. Tapi saya seringkali menyebutnya hanya dengan nama. Haha. Dia pernah berkata, “panggil aku senyaman kamu saja”. Maka dengan tidak tau diri saya lebih senang ketika langsung menyebut namanya saat sedang berbicara dengannya.
Bagi saya orang ini adalah seorang yang sangat sering membuat kesal. Dia yang menyebabkan sifat temperamen saya begitu mudah keluar dari dalam persembunyiannya yang sebenarnya telah dikunci erat. Maya sampai pernah bilang, “Kalian kalau berdekatan berantem terus”.  “Anak SMP” , begitu Aman sering memanggil saya. Walau begitu, dia adalah seorang pelindung yang baik. Pelindung yang dapat dipercaya untuk menjaga kami semua. Di dekatnya, kehangatan itu ada. Kami semua teramat percaya padanya. Dia jahat, tapi kebaikannya melebihi kejahatannya.
Pertama kali kumpul KKN, orang ini adalah yang paling membuat saya jengkel setengah mati. Tanpa disengaja kami malah berpasangan ketika hari pertama KKN, karena sama-sama tidak memiliki pasangan. Saat itu saya benar-benar tidak menyangka bahwa malah dengannya lah saya menjadi paling akrab kemudian. Saya senang berdiskusi dan mendengarkan ceritanya tentang berbagai hal, karena pengetahuan yang dimiliki orang ini teramat luas. Pernah saudari yang lain merasa tidak berani berkata jujur kepadanya, dan selalu menjadikan saya sebagai penyampai pesan kepadanya. Orang ini memang berwajah menakutkan (seperti preman berhati hello kitty), tapi dipertengahan KKN semua orang telah menyadari sifat aslinya yang sebenarnya begitu sangat baik. Ia yang biasanya meminjamkan paksa jaketnya ketika saya lupa atau malas mengenakan jaket. Dan merelakan jaketnya untuk saya rusak untuk digunakan mendaki. Dia memang saudara dan musuh saya yang baik. Hingga sekarang, semua menjadi sangat hormat dan mengaguminya. Paling dewasa, katanya. Walau di depan saya seringkali ia menunjukkan sisi lemahnya, namun tidak ingin saudara-saudari yang lain mengetahuinya. Hei saudara tua saya, semoga Allah terus menjagamu ya, tidak mengapa jika Dia mengambil kebahagiaan mu sedikit asalkan itu akan memberikan kebahagiaan yang jauh lebih besar untukmu nantinya :)


 2.   Mas Miko
Orang ini agak terlihat random di mata saya. Dari gaya bicaranya ia terlihat cerdas, tapi sebenarnya dia sangatlah teramat konyol. “Kak Barbie” atau “ pee mak “, begitu kami semua memanggilnya. Tingkah lakunya yang konyol terkadang bisa membuat kami semua terbahak. Walau harus saya akui, orang ini adalah yang paling misterius diantara semua yang saya kenal di unit KKN ini.
*hmm jeng jeng, musik horror*
Saya paling sebal kalau harus bertukar pikiran dengan orang ini, karna saya pasti akan kalah. Dengan kata-katanya yang rumit, pikiran saya terkadang juga bisa ikutan menjadi rumit. Otak saya seakan tidak sampai menjangkau dunianya. Kak Miko berasal dari jurusan hukum, memang berbakat menjadi seorang pengacara saya rasa. Ia bisa dengan mudah membalikkan kalimat dari lawan bicaranya. Yang pasti jangan coba-coba untuk melawannya. Terkadang ia juga terlihat seperti memiliki insting yang bagus, pengamatannya lumayan kuat. Beberapa kali saya menyadarinya, tapi beberapa kali juga saya menyadari kalau terkadang dia hanya terlalu konyol. Orang ini memang lucu sekali. Tapi ia juga yang paling saya takuti, hihi (.__.) . Walau beberapa kali pula saya begitu senang membela orang ini jika ada yang berpikiran salah tentangnya.
Saya tidak punya foto berdua sama Mas Miko, hahaha, kasian sekali :”)
Ini foto Mas Miko sendirian aja ya.
 

3.   Mas Ian
Ketua KKN kami yang berasal dari teknik informatika, orang yang menggelikan. Saya bahkan bingung untuk mendeskripsikannya. Percayalah, dia adalah orang yang baik. Saya menghormatinya sebagai ketua, walau kadang ia bersikap begitu konyol sehingga banyak orang mempertanyakan apakah ia benar-benar ketua kami, hahaha. Orang yang lucu walau sebenarnya mungkin tidak berniat melucu. Hanya bicara saja sudah terlihat lucu. Tapi bicara dengannya juga membuat saya merasa nyaman.
Baru-baru ini mas Ian pacaran dengan Mba Atma, saya sebenarnya sudah mengetahui sejak lama tentang perasaan dua orang ini. Saya dan Aman beberapa kali berani bertaruh untuk perasaan Mas dan Mba ini. Hihi. Saya pun terkadang menjadi saudari curhat Mba Atma dalam membicarakan orang ini. Mas Ian si kelinci, lucu dan baik. Ketua kami, tapi yang paling tidak menjalankan program KKN individu, hahaha. Maaf mas Ian, jadi ngebongkar aib mas Ian disini. Ketika KKN, orang ini (dan Aldy) yang paling sering sholat di Mesjid diantara saudara. Walau bacaannya ketika menjadi imam pernah membuat teman-teman yang lain tertawa karena terlalu sering membaca surat pendek. Ndakpapa ko mas Ian, semuanya tetap menyayangi mas Ian, tentu saja.
Hal terlucu dalam ingatan saya, mas Ian adalah orang yang paling penakut di Unit. Padahal beliau yang badannya paling besar diantara saudara. Pernah saya berpasangan dengannya ketika sedang mendaki gunung, entah karena saya yang sok kuat atau apa, tapi malah saya yang lebih sering membantu beliau ketika melewati batu-batu atau tanjakan gunung. Tapi memang bawaan beliau saat itu super banyak sih, sedangkan bawaan kami ringan karna tidak diperbolehkan para saudara membawa barang-barang berat. Mereka memang super baik. Pernah helm saya tertinggal di kontrakan mas ian, dan sengaja dititipkan mas Ian ke mba Atma sambil bilang gini,”Sepertinya manda gak mau ngambil kalau di tempatku, tak titipin tempatmu ya”. Beliau tau kalau saya takut teramat malas kalau ke tempat laki-laki.


4.   Mba Atma
Mba yang saaaaaangat perhatian. Beliau berasal dari jurusan kedokteran. Pertama kali kumpul kkn barengan sama mba yang satu ini. Saya menjemput di kontrakannya. Terlihat manja, walau sebenarnya sangat kuat sekali. Sering kali saya berdiskusi panjang dengannya, dari situ saya mengetahui kisah-kisah pahit yang telah berhasil dilaluinya. Mba yang sangat super sekali di mata saya. Saya begitu menyayangi beliau.
Mba Atma saya ibaratkan seperti matahari, karena dimanapun dia berada mampu membawa kebahagiaan dan keceriaan bagi orang disekitarnya. Saya pernah bertengkar dengan orang ini hanya karena saya terlalu sering ngeyel untuk sok mandiri. Kata yang begitu saya ingat darinya, “Kamu jangan sok sok an kuat gitu deh, kami semua ini mengkhawatirkan kamu. Coba kamu yang jadi kami, kami khawatir tapi kamu malah tambah bersikap sok kuat gitu, bukannya tenang malah jadi tambah khawatir. Kalau orang mau bantu yaudah terima aja, kamu paling kecil tapi sok banget. Kami itu sayang sama kamu”. Saya hampir saja menangis ketika kami bertengkar, walau sebenarnya beliau hanya berusaha menasehati. Beliau mengira saya lah yang banyak berkorban, padahal mereka yang selalu berkorban dan saya yang selalu dilindungi oleh mereka semua. Mereka semua terlalu baik, saya terlalu dimanjakan oleh mereka. Gara-gara mereka yang seperti itu, ketika pulang saya menjadi kesulitan karena sebelumnya terlalu bergantung pada mereka. Aaaak kan, jadi rindu mereka.


5.   Suryani
Berasal dari Akutansi. Orang ini tempat ternyaman saya, berada di sampingnya membuat saya tenang. Dia seperti adik bagi saya. Pernah suatu ketika saat berada di kondisi begitu banyak lelaki disekitar saya sehingga membuat takut, saya kemudian bersembunyi dibelakangnya. Ia mungkin tidak menyadarinya, tapi ia bagai pelindung. Ia sosok yang perhatian dan terkadang sangat konyol.
Nama aslinya Surya, tapi diberi gelar oleh Aman sebagai Suryani. Suryani adalah seorang perokok. Namun, ia telah berjanji kepada saya bahwa ia akan mencoba untuk berhenti. Dan nyatanya, saat KKN ia memang puasa rokok, dengan gantinya saya bersedia memanaskan air untuk Suryani mandi (karna suhu di tempat KKN kami memang sangat dingin, bahkan jika berbicara bisa mengeluarkan embun. Pokoknya mirip di Korea-korea). Janji awalnya sih begitu, tapi Suryani selalu menolak stiap saya berusaha menepati janji. Ia memang baik.
Suryani adalah koki yang handal seperti mba atma. Di suatu ketika sedang menginap di rumah Maya, kami berdua bertugas untuk memasakkan ikan hasil pancingan kita semua. Saat itu kita semua memancing di tengah malam, pengalaman berharga yang pernah saya alami. Karena yang lain sibuk sendiri, akhirnya saya hanya berdua bersama suryani di dapur, bukannya saya yang mengajari, malah ia yang mengajari saya dalam hal memasak. Dari situ saya tau bahwa ia sangat dekat dengan ibunya. Anak yang baik, pantas ia tahu cara memperlakukan wanita. Suryani juga orang yang mengingat ulangtahun saya di jam-jam pertama menginjak angka 3 dibulan januari. Ia begitu baik. Adik berharga bagi saya.



6.   Maya
Haha, yang ini juga tidak kalah konyol dibanding yang lain. Sangat hobi mengagetkan satu ruangan karena suara “kentut”. Bahkan, Aman pernah jadi korban dari keganasan Maya, hahaha (maaf May, jadi ngebongkar aibmu). Orang ini saudari yang senasib dengan saya dalam kisah percintaan. Ia senang memendam perasaannya sendiri ketika sedang menyukai orang lain. Tidak berani beranjak, bahkan jika kesempatan itu sebenarnya ada. Terlalu senang mengagungkan kalimat “Yang penting bisa melihat kamu bahagia itu sudah sangat membahagiakan saya”.
Orang ini sangat suka berspekulasi yang aneh-aneh, walaupun sudah diberitahu bahwa apa yang ia spekulasi tidak benar tetapi ia akan tetap bertahan dengan pikirannya itu. Saudari saya yang tak kalah saya sayangi. Sifatnya kebapak-bapak an, hingga membuat saya senang bergantung padanya hahaha. Tapi terkadang malah ia yang paling sering merepotkan saya, hihihi. Saudari yang sama-sama menyukai film korea.  Ketika berada di Posko, kami memiliki hobby menonton film dengan menggunakan proyektor di malam yang sudah larut. Film Maya lah yang biasanya paling sering menjadi pilihan utama, bahkan ia sengaja mendownload banyak film sebelum KKN. Dan karena film-filmnya kami semua malas beranjak untuk tidur hingga memilih untuk begadang.
Saudari yang sangat memahami diri saya, setelah Aman. Tidak, bahkan mungkin ia lebih memahami saya. Terimakasih, sekarang malah jadi kangeeeeeen banget sama Maya.


7.   Syara
Adik termuda kedua yang selalu meminta dipanggil sebagai adik termuda, hahaha. Wanita yang manja pada hal rumahan, namun sangat mandiri pada hal akademik. Syara berasal dari jurusan akuntasi seperti Suryani. Sekarang Syara sedang berada di Korea menjalani program Exchange, saudari yang sangat kami banggakan pokoknya!
Syara tidur bersebelahan dengan saya, dan kami selalu memiliki area tidur yang luas. Padahal badan kami adalah yang terkurus dibanding dua saudari lainnya. Oleh karena itu, mba Atma sering kesal karna ia dan Maya sering tidur sesak-sesakan akibat kami. Hahaha. Syara adalah yang termodis dan tercantik di Unit kami.
Syara pernah bela-belaan menemani saya turun ke Kota untuk membeli softlense karena kacamata saya patah. Padahal jarak yang ditempuh sangat jauh. Dia pun ikutan tergoda membeli softlense gara-gara terbujuk rayuan saya. Hahaha. Pernah akibat Syara terlalu bosan di posko, akhirnya kami berdua kabur ke kota dan membeli makan disana. Walau pada akhirnya ketika pulang ke posko kami berdua merasa sangat bersalah, hehehe. Serius.
Syara juga merupakan saudari tergalak versi saya, dia sering memarahi saya karena terlalu kesal dengan saya yang katanya sok kuat. “Gak usah sok kuat lagi”, katanya kalau lagi kesal banget sama saya. Terkadang dia sengaja membiarkan saya bersikap sok kuat agar saya bisa jera, tapi mba Atma selalu menghentikannya karena tidak tega. Sedangkan Maya biasanya netral sebagai tempat saya lari ketika dua saudari itu sedang kesal-kesalnya dengan saya.


8.   Aldy
Adik terkecil kami yang paaaaaling perhatian. Semua saudari setuju bahwa adik ini lah yang paling perhatian diantara semua saudara. Pernah kami semua marah dengan para saudara, terkecuali aldy. Tentu saja, Aldy kan adik kesayangan kami. Hahaha. Wah pokoknya kalau berada di dekatnya benar-benar seperti memiliki adik kandung. Aldy berasal dari jurusan arsitektur, orangnya cerdas dan pekerja keras.
Hal yang paling membekas dalam ingatan saya adalah ketika bangun pagi hari, Aldy seringkali menemani saya disaat yang lain tertidur pulas. Walaupun bahkan hanya untuk duduk diam di ruang tamu Seringkali ia juga membantu membereskan posko tanpa diminta saat pagi hari bersama saya. Ia sangat sering membantu saya ketika kesulitan dalam pengerjaan program KKN atau hal apapun.
 Aldy yang paling sedikit kalau makan (bahkan sering tidak makan), sampai kami semua khawatir berlebihan dengan kondisinya yang sebenarnya baik-baik saja. Kata Aman, Aldy makan banyak hanya ketika makanannya enak. Dan bertepatan ketika dia pernah izin pulang ke Jogja selama 2 hari, kami membeli makanan enak di Posko. Semua langsung rindu dan berangan-angan seandainya Aldy ada di Posko pasti ia akan makan yang banyak, semuanya pun sangat perhatian kepada Aldy.
Pertama kali bertemu Aldy, saya merasa Aldy sangat membenci saya. Sangat sulit mencari bahan pembicaraan yang cocok dengannya. Sampai akhirnya di pertengahan saya mengetahui bahwa memang begitu karakteristik Aldy, dia lebih banyak bertindak dengan perbuatan dibanding perkataan. Ia saudara yang sangat perhatian kepada kami semua. Tapi orang ini pula yang paling sibuk setelah KKN berakhir, ya biasa sih anak arsitek. Akhirnya kalau ngumpul, Aldy sering tidak terlihat. Hiks.
Oh ya, Aldy adalah kembang desa di Dusun kami. Banyak anak perempuan yang jadi fans Aldy disana, hahaha. Kami sangat senang menggoda kalau fans-fans Aldy sudah mulai berdatangan ke posko, dan Aldy akan pura-pura kabur sok cool gimanaaa gituh.
 -----------------------------------------------------------------
Pokoknya, kalau mengingat tentang KKN gak pernah ada habisnya kenangan-kenangan berterbangan di kepala. 1 bulan hidup bersama adalah kenangan super berharga dalam hidup saya. Apalagi ketika pendakian gunung di hari-hari terakhir KKN, banyak kejadian terjadi disana. Belum lagi ketika pembimbing KKN mengetahui perihal kebolosan kami, unit lain yang merasa iri dengan keberanian kami untuk bolos, dan berbagai hal lainnya.

Unit KKN 121, Saya sungguh mencintai kalian. Saudara-saudari yang teramat berarti dalam hidup saya. Orang yang mampu membongkar segala topeng palsu yang telah lama saya gunakan, orang yang sangat memahami segala sifat buruk saya.  Kalian yang paling paham bahwa saya sebenarnya sangat lah buruk, namun kalian pula yang memahami dan percaya bahwa saya mampu berubah menjadi lebih baik lagi. Terimakasih banyak untuk memahami saya sampai sedalam ini. Sangat senang dapat dipertemukan dengan orang-orang seperti kalian.


*Pemandangan dari sudut jalan desa*

*pas kebetulan ceraaah*

*Senja dari atas atap*

*kalau gak salah itu gunung merapi*

*zoom in* 

*Senang kalau bisa membantu mereka berladang*

*Jalan di Desa KKN, hanya cukup untuk motor berpapasan saja tanpa ada pembatas jalan. Dan jalannya cukup jauh untuk mendaki sampai desa kami*

*Pemandangan dari atas atap*

*Nemenin warga ke ladang buat nanam sayuran loncang*

*Bersama geng, disana saya mainnya emang paling sering sama anak-anak, sampai pernah dijodohin sama mereka dengan kakak pengajar Al Quran disana :")

*Keseruan lomba 17 Agustus bareng warga*

*Kebersamaan yang berarti*

*Foto diawal-awal perkenalan*

*Kangeeeeeen*

*Muncak Merbabu bareeeng*

*Sebelum muncak foto dulu sama Bapak kami*

*Negeri diatas Awan. Pemandangan tepat pas buka pintu kemah*

*Sempat Rafting pasca KKN*



Sekali Beberapa kali lagi saya ingin sekali bilang:

"SAYA KANGEN SEKALI DENGAN KALIAN"

Baik saudara-saudari, maupun warga Ngagrong yang sangat ramah.
Desa dengan keramahan terbaik di seluruh Indonesia yang saya ketahui.
Saya kangen dikhawatirin sama warga hanya gara-gara kami pulang muncak tidak sesuai waktunya, saat itu memang banyak kejadian yang terjadi sih dalam pendakian.
Ntar di post-post lain kalau ada niat dan waktu luang akan saya ceritakan berbagai kejadian aneh dan menakjubkan yang saya alami ketika mendaki gunung Merbabu (please jangan percaya janji palsu ini, haha)

Subhanallah, terimakasih Allah karna sudah mengizinkan saya merasakan ini semua..

Dan the last...

Aaaaak Miss You All :"
(Walau kalau ketemu jarang ngomong gini ke kalian).
Kalau bisa, saya ingin mengulang semua ini :"



Salam Berjuta Rindu,



0 comments: