Sunday, December 8, 2013

Dinner Pusman UGM


Bismillahhirrahmannirrahiim -

Karena, bisa bertemu dan berkumpul dengan mereka yang mempunyai impian sama denganmu sangatlah menyenangkan. Tidak  ada kalimat untuk saling meragukan impian yang tertera, bahkan tercipta kalimat tentang kuat nya rasa percaya akan masing-masing dari kita yang mampu untuk menggapainya. Karena melangkah bersama akan terasa lebih ringan dibanding harus melangkah sendirian. Walau pada akhirnya nanti harus berpisah, namun satu yang akan teringat, bahwa disana masih ada mereka yang sedang mewujudkan mimpi yang sama seperti saya.

..
..

Seminggu yang lalu, 1 Desember 2013, saya mendapatkan pengalaman super menyenangkan bersama teman-teman keluarga di PUSMAN.

Saya merasa benar-benar menjadi diri saya sendiri ketika bersama mereka. Bersama mereka, saya tidak merasakan rasa takut seperti yang biasa saya rasakan jika bersebelahan dengan laki-laki lainnya. Karena mereka sudah benar-benar menjadi seperti keluarga bagi saya. Bahkan saking saya merasakan rasa nyaman ketika berada di dekat mereka, saya rasa perasaan cinta itu tidak akan muncul. Karena ada yang lebih dari cinta, yaitu perasaan sayang seakan kami benar-benar terikat oleh hubungan darah.

Saya tertawa. Tersenyum. Bertingkah kekanak-kanakan. Ngambek. Kadang terlihat egois. Kasar. Lemah. Semua terjadi begitu saja ketika berada di dekat mereka. Tidak ada perasaan lelah karena harus berpura-pura untuk bersikap baik.

Bersama mereka, saya mendapatkan banyak pelajaran berharga. Karena tak sedikit dari mereka adalah orang-orang yang telah sukses di bidangnya. Seperti mas Bagus yang seorang seniman, yang karya lukisannya dihargai sebesar 30juta, yang telah sering berangkat keluar negri tanpa harus mengeluarkan uang sendiri. Ada yang telah bekerja di perusahaan Jerman dan akan berangkat kesana tahun depan. Mereka semua tak hemat kata dalam membagi pengalaman-pengalaman dan nasihat-nasihat untuk mendorong kami yang belum seperti mereka untuk segera menyusul agar bisa jadi seperti mereka, atau bahkan lebih.

Dan saya kaget ketika mengetahui fakta bahwa Bimo, Bobi, dan Wawan masih mahasiswa angkatan 2013 ?! Lalu si Dimas yang ternyata juga baru angkatan 2012.  Saya dan Riska masih berada di tengah-tengah, yaitu angkatan 2011. Sedangkan Mas Ido, mas Hari dan Mba Erni adalah angkatan 2010. Mas Irvand angkatan 2009. Mas Fachmie yang sepertinya angkatan 2008. Mba Indri angkatan 2007. Mas Edo angkatan 2006.  Dan Mas Bagus yang…. Entah angkatan berapa ya kira-kira (.__.) ?

Karena hal tersebut, saya suka sekali mengatakan kepada Bimo, Bobi, Wawan dan Dimas, “Wah berarti kalian harus manggil aku dengan ‘mba’ dooong”. Dan tanpa bisa saya prediksi ternyata..… Bimo dan Bobi benar-benar melakukannya. JLEB. Tiba-tiba saya merasa menjadi sangat tua ketika dipanggil 'mba' oleh mereka. 

Oke.
Lanjut.

Jadi, sebelum berangkat ke tempat Mas Bagus, selaku yang mentraktir kami makan di rumah beliau, saya dan teman-teman sepakat untuk berkumpul terlebih dahulu di depan PUSMAN jam 5 sore. Tapi karena si Bobi dan Bimo datangnya telat, akhirnya kami baru bisa berangkat setelah maghrib dengan menggunakan mobil mas Edo. Dan saya baru tau kalau mas Edo ternyata alumni UII. Karena sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa UGM, saya sempat mengira bahwa mas Edo termasuk di dalamnya.

Di dalam mobil kami berbicara mengenai banyak hal. Hal paling menggelikan adalah saat Bobi bertanya pada Bimo, “ Bim, lu bawa rantang gak ? “ . Hahaha, si Bobi emang yang paling excited terhadap dinner malam itu, bahkan dia terus mengirim sms ke mas Bagus untuk menanyakan apakah makanan sudah siap atau belum. Pun dia sempat bilang tentang makanan-makanan apa saja yang disukainya kepada mas Bagus #kodegariskeras.

Dinner Pusman UGM


Bismillahhirrahmannirrahiim -

Karena, bisa bertemu dan berkumpul dengan mereka yang mempunyai impian sama denganmu sangatlah menyenangkan. Tidak  ada kalimat untuk saling meragukan impian yang tertera, bahkan tercipta kalimat tentang kuat nya rasa percaya akan masing-masing dari kita yang mampu untuk menggapainya. Karena melangkah bersama akan terasa lebih ringan dibanding harus melangkah sendirian. Walau pada akhirnya nanti harus berpisah, namun satu yang akan teringat, bahwa disana masih ada mereka yang sedang mewujudkan mimpi yang sama seperti saya.

..
..

Seminggu yang lalu, 1 Desember 2013, saya mendapatkan pengalaman super menyenangkan bersama teman-teman keluarga di PUSMAN.

Saya merasa benar-benar menjadi diri saya sendiri ketika bersama mereka. Bersama mereka, saya tidak merasakan rasa takut seperti yang biasa saya rasakan jika bersebelahan dengan laki-laki lainnya. Karena mereka sudah benar-benar menjadi seperti keluarga bagi saya. Bahkan saking saya merasakan rasa nyaman ketika berada di dekat mereka, saya rasa perasaan cinta itu tidak akan muncul. Karena ada yang lebih dari cinta, yaitu perasaan sayang seakan kami benar-benar terikat oleh hubungan darah.

Saya tertawa. Tersenyum. Bertingkah kekanak-kanakan. Ngambek. Kadang terlihat egois. Kasar. Lemah. Semua terjadi begitu saja ketika berada di dekat mereka. Tidak ada perasaan lelah karena harus berpura-pura untuk bersikap baik.

Bersama mereka, saya mendapatkan banyak pelajaran berharga. Karena tak sedikit dari mereka adalah orang-orang yang telah sukses di bidangnya. Seperti mas Bagus yang seorang seniman, yang karya lukisannya dihargai sebesar 30juta, yang telah sering berangkat keluar negri tanpa harus mengeluarkan uang sendiri. Ada yang telah bekerja di perusahaan Jerman dan akan berangkat kesana tahun depan. Mereka semua tak hemat kata dalam membagi pengalaman-pengalaman dan nasihat-nasihat untuk mendorong kami yang belum seperti mereka untuk segera menyusul agar bisa jadi seperti mereka, atau bahkan lebih.

Dan saya kaget ketika mengetahui fakta bahwa Bimo, Bobi, dan Wawan masih mahasiswa angkatan 2013 ?! Lalu si Dimas yang ternyata juga baru angkatan 2012.  Saya dan Riska masih berada di tengah-tengah, yaitu angkatan 2011. Sedangkan Mas Ido, mas Hari dan Mba Erni adalah angkatan 2010. Mas Irvand angkatan 2009. Mas Fachmie yang sepertinya angkatan 2008. Mba Indri angkatan 2007. Mas Edo angkatan 2006.  Dan Mas Bagus yang…. Entah angkatan berapa ya kira-kira (.__.) ?

Karena hal tersebut, saya suka sekali mengatakan kepada Bimo, Bobi, Wawan dan Dimas, “Wah berarti kalian harus manggil aku dengan ‘mba’ dooong”. Dan tanpa bisa saya prediksi ternyata..… Bimo dan Bobi benar-benar melakukannya. JLEB. Tiba-tiba saya merasa menjadi sangat tua ketika dipanggil 'mba' oleh mereka. 

Oke.
Lanjut.

Jadi, sebelum berangkat ke tempat Mas Bagus, selaku yang mentraktir kami makan di rumah beliau, saya dan teman-teman sepakat untuk berkumpul terlebih dahulu di depan PUSMAN jam 5 sore. Tapi karena si Bobi dan Bimo datangnya telat, akhirnya kami baru bisa berangkat setelah maghrib dengan menggunakan mobil mas Edo. Dan saya baru tau kalau mas Edo ternyata alumni UII. Karena sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa UGM, saya sempat mengira bahwa mas Edo termasuk di dalamnya.

Di dalam mobil kami berbicara mengenai banyak hal. Hal paling menggelikan adalah saat Bobi bertanya pada Bimo, “ Bim, lu bawa rantang gak ? “ . Hahaha, si Bobi emang yang paling excited terhadap dinner malam itu, bahkan dia terus mengirim sms ke mas Bagus untuk menanyakan apakah makanan sudah siap atau belum. Pun dia sempat bilang tentang makanan-makanan apa saja yang disukainya kepada mas Bagus #kodegariskeras.