Monday, November 24, 2014

Hey, smile.





Haha apa ya yang ingin aku tulis. Sebenarnya aku pun juga tidak tahu apa yang ingin aku tulis. Hanya saja, rasanya ingin sekali menuliskan sesuatu hingga terasa lega.

Lagi-lagi ini tentang rindu. Entah kenapa aku selalu dilemahkan oleh rindu. Aku tau, aku bukan lah orang yang cukup baik. Karna orang yang baik tau bagaimana cara mengontrol rindu disaat yang bukan waktunya. Aku seperti ini, wanita yang bisa jadi terdiam lama hanya karna rindu yang tiba-tiba datang. Aku harus bagaimana. Ini menyebalkan, aku begitu merindukannya, tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa.

Pernah disuatu hari aku begitu ingin menemuimu dan tiba-tiba kita dipertemukan secara tidak sengaja, kau tahu, jantungku berdetak dengan sangat kencangnya hingga aku benar-benar bingung dan tidak tau harus berbuat apa saat itu. Yang bisa aku lakukan hanyalah terdiam seakan aku tidak terlalu peduli padamu. Aku terlalu sibuk menata detak jantungku sendiri. 

Friday, September 19, 2014

Moved.





Beberapa hal telah terjadi dan mulai mengubahku perlahan. Mungkin Manda yang dulu, akan berbeda dengan Manda yang sekarang. Aku merasa lebih kuat dalam menghadapi sesuatu. Beberapa hal itu menempa dan membangunkan kekuatan dalam diriku. Mungkin benar kata orang, semakin banyak cobaan yang menimpamu maka akan semakin matang pula kekuatanmu. Aku tidak pernah tau kalau aku ternyata sekuat ini, ya mungkin seberapa kuatnya diri seseorang itu memang akan terlihat ketika cobaan itu datang. Sebagaimana ia dapat menghadapi cobaan itu dengan tetap tegar berdiri. Aku pernah ingin menyerah dan melarikan diri, tentu saja. Sebelum "hal" itu datang, aku telah berencana untuk melarikan diri dan bersembunyi darinya. Namun, tentu saja aku telah menampar diriku sendiri atas rencana bodoh tersebut.

Monday, September 15, 2014

Cerita Iseng di Malam Hari




Bukankah manusia gak bisa memilih untuk jatuh cinta dengan siapa ?
Lalu, bagaimana jika akhirnya dia jatuh cinta pada orang yang salah ?
Yang bahkan tanpa disadarinya tiba-tiba namanya terus disebut dalam doa di tiap-tiap pertemuannya dengan Tuhan.
Ia tengah mencoba untuk tidak menyebut nama itu lagi di hadapan Tuhannya.
Namun, ia tidak bisa. Ia gagal.
Nama itu terus terucap tanpa disadari.
Bukan untuk meminta agar orang itu dapat menyukainya kembali, melainkan doa agar orang yang namanya terus disebut itu mendapatkan bahagia dan perlindungan yang besar dari-Nya.
Naïve.
Tentu saja.
Baginya, entah bodoh atau apa, jatuh cinta pada orang tersebut bukan tentang segala usaha untuk mendapatkannya.
Melainkan, tentang segala usaha agar dapat menyaksikan orang tersebut bahagia.
Karena baginya, melihat orang itu terus tersenyum sudah sangat menenangkan hatinya.

Monday, May 26, 2014

Autumn.





Ada orang yang hadir sesaat hanya untuk memperlihatkan kepada saya manisnya dicintai. Terimakasih karena telah pernah ada dan membuat saya tersenyum dengan pesan-pesan singkat yang sempat hadir, baik yang secara langsung anda tuliskan maupun yang dititipkan melalui sapaan orang lain. Kali ini, anda harus menemukan kebahagiaan anda yang sebenarnya. Yang ada padanya, tentu saja. Jangan tersesat terlalu jauh disini. Mungkin, saya bukan autumn yang dicari, saya hanya seorang summer bagi anda. Sebuah tempat singgah sebelum anda sempat menyadari perasaan yang sebenarnya. Kali ini, kita sama-sama harus terus bergerak. Bergerak memperbaiki diri. Seperti anda yang harus menemukan autumn anda sendiri, dan saya yang akan menjadi autumn bagi seorang yang lain.

Cerita ini, terimakasih. Terimakasih. Terimakasih. 

Friday, May 9, 2014

May's Music




Baek Ah Yeon : Three Things I Have Left
(Ost. Angel Eyes)


Translate lyric:

 I don’t know how to forget you
So I ask other people
How do I do it?
How can I forget him?
Can you teach me?
Whoever I meet
I always ask about breaking up
Should I do this?
Then can I forget him?
I am learning one by one
The first thing I learned
Is to not cry without you
Second, to not walk alone
Third, even if it hurts, to not call your name
And look for your warm hands
Even if I live for just one day
I said I wanted to look into your eyes and smile
You are still breathing inside of me like this
So how can I forget you?
The first thing I learned
Is to not cry without you
Second, to not walk alone
Third, even if it hurts, to not call your name
And look for your warm hands
To always smile even without you
To not say the words, I miss you
Even if I’m sad, even if it hurts
To not call your name and look for you again
Just remember this
Even if I go back to you
Don’t smile and look at me
The first thing I learned
Is to not cry without you
Second, to not walk alone
Third, even if it hurts, to not call your name
And look for your warm hands

Source : popgasa

Thursday, May 1, 2014

Baik dan Buruk.




Apa yang akan terjadi, ketika tiba-tiba suatu hari, hatimu bilang; ternyata dialah orangnya, dialah orang yang ingin kunikahi. Bukan sosok yang kuimpi-impikan selama ini, tapi sosok yang mengenalku luar dan dalam. Yang dihadapannya aku bisa jadi manusia paling norak dan paling sok. Yang dihadapannya aku bisa menangis dan marah semauku tanpa takut dia hilang. “ –
Falafu

Beberapa hari ini saya ingin sekali menuliskan berbagai macam hal mengenai pikiran-pikiran yang berlarian di kepala. Namun, saya hanya malas untuk membuka word dan kemudian mulai menuangkannya. Salah satu sifat buruk saya. Padahal ketika saya memutuskan untuk menyimpannya sendiri sama saja dengan saya membiarkan diri saya semakin tenggelam di dalamnya. Dan ketika akhirnya saya memutuskan untuk menuliskannya, maka hal itu akan mengalir keluar dari kepala dan membuat saya lega. Begitu saja dan sangat sederhana. Yang akhirnya membuat saya kemudian menjadi lega sekali. Sangat.

Ya, mungkin kebanyakan perempuan ingin menikah dengan seorang yang telah mengenalnya luar dan dalam. Yang katanya, di depannya kita bisa menjadi apa saja, baik dan buruknya dari kita. Saya termasuk dari mereka yang menginginkannya. Tentu saja. Namun, bagaimana jika akhirnya kita tidak dapat menemukannya. Atau mungkin, kita pernah menemukannya namun akhirnya sengaja melewatkannya, karena ternyata ia tidak merasakan seperti yang kita rasakan. Ada masa saya akhirnya menangis bahkan tanpa sempat saya sadari ketika teralun sebuah lagu, hanya karena mengingat seorang sosok yang kita inginkan bahagianya diatas bahagia kita. Ya, karena dia adalah sosok yang selalu terbayang di kepala kita ketika semua lagu teralun, baik dan buruknya dia. Karena buruk dari ia pun bahkan telah kau terima tanpa kau bisa membantahnya. Ya, begitulah cinta.  Berjalan begitu saja sebelum sempat kita sadari, sebelum kita hendak berpikir untuk mengelaknya. Ketika kau begitu ingin membencinya namun ternyata telah terlambat, karena semua sifat buruknya pun telah dapat kau terima. Dan saya, pernah mencintai seseorang dengan sebegitunya. Mungkin, hal tersebutlah yang akhirnya membuat saya begitu menginginkan seorang pria yang dapat mencintai saya dengan begitu baiknya pula seperti yang pernah saya lakukan.

Namun bagaimana jika saya adalah termasuk dari para perempuan yang takut, takut ketika mendengar seseorang ternyata telah menyukai kita tanpa sempat kita sadar sebelumnya. Kita bahkan tidak bisa menerka apa yang telah membuat mereka jatuh cinta, sejak kapan, dan bagaimana cinta itu bisa bertahan dalam diri mereka. Saya hanya takut untuk mempercayai. Karena beberapa pikiran seperti; ‘mungkin ia hanya menyukai apa yang terlihat saja, bagaimana mungkin ia bisa menyukai bahkan tanpa ia mengetahui bagaimana sebenarnya saya yang sesungguhnya’ , ‘mungkin itu hanya cinta sesaatnya saja’, ‘mungkin ia hanya terlalu baik dan ingin menghibur karena kita terlihat begitu menyedihkan di matanya’, dan sebagainya yang terus berlarian di kepala saya. Ya, bagaimana mungkin seseorang bisa memutuskan untuk berani menyukai seseorang yang lain bahkan tanpa ia tahu sifat yang sesungguhnya dari orang tersebut ? Ia, mungkin hanya suka. Namun, bukan cinta.

Wednesday, April 23, 2014

Surat untuk Ichoy




Sahabat saya menikah, sahabat sedari tk. Yah, well, apa perasaanmu ? Tentu saja antara percaya dan tidak percaya. Karena kami sama-sama sulit untuk ‘dekat’ dengan laki-laki. Dekat dalam arti ingin mengenal lebih jauh tentang lawan jenis. Dan tiba-tibaaaaa…. Kabar pernikahan pun tiba. Saya kaget. Bahkan kami para sahabat sempat terpikir mungkin ini hanyalah sebuah reality show dari super tr*p . Well, itu mungkin saja kan :| ?

Tanpa panjang kata, ini hanyalah sebuah surat biasa dari surat yang terbiasa..

------------------------------------------------

Bismillaahirrahmaannirrahiim.

WAAA ICHOY AKHIRNYA KAWIN JUAAA *mata berkaca-kaca* <3

Haha. Okey. Test test test. *pasang dasi dan mengambil mikrofon*

…………………………… Bagian Serius …………………………

Friday, April 4, 2014

Benar-benar.



Pada akhirnya, apa yang harus aku lakukan ?
Rasanya seperti ingin mengatakan, " Biar aku yang menghilang dan pergi. " .
Sampai semuanya kembali membaik, pun bahagia.
Dan..
Sebelum akhirnya, semua pemeran terperosot semakin dalam di alur cerita yang salah.
Itu benar-benar tidak baik, kan ?

Tapi.. yah, entahlah.
Aku hanya benar-benar ingin melihat bahwa setiap dari mereka mendapatkan bahagianya. :)


Friday, March 28, 2014

Skenario Allah.


Beberapa hari ini rasanya mood saya seperti diaduk-aduk oleh berbagai macam kejadian. Ada yang menyenangkan, namun ada pula yang sedikit.. yah, sedikit membuat  terdiam dan merenung. Ada pula beberapa hal  konyol yang terjadi dalam hidup sehingga membuat saya malu bahkan hanya untuk sekedar mengingat.

Mereka bilang itu namanya “ terlalu polos “ .
Namun saya menyebutnya dengan “ Terlalu polos dan terlalu bego itu beda tipis “ .

Engga, kamu engga bego. Kamu hanya terlalu telmi, mand. “ – Hesti bisa-bisanya bilang begitu. Entah harus senang atau sedih mendengarnya.

Ada masa dimana saya mulai mempermalukan diri sendiri dan menjadi bahan tertawaan orang lain. Orang lain menganggapnya lucu, saya menganggapnya mencemaskan. Saya takut, dan mereka tertawa. Yah, terkadang memang tidak ada salahnya membahagiakan orang lain dengan kebodohan kita. Ingat kata pak Sus, luangkan waktu untuk membahagiakan orang lain. *kemudian mencoba untuk tersenyum*.

Sunday, March 23, 2014

Cerita Dongeng dari Negeri Antah Berantah




Diceritakan dalam sebuah kisah tentang seorang gadis biasa yang menyukai pangeran. Namun, ibu dari sang gadis tidak menyetujuinya dikarenakan beberapa alasan. Salah satunya adalah karena adanya ketidakinginan melihat kesedihan putrinya yang bertahan dalam kisah kasih yang diam. Singkat kata, ibunya akhirnya berusaha menjodohkan anak gadisnya tersebut dengan lelaki lainnya. Namun, sang gadis tetap keras kepala. Hingga.. pada suatu saat akhirnya ia pun menyerah. Menyerah bukan karena ia mulai membenci sang pangeran, namun menyerah karena ia tahu pangeran akan lebih bahagia jika hidup dengan perempuan yang lainnya, perempuan yang mungkin lebih pantas untuknya. Sang Ibu pun riang bukan main, namun juga sedih melihat betapa gadisnya bertutur dengan jujur tentang perasaan ikhlas yang ia tujukan dalam melepas sang pangeran. Sang Ibu berhenti menjodohkan gadisnya dalam beberapa waktu. Akhirnya, sang gadis merasa bahagia dengan perasaan sendirinya tanpa harus cemas memikirkan apakah orang yang sedang ia pikirkan sedang dipeluk bahagia atau tidak, apakah ia bisa tidur nyenyak atau malah sedang bermimpi buruk, apakah senyum tetap mengembang atau bahkan sedang tertahankan oleh dunia yang kadang iseng ingin mengujinya, dan.. ya sang gadis saat ini hanya tidak harus memikirkan tentang semua itu lagi. Ya, gadis itu merasa dirinya sendiri sedang bahagia. Ia sekarang hanya butuh memikirkan keluarga, sahabat, dan dirinya sendiri, dan terpenting adalah Tuhannya. Dalam kenyamanannya, ibu sang gadis ternyata mulai berpikir lain dan mengira ini adalah saat yang tepat untuk kembali mendatangkan seorang yang lain ke dalam kehidupan gadisnya. Namun sang gadis sama sekali tidak menginginkan hal tersebut. Ia kembali menolak mati-matian keinginan sang ibu. Ibunya pun mati-matian mengusahakan dengan segala cara yang ada. Akhirnya, sang gadis pun sudah lelah dengan pertemuan-pertemuan tidak sengaja yang ternyata sengaja diatur oleh ibunya, ia pun kembali menjelaskan kepada Ibunya bahwa ia ingin menemukan sendiri seorang yang akan ia sukai. Seorang yang ia inginkan untuk menemani hidupnya dalam berpuluh tahun bahkan sampai kematian yang memisahkan. Ia mempunyai luka yang masih basah, dan tidak sembarang orang mampu menyembuhkannya. Ibunya masih tidak mengerti. Atau mungkin mengerti, hanya saja ibunya mempunyai jalan pemikiran yang berbeda dengan anak gadisnya. Persepsi kebahagiaan yang mungkin diartikan dengan berbeda.

Sang gadis mencoba menulis surat, surat yang entah kapan akan sampai ke tangan ibunya, karena ia pun tak mempunyai keberanian dalam mengirimkannya.

Thursday, February 20, 2014

Bukan Gadis Berkerudung Merah




Ya Allah, bukakan dan ringankan lah hati untuk menjadi perempuan yang solehah walau saya bukan lah gadis berkerudung merah. Serta pertemukan, jatuh cintakan pun dijatuhi cinta oleh lelaki soleh yang mampu membimbing  untuk lebih dekat kepada-Mu. Lelaki yang baik untuk dunia serta akhirat. 

Bukan Gadis Berkerudung Merah,

Wednesday, January 22, 2014

Grow.



Tiba-tiba saya menemukan sebuah buku tulis yang baru terisi satu lembar. Sesaat kemudian mulai tersenyum-senyum sendiri saat menelusuri kata demi kata yang tertera. Terkadang ada perasaan geli dengan diri di masa lalu. Haha. Kenangan mengantarkan sebuah proses kedewasaan dalam pola berpikir dan bertindak di masa sekarang. Saya harus benar-benar berterimakasih atas perjuangan-perjuangan saya dahulu yang telah berusaha dengan kerasnya dalam mengantarkan diri menjadi seperti sekarang.

Juli, 2013.

Bahkan saya sudah menulis tentang rengekan patah hati di lembar pertama dalam sebuah buku yang seharusnya saya jadikan ‘diary’.

Motif awal membuat buku diary lagi ?
    Mungkin.. karena dulu itu tumbuh rasa keinginan untuk nyamain kelakuan si Shone di film ‘A Crazy Little Thing Called Love’. Diawal saya menuliskan, “pengen kaya si P'shone yang menuliskan fase-fase perasaannya kepada si Nam lalu di dokumentasikan”. 

Sunday, January 19, 2014

?? - part 2



Di suatu malam, saya kembali mengetikkan beberapa kalimat. Tapi beberapa menit setelahnya saya mulai menekan tombol [x] di ujung kanan atas. Ketika ia bertanya apakah saya ingin menyimpan tulisan tersebut atau tidak, saya pun mulai menekan tulisan “No” . Kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi. Akhir-akhir ini saya memang terlampau sering mengalami hal seperti ini. Diakhir, saya akan tersenyum kecut ke arah layar, dan ya.. terimakasih karena sudah mencoba menghabiskan waktu saya.
Apakah wajar jika seseorang mulai kehilangan inspirasinya untuk menulis ? Padahal ada begitu banyak hal yang ingin saya tuliskan. Namun ketika mulai menatap layar, pikiran saya mulai mengosong dan semua kata terasa ambigu.

Saya tahu, ada yang salah dalam diri saya sekarang.

Hey, smile.





Haha apa ya yang ingin aku tulis. Sebenarnya aku pun juga tidak tahu apa yang ingin aku tulis. Hanya saja, rasanya ingin sekali menuliskan sesuatu hingga terasa lega.

Lagi-lagi ini tentang rindu. Entah kenapa aku selalu dilemahkan oleh rindu. Aku tau, aku bukan lah orang yang cukup baik. Karna orang yang baik tau bagaimana cara mengontrol rindu disaat yang bukan waktunya. Aku seperti ini, wanita yang bisa jadi terdiam lama hanya karna rindu yang tiba-tiba datang. Aku harus bagaimana. Ini menyebalkan, aku begitu merindukannya, tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa.

Pernah disuatu hari aku begitu ingin menemuimu dan tiba-tiba kita dipertemukan secara tidak sengaja, kau tahu, jantungku berdetak dengan sangat kencangnya hingga aku benar-benar bingung dan tidak tau harus berbuat apa saat itu. Yang bisa aku lakukan hanyalah terdiam seakan aku tidak terlalu peduli padamu. Aku terlalu sibuk menata detak jantungku sendiri. 

Moved.





Beberapa hal telah terjadi dan mulai mengubahku perlahan. Mungkin Manda yang dulu, akan berbeda dengan Manda yang sekarang. Aku merasa lebih kuat dalam menghadapi sesuatu. Beberapa hal itu menempa dan membangunkan kekuatan dalam diriku. Mungkin benar kata orang, semakin banyak cobaan yang menimpamu maka akan semakin matang pula kekuatanmu. Aku tidak pernah tau kalau aku ternyata sekuat ini, ya mungkin seberapa kuatnya diri seseorang itu memang akan terlihat ketika cobaan itu datang. Sebagaimana ia dapat menghadapi cobaan itu dengan tetap tegar berdiri. Aku pernah ingin menyerah dan melarikan diri, tentu saja. Sebelum "hal" itu datang, aku telah berencana untuk melarikan diri dan bersembunyi darinya. Namun, tentu saja aku telah menampar diriku sendiri atas rencana bodoh tersebut.

Cerita Iseng di Malam Hari




Bukankah manusia gak bisa memilih untuk jatuh cinta dengan siapa ?
Lalu, bagaimana jika akhirnya dia jatuh cinta pada orang yang salah ?
Yang bahkan tanpa disadarinya tiba-tiba namanya terus disebut dalam doa di tiap-tiap pertemuannya dengan Tuhan.
Ia tengah mencoba untuk tidak menyebut nama itu lagi di hadapan Tuhannya.
Namun, ia tidak bisa. Ia gagal.
Nama itu terus terucap tanpa disadari.
Bukan untuk meminta agar orang itu dapat menyukainya kembali, melainkan doa agar orang yang namanya terus disebut itu mendapatkan bahagia dan perlindungan yang besar dari-Nya.
Naïve.
Tentu saja.
Baginya, entah bodoh atau apa, jatuh cinta pada orang tersebut bukan tentang segala usaha untuk mendapatkannya.
Melainkan, tentang segala usaha agar dapat menyaksikan orang tersebut bahagia.
Karena baginya, melihat orang itu terus tersenyum sudah sangat menenangkan hatinya.

Autumn.





Ada orang yang hadir sesaat hanya untuk memperlihatkan kepada saya manisnya dicintai. Terimakasih karena telah pernah ada dan membuat saya tersenyum dengan pesan-pesan singkat yang sempat hadir, baik yang secara langsung anda tuliskan maupun yang dititipkan melalui sapaan orang lain. Kali ini, anda harus menemukan kebahagiaan anda yang sebenarnya. Yang ada padanya, tentu saja. Jangan tersesat terlalu jauh disini. Mungkin, saya bukan autumn yang dicari, saya hanya seorang summer bagi anda. Sebuah tempat singgah sebelum anda sempat menyadari perasaan yang sebenarnya. Kali ini, kita sama-sama harus terus bergerak. Bergerak memperbaiki diri. Seperti anda yang harus menemukan autumn anda sendiri, dan saya yang akan menjadi autumn bagi seorang yang lain.

Cerita ini, terimakasih. Terimakasih. Terimakasih. 

May's Music




Baek Ah Yeon : Three Things I Have Left
(Ost. Angel Eyes)


Translate lyric:

 I don’t know how to forget you
So I ask other people
How do I do it?
How can I forget him?
Can you teach me?
Whoever I meet
I always ask about breaking up
Should I do this?
Then can I forget him?
I am learning one by one
The first thing I learned
Is to not cry without you
Second, to not walk alone
Third, even if it hurts, to not call your name
And look for your warm hands
Even if I live for just one day
I said I wanted to look into your eyes and smile
You are still breathing inside of me like this
So how can I forget you?
The first thing I learned
Is to not cry without you
Second, to not walk alone
Third, even if it hurts, to not call your name
And look for your warm hands
To always smile even without you
To not say the words, I miss you
Even if I’m sad, even if it hurts
To not call your name and look for you again
Just remember this
Even if I go back to you
Don’t smile and look at me
The first thing I learned
Is to not cry without you
Second, to not walk alone
Third, even if it hurts, to not call your name
And look for your warm hands

Source : popgasa

Baik dan Buruk.




Apa yang akan terjadi, ketika tiba-tiba suatu hari, hatimu bilang; ternyata dialah orangnya, dialah orang yang ingin kunikahi. Bukan sosok yang kuimpi-impikan selama ini, tapi sosok yang mengenalku luar dan dalam. Yang dihadapannya aku bisa jadi manusia paling norak dan paling sok. Yang dihadapannya aku bisa menangis dan marah semauku tanpa takut dia hilang. “ –
Falafu

Beberapa hari ini saya ingin sekali menuliskan berbagai macam hal mengenai pikiran-pikiran yang berlarian di kepala. Namun, saya hanya malas untuk membuka word dan kemudian mulai menuangkannya. Salah satu sifat buruk saya. Padahal ketika saya memutuskan untuk menyimpannya sendiri sama saja dengan saya membiarkan diri saya semakin tenggelam di dalamnya. Dan ketika akhirnya saya memutuskan untuk menuliskannya, maka hal itu akan mengalir keluar dari kepala dan membuat saya lega. Begitu saja dan sangat sederhana. Yang akhirnya membuat saya kemudian menjadi lega sekali. Sangat.

Ya, mungkin kebanyakan perempuan ingin menikah dengan seorang yang telah mengenalnya luar dan dalam. Yang katanya, di depannya kita bisa menjadi apa saja, baik dan buruknya dari kita. Saya termasuk dari mereka yang menginginkannya. Tentu saja. Namun, bagaimana jika akhirnya kita tidak dapat menemukannya. Atau mungkin, kita pernah menemukannya namun akhirnya sengaja melewatkannya, karena ternyata ia tidak merasakan seperti yang kita rasakan. Ada masa saya akhirnya menangis bahkan tanpa sempat saya sadari ketika teralun sebuah lagu, hanya karena mengingat seorang sosok yang kita inginkan bahagianya diatas bahagia kita. Ya, karena dia adalah sosok yang selalu terbayang di kepala kita ketika semua lagu teralun, baik dan buruknya dia. Karena buruk dari ia pun bahkan telah kau terima tanpa kau bisa membantahnya. Ya, begitulah cinta.  Berjalan begitu saja sebelum sempat kita sadari, sebelum kita hendak berpikir untuk mengelaknya. Ketika kau begitu ingin membencinya namun ternyata telah terlambat, karena semua sifat buruknya pun telah dapat kau terima. Dan saya, pernah mencintai seseorang dengan sebegitunya. Mungkin, hal tersebutlah yang akhirnya membuat saya begitu menginginkan seorang pria yang dapat mencintai saya dengan begitu baiknya pula seperti yang pernah saya lakukan.

Namun bagaimana jika saya adalah termasuk dari para perempuan yang takut, takut ketika mendengar seseorang ternyata telah menyukai kita tanpa sempat kita sadar sebelumnya. Kita bahkan tidak bisa menerka apa yang telah membuat mereka jatuh cinta, sejak kapan, dan bagaimana cinta itu bisa bertahan dalam diri mereka. Saya hanya takut untuk mempercayai. Karena beberapa pikiran seperti; ‘mungkin ia hanya menyukai apa yang terlihat saja, bagaimana mungkin ia bisa menyukai bahkan tanpa ia mengetahui bagaimana sebenarnya saya yang sesungguhnya’ , ‘mungkin itu hanya cinta sesaatnya saja’, ‘mungkin ia hanya terlalu baik dan ingin menghibur karena kita terlihat begitu menyedihkan di matanya’, dan sebagainya yang terus berlarian di kepala saya. Ya, bagaimana mungkin seseorang bisa memutuskan untuk berani menyukai seseorang yang lain bahkan tanpa ia tahu sifat yang sesungguhnya dari orang tersebut ? Ia, mungkin hanya suka. Namun, bukan cinta.

Surat untuk Ichoy




Sahabat saya menikah, sahabat sedari tk. Yah, well, apa perasaanmu ? Tentu saja antara percaya dan tidak percaya. Karena kami sama-sama sulit untuk ‘dekat’ dengan laki-laki. Dekat dalam arti ingin mengenal lebih jauh tentang lawan jenis. Dan tiba-tibaaaaa…. Kabar pernikahan pun tiba. Saya kaget. Bahkan kami para sahabat sempat terpikir mungkin ini hanyalah sebuah reality show dari super tr*p . Well, itu mungkin saja kan :| ?

Tanpa panjang kata, ini hanyalah sebuah surat biasa dari surat yang terbiasa..

------------------------------------------------

Bismillaahirrahmaannirrahiim.

WAAA ICHOY AKHIRNYA KAWIN JUAAA *mata berkaca-kaca* <3

Haha. Okey. Test test test. *pasang dasi dan mengambil mikrofon*

…………………………… Bagian Serius …………………………

Benar-benar.



Pada akhirnya, apa yang harus aku lakukan ?
Rasanya seperti ingin mengatakan, " Biar aku yang menghilang dan pergi. " .
Sampai semuanya kembali membaik, pun bahagia.
Dan..
Sebelum akhirnya, semua pemeran terperosot semakin dalam di alur cerita yang salah.
Itu benar-benar tidak baik, kan ?

Tapi.. yah, entahlah.
Aku hanya benar-benar ingin melihat bahwa setiap dari mereka mendapatkan bahagianya. :)


Skenario Allah.


Beberapa hari ini rasanya mood saya seperti diaduk-aduk oleh berbagai macam kejadian. Ada yang menyenangkan, namun ada pula yang sedikit.. yah, sedikit membuat  terdiam dan merenung. Ada pula beberapa hal  konyol yang terjadi dalam hidup sehingga membuat saya malu bahkan hanya untuk sekedar mengingat.

Mereka bilang itu namanya “ terlalu polos “ .
Namun saya menyebutnya dengan “ Terlalu polos dan terlalu bego itu beda tipis “ .

Engga, kamu engga bego. Kamu hanya terlalu telmi, mand. “ – Hesti bisa-bisanya bilang begitu. Entah harus senang atau sedih mendengarnya.

Ada masa dimana saya mulai mempermalukan diri sendiri dan menjadi bahan tertawaan orang lain. Orang lain menganggapnya lucu, saya menganggapnya mencemaskan. Saya takut, dan mereka tertawa. Yah, terkadang memang tidak ada salahnya membahagiakan orang lain dengan kebodohan kita. Ingat kata pak Sus, luangkan waktu untuk membahagiakan orang lain. *kemudian mencoba untuk tersenyum*.

Cerita Dongeng dari Negeri Antah Berantah




Diceritakan dalam sebuah kisah tentang seorang gadis biasa yang menyukai pangeran. Namun, ibu dari sang gadis tidak menyetujuinya dikarenakan beberapa alasan. Salah satunya adalah karena adanya ketidakinginan melihat kesedihan putrinya yang bertahan dalam kisah kasih yang diam. Singkat kata, ibunya akhirnya berusaha menjodohkan anak gadisnya tersebut dengan lelaki lainnya. Namun, sang gadis tetap keras kepala. Hingga.. pada suatu saat akhirnya ia pun menyerah. Menyerah bukan karena ia mulai membenci sang pangeran, namun menyerah karena ia tahu pangeran akan lebih bahagia jika hidup dengan perempuan yang lainnya, perempuan yang mungkin lebih pantas untuknya. Sang Ibu pun riang bukan main, namun juga sedih melihat betapa gadisnya bertutur dengan jujur tentang perasaan ikhlas yang ia tujukan dalam melepas sang pangeran. Sang Ibu berhenti menjodohkan gadisnya dalam beberapa waktu. Akhirnya, sang gadis merasa bahagia dengan perasaan sendirinya tanpa harus cemas memikirkan apakah orang yang sedang ia pikirkan sedang dipeluk bahagia atau tidak, apakah ia bisa tidur nyenyak atau malah sedang bermimpi buruk, apakah senyum tetap mengembang atau bahkan sedang tertahankan oleh dunia yang kadang iseng ingin mengujinya, dan.. ya sang gadis saat ini hanya tidak harus memikirkan tentang semua itu lagi. Ya, gadis itu merasa dirinya sendiri sedang bahagia. Ia sekarang hanya butuh memikirkan keluarga, sahabat, dan dirinya sendiri, dan terpenting adalah Tuhannya. Dalam kenyamanannya, ibu sang gadis ternyata mulai berpikir lain dan mengira ini adalah saat yang tepat untuk kembali mendatangkan seorang yang lain ke dalam kehidupan gadisnya. Namun sang gadis sama sekali tidak menginginkan hal tersebut. Ia kembali menolak mati-matian keinginan sang ibu. Ibunya pun mati-matian mengusahakan dengan segala cara yang ada. Akhirnya, sang gadis pun sudah lelah dengan pertemuan-pertemuan tidak sengaja yang ternyata sengaja diatur oleh ibunya, ia pun kembali menjelaskan kepada Ibunya bahwa ia ingin menemukan sendiri seorang yang akan ia sukai. Seorang yang ia inginkan untuk menemani hidupnya dalam berpuluh tahun bahkan sampai kematian yang memisahkan. Ia mempunyai luka yang masih basah, dan tidak sembarang orang mampu menyembuhkannya. Ibunya masih tidak mengerti. Atau mungkin mengerti, hanya saja ibunya mempunyai jalan pemikiran yang berbeda dengan anak gadisnya. Persepsi kebahagiaan yang mungkin diartikan dengan berbeda.

Sang gadis mencoba menulis surat, surat yang entah kapan akan sampai ke tangan ibunya, karena ia pun tak mempunyai keberanian dalam mengirimkannya.

Bukan Gadis Berkerudung Merah




Ya Allah, bukakan dan ringankan lah hati untuk menjadi perempuan yang solehah walau saya bukan lah gadis berkerudung merah. Serta pertemukan, jatuh cintakan pun dijatuhi cinta oleh lelaki soleh yang mampu membimbing  untuk lebih dekat kepada-Mu. Lelaki yang baik untuk dunia serta akhirat. 

Bukan Gadis Berkerudung Merah,

Grow.



Tiba-tiba saya menemukan sebuah buku tulis yang baru terisi satu lembar. Sesaat kemudian mulai tersenyum-senyum sendiri saat menelusuri kata demi kata yang tertera. Terkadang ada perasaan geli dengan diri di masa lalu. Haha. Kenangan mengantarkan sebuah proses kedewasaan dalam pola berpikir dan bertindak di masa sekarang. Saya harus benar-benar berterimakasih atas perjuangan-perjuangan saya dahulu yang telah berusaha dengan kerasnya dalam mengantarkan diri menjadi seperti sekarang.

Juli, 2013.

Bahkan saya sudah menulis tentang rengekan patah hati di lembar pertama dalam sebuah buku yang seharusnya saya jadikan ‘diary’.

Motif awal membuat buku diary lagi ?
    Mungkin.. karena dulu itu tumbuh rasa keinginan untuk nyamain kelakuan si Shone di film ‘A Crazy Little Thing Called Love’. Diawal saya menuliskan, “pengen kaya si P'shone yang menuliskan fase-fase perasaannya kepada si Nam lalu di dokumentasikan”. 

?? - part 2



Di suatu malam, saya kembali mengetikkan beberapa kalimat. Tapi beberapa menit setelahnya saya mulai menekan tombol [x] di ujung kanan atas. Ketika ia bertanya apakah saya ingin menyimpan tulisan tersebut atau tidak, saya pun mulai menekan tulisan “No” . Kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi. Akhir-akhir ini saya memang terlampau sering mengalami hal seperti ini. Diakhir, saya akan tersenyum kecut ke arah layar, dan ya.. terimakasih karena sudah mencoba menghabiskan waktu saya.
Apakah wajar jika seseorang mulai kehilangan inspirasinya untuk menulis ? Padahal ada begitu banyak hal yang ingin saya tuliskan. Namun ketika mulai menatap layar, pikiran saya mulai mengosong dan semua kata terasa ambigu.

Saya tahu, ada yang salah dalam diri saya sekarang.