Sunday, December 8, 2013

Dinner Pusman UGM


Bismillahhirrahmannirrahiim -

Karena, bisa bertemu dan berkumpul dengan mereka yang mempunyai impian sama denganmu sangatlah menyenangkan. Tidak  ada kalimat untuk saling meragukan impian yang tertera, bahkan tercipta kalimat tentang kuat nya rasa percaya akan masing-masing dari kita yang mampu untuk menggapainya. Karena melangkah bersama akan terasa lebih ringan dibanding harus melangkah sendirian. Walau pada akhirnya nanti harus berpisah, namun satu yang akan teringat, bahwa disana masih ada mereka yang sedang mewujudkan mimpi yang sama seperti saya.

..
..

Seminggu yang lalu, 1 Desember 2013, saya mendapatkan pengalaman super menyenangkan bersama teman-teman keluarga di PUSMAN.

Saya merasa benar-benar menjadi diri saya sendiri ketika bersama mereka. Bersama mereka, saya tidak merasakan rasa takut seperti yang biasa saya rasakan jika bersebelahan dengan laki-laki lainnya. Karena mereka sudah benar-benar menjadi seperti keluarga bagi saya. Bahkan saking saya merasakan rasa nyaman ketika berada di dekat mereka, saya rasa perasaan cinta itu tidak akan muncul. Karena ada yang lebih dari cinta, yaitu perasaan sayang seakan kami benar-benar terikat oleh hubungan darah.

Saya tertawa. Tersenyum. Bertingkah kekanak-kanakan. Ngambek. Kadang terlihat egois. Kasar. Lemah. Semua terjadi begitu saja ketika berada di dekat mereka. Tidak ada perasaan lelah karena harus berpura-pura untuk bersikap baik.

Bersama mereka, saya mendapatkan banyak pelajaran berharga. Karena tak sedikit dari mereka adalah orang-orang yang telah sukses di bidangnya. Seperti mas Bagus yang seorang seniman, yang karya lukisannya dihargai sebesar 30juta, yang telah sering berangkat keluar negri tanpa harus mengeluarkan uang sendiri. Ada yang telah bekerja di perusahaan Jerman dan akan berangkat kesana tahun depan. Mereka semua tak hemat kata dalam membagi pengalaman-pengalaman dan nasihat-nasihat untuk mendorong kami yang belum seperti mereka untuk segera menyusul agar bisa jadi seperti mereka, atau bahkan lebih.

Dan saya kaget ketika mengetahui fakta bahwa Bimo, Bobi, dan Wawan masih mahasiswa angkatan 2013 ?! Lalu si Dimas yang ternyata juga baru angkatan 2012.  Saya dan Riska masih berada di tengah-tengah, yaitu angkatan 2011. Sedangkan Mas Ido, mas Hari dan Mba Erni adalah angkatan 2010. Mas Irvand angkatan 2009. Mas Fachmie yang sepertinya angkatan 2008. Mba Indri angkatan 2007. Mas Edo angkatan 2006.  Dan Mas Bagus yang…. Entah angkatan berapa ya kira-kira (.__.) ?

Karena hal tersebut, saya suka sekali mengatakan kepada Bimo, Bobi, Wawan dan Dimas, “Wah berarti kalian harus manggil aku dengan ‘mba’ dooong”. Dan tanpa bisa saya prediksi ternyata..… Bimo dan Bobi benar-benar melakukannya. JLEB. Tiba-tiba saya merasa menjadi sangat tua ketika dipanggil 'mba' oleh mereka. 

Oke.
Lanjut.

Jadi, sebelum berangkat ke tempat Mas Bagus, selaku yang mentraktir kami makan di rumah beliau, saya dan teman-teman sepakat untuk berkumpul terlebih dahulu di depan PUSMAN jam 5 sore. Tapi karena si Bobi dan Bimo datangnya telat, akhirnya kami baru bisa berangkat setelah maghrib dengan menggunakan mobil mas Edo. Dan saya baru tau kalau mas Edo ternyata alumni UII. Karena sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa UGM, saya sempat mengira bahwa mas Edo termasuk di dalamnya.

Di dalam mobil kami berbicara mengenai banyak hal. Hal paling menggelikan adalah saat Bobi bertanya pada Bimo, “ Bim, lu bawa rantang gak ? “ . Hahaha, si Bobi emang yang paling excited terhadap dinner malam itu, bahkan dia terus mengirim sms ke mas Bagus untuk menanyakan apakah makanan sudah siap atau belum. Pun dia sempat bilang tentang makanan-makanan apa saja yang disukainya kepada mas Bagus #kodegariskeras.

Thursday, November 28, 2013

Rumah Singgah


Bismillahirrahmannirrahiim


“ Kenapa sih Manda harus les di tempat yang Manda takuti setiap ingin melangkahkan kaki kesana ? Kenapa setiap mau les, Manda selalu minta doakan mama ? Seberapa menakutkan kah ? Tapi kenapa Manda masih tetap ingin kesana ? “ –
Mungkin seperti ini perkataan mama jika di translate ke bahasa Indonesia.

…………………………………………..

Hari ini saya merasa sukses, karena berhasil menguasai suatu materi di les walaupun gak ada mbak Indry maupun Dimas yang selalu duduk di dekat saya. Curang, mereka berdua tiba-tiba serempak untuk tidak masuk les. Walaupun sebenarnya dengan si Dimas belum bisa dibilang akrab juga sih. Hanya karena dia yang selalu menjadi partner tempat duduk disebelah kanan saya, otomatis ia selalu menjadi tempat pembuangan pertanyaan saya ketika mbak Indry juga tidak mengerti dengan materi. Sebenarnya juga ada Riska, tapi Riska selalu duduk ditempat yang jauh sehingga sulit untuk bertanya kepadanya.

Biasanya, ketika mba Indry gak masuk les, saya juga memutuskan untuk gak masuk les. Pernah saya memiliki pengalaman gak menyenangkan sebelumnya  ketika mba Indry dan Riska sama-sama gak masuk les, dan saya pun sendirian di malam itu. Lalu Herr Uki meminta setiap anak berpasangan untuk membuat sebuah drama dalam bahasa Jerman, maka mati lah saya, karena saya takut jika harus berpasangan dengan laki-laki.

“ Ya, manda dengan wawan ya “ – ucap Herr Uki sambil menunjuk pria yang duduk disebelah saya.

Saya melihat ke arah Wawan. Kelihatannya sih baik, dan ternyata……………… memang baik. Hanya saja ia menyebalkan, sangat. Kebanyakan teman-teman disana berbicara dengan sangat ramah kepada saya, tapi dia berbeda, dia berbicara dengan nada yang benar-benar…………. nyolot. Akhirnya ketika kami tampil membawakan drama, kami malah saling nyolot satu sama lain dan  jadi bahan tertawaan di depan kelas.  Tapi, kenapa saya mengatakan dia baik ? Karena dia mau menurunkan grade dia ( yang wuuuh udah tinggi banget ) untuk saya yang masih belum lancar dalam bahasa Jerman, sehingga dialog-dialog yang kami buat hanyalah kalimat-kalimat sederhana saja. Si Wawan itu hanya gaya bicaranya saja yang nyebelin, tapi setiap perkataan nya tidak pernah bermaksud menyakiti hati orang lain. Dia hanya suka bercanda, tapi dengan nada bicara sok cool dan nyolot. Gara-gara pengalaman itu lah, saya benar-benar merasa takut jika harus masuk les tanpa mba Indry. Karena jika ada mba Indry, kami selalu dipasangkan berdua. Bukan sama si orang nyolot tadi. Ya Allah, maafkan aim Ya Allah.

Tuesday, November 26, 2013

Bahagia itu Sederhana



- Bismillahhirrahmannirrahiim -

..
..

Tidak terasa sudah hampir setahun sejak kejadian ini. Kejadian dimana kami pergi bersama-sama ke alkid dan kemudian besok paginya segera menyiapkan surprise untuk ulangtahun Uni dan ka Vikri.

Alkid ? Tempat umum yang paling umum di Jogja.
Kenapa harus Alkid ?

Sedikit konyol, hal ini dimulai ketika saya sangat ingin pergi ke Alkid karena belum pernah kesana bersama teman-teman. Ketika mereka mendengar ini, mereka hanya tertawa. Menertawakan keinginan saya yang mungkin bagi mereka terasa seperti keinginan seorang anak kecil. Terlalu banyak tempat bagus di Jogja, dan kenapa harus memilih Alkid yang sebenarnya biasa  saja ? 

" Seriusan Manda belum pernah kesana ? Manda udah berapa tahun emang di Jogja ? " - sampai mas Arif bisa bertanya begini.
Bukan, bukannya tidak pernah. Pernah saat itu sekali saat bersama keluarga, tapi kemudian tidak pernah kembali lagi, apalagi bersama teman-teman seperti ini.

Untung saat itu ada mba Fanny sama mba Ulfa yang mau mendengarkan, lalu mengabulkan permintaan kecil ini. 
Dan...

Jeng jeng.

Pergilah kami. 

Personil yang ikut : Saya, mba Ulfa, mba Fany, mba Alfi, temen mba Alfi, Deby, Feby, mas Arif, ka Ojan, Sanjaya, ka Alan, Arum, Yopi, Arni, Adi, Rijal.

Yang paling menyebalkan disana adalah ka Alan, karena kami sempat bermain tutup mata untuk melalui 2 buah pohon. Jadi, di Alkid memang ada mitos bahwa jika seseorang dapat melewati 2 buah pohon dengan jarak berapa meteer  gitu sambil matanya ditutup maka hatinya suci dan bersih. 
Waktu itu kebetulan yang menjaga saya ketika matanya ditutup adalah ka Alan, dan instruksi yang dia berikan cuman kata " lurus , jalan lurus " aja. Padahal saya sudah terbelok dari jalan yang seharusnya, kalau jalan lurus malah akan semakin terbelok lagi. Dan alhasil... saya gagal. Benar-benar instruksi yang sesat dari ka Alan.

Beberapa hal yang sangat saya rindukan adalah hal ini. Kebahagiaan dalam kebersamaan.





Lalu.. besok paginya, seperti biasa kami berkumpul di kost nya mba Ulfa & mba Fanny untuk menyiapkan surprise. Sayangnya mba Fany sudah pulang shubuhnya ke Lombok, jadi gak bisa ikut ngasih surprise ke Uni dan Ka Vikri.

Surprise  seperti apa ? Sebenarnya biasa aja sih, disiram-siram dengan ‘ramuan ajaib’ lalu dikasih kado. Diakhir kami akan berkumpul dan saling melantunkan doa untuk mereka yang sedang berulangtahun.

Kado seperti apa ? Kado yang besar-besar dan banyak, tapi isinya hanya lah barang bekas yang sudah tak terpakai lagi. Ada kulit durian, daun-daun, botol bekas, dan lain lain. Hahaha. Dan mereka harus menyimpannya dan tidak boleh membuka sampai jam 12 malam nanti.

May I get aamiin ?

Bismillahirrahmannirrahiim


Lalu seseorang datang begitu saja, tanpa mengetahui bahwa ada yang masih belum dapat menghilang. Dan aku memutuskan untuk menutup rapat-rapat semua jalan untuk masuk. Karena aku takut ruangan ini tidak cukup besar untuk memuat ia jika masih ada yang lain. Biarkan aku seperti ini, karena inilah jalan yang telah aku pilih sebagai persinggahan, disaat ini. Suatu saat, aku akan kembali melanjutkan perjalananku. Mungkin besok, besoknya, atau entah kapan pun itu.

………………………………………………….

Oke. Paragraf diatas tidak akan ada hubungannya dengan paragraph selanjutnya yang akan anda baca, karena saya ingin menuliskan tentang kehidupan les saya sekarang. Huehe. Maap. Hentikan sejenak tentang kisah kasih asmara yang tak kunjung selesai, dan mari kita bicarakan tentang masalah yang lebih urgent lagi (?) . Kehidupan les saya masih sama seperti biasanya, tetap memusingkan namun menyenangkan. Beberapa hal mengejutkan adalah bahwa saya sudah mulai berani bolos, terhitung bolos yang saya lakukan sudah mencapai 4 hari, tapi tidak berturut-turut. Bayangkan, bagaimana mungkin seorang yang masih belum pandai bisa berani-beraninya mengambil resiko untuk ketinggalan pelajaran di kelas. Tentu usaha yang saya kerahkan pun menjadi 2x lipat untuk mengejar ketinggalan itu. Dan saya, menikmati tantangan ini.

Saya pun telah memutuskan bahwa saya ingin menyapa Jerman selama dua minggu (atau mungkin lebih) di bulan Agustus 2015 nanti, untuk refreshing dan tambahan pengalaman. Bertemu dengan komunitas muslim disana dan membantu segala yang mereka butuhkan, dalam hal jasa tentu saja. Saya ingin berbagi pengalaman, rasa, dan pelajaran bersama mereka. Bukankah akan menyenangkan sekali jika kau dapat bertemu dan saling bantu membantu untuk sesama  muslim yang berada di Negara lain, seperti Jerman misalnya ? Tidak khusus hanya muslim dari Indonesia saya rasa, tapi mereka yang juga berasal dari Negara-negara lain diluar sana, yang saat itu sedang berada di Jerman.

Tuesday, October 29, 2013

Dan Aku,







Dan aku, hanya tidak ingin mengganggu bahagiamu.






Thursday, October 24, 2013

Fighting

Bismillahirrahmannirahiim



Huaaa.. sedih sekali ketika kau mengetahui bahwa dirimu adalah yang terbodoh di dalam kelas.
Jadi cerita nya begini, malam ini adalah pertemuan ke 3 untuk les bahasa Jerman saya di pusman UGM. Pada pertemuan awal, semua terasa wajar dan biasa saja. Saya masih sanggup untuk mengikuti ritme belajar teman-teman sekelas saya yang lain, yang padahal notebene nya kebanyakan dari mereka telah mempunyai dasar bahasa Jerman yang lumayan kuat. Sedangkan saya ? Belum ada sama sekali. Saya pun masih kurang mengerti alasan mengapa mereka memilih level 1 yang seharusnya adalah tempat bagi seorang pemula seperti saya. Melihat hal itu, ritme belajar bahasa Jerman kami pun dipercepat oleh coach nya. Saya yang awalnya hanya melongo sedikit ketika berada di kelas, pada malam ini semakin lebih melongo lagi dari sebelumnya. Hiks. Benar-benar seperti orang….. bego.

Malam ini kami belajar tentang angka dalam bahasa Jerman. Karena itu adalah hal  yang umum, mungkin bagi mereka yang memang telah mengenal bahasa Jerman menganggap bahwa materi tersebut adalah hal yang sangat sepele. Mereka dapat menyebutnnya dengan cepat dan tepat tentang penyusunan dan pengucapannya. Lah saya ? Masih terbelit-belit dengan aturan penulisan dan pengucapannya. Otak saya masih memerlukan loading yang cukup lama untuk memberikan respon balik atas susunan angka-angka tersebut. Respon terlama adalah ketika coach nya menyebut angka ribuan dan kami harus mengucapkannya dalam bahasa Jerman.
Misal :
6   = Sechs
16 = Sechzehn
60 = Sechzig
66 = Sechundsechzig
165 = Einhundertfṻndundsechzig
6.145 = Sechtausendeinhundertfṻnfundvierzig (WTH!)
           
Dan apesnya saya, saya mendapat giliran untuk menyebutkan angka ribuan ketika coach nya mendiktekan angka bahasa Indo dan meminta pada masing-masing anak untuk mentranslate nya ke dalam bahasa Jerman. Kami hanya diberi waktu sepersekian detik untuk berpikir. Bahkan sebelumnya untuk menghafal angka 1-12 dan mempelajari cara penyusunan struktur tulisan, beliau hanya menjelaskannya dalam hitungan kurang dari 5 menit. Bagi mereka yang sudah biasa diajarkan dari dulu, ini hanya lah sepele mungkin. Lah bagi saya yang baru pertama kali mendengar, ini adalah hal yang SUPER sekali.

Tuesday, October 22, 2013

Misi ?


Bismillaahirrahmannirrahiim..


Apa yang terjadi jika suatu yang kau inginkan tiba-tiba berubah menjadi suatu yang kau takuti ?

Pernikahan, misalnya.

                Siapa yang tidak ingin menikah ? Semua pasti menginginkannya, hanya saja ada yang menginginkannya sekarang, ada pula yang menginginkannya nanti. Saya, termasuk yang dulunya menginginkan pernikahan pada usia dini. Usia dini yang saya maksud pun adalah 21 tahun. Ya, saya menginginkan telah mempunyai pendamping hidup pada umur sekian. Saya berpikir bahwa saya ingin mendidik anak saya secara total tanpa terpaut umur yang jauh, sehingga kami bisa saling mengerti layaknya seorang sahabat sebaya.

                Tapi.. tiba-tiba perasaan itu berubah, saya menjadi takut. 21 tahun, hanya butuh beberapa bulan lagi untuk mencapainya. Saya takut bukan karena khawatir tidak mampu menemukan ‘nya’. Pun bukan takut karena khawatir akan gagal beradaptasi dengan makhluk yang telah dituliskan Tuhan untuk menemani hidup saya. Karena, saya percaya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya menurut pandangan-Nya. Sebenarnya saya hanya takut.. takut karena harus meninggalkan mama dan abah di rumah. Takut karena tidak bisa tinggal satu atap lagi dengan mereka, mereka yang sangat saya sayangi. Takut karena khawatir tidak dapat lagi merasakan bagaimana rasanya bangun tengah malam dan menyadari bahwa mama tengah masuk ke kamar hanya untuk mengusap kepala kita. Takut karena khawatir tidak dapat lagi mendengar lantunan ayat suci yang dibacakan mama sehabis sholat malam. Takut karena khawatir tidak dapat lagi dibangunkan tengah malam oleh abah ataupun mama hanya untuk minum obat ketika tengah sakit. Takut karena khawatir tidak dapat lagi merasakan bagaimana terbangun karena kompres yang ditaruh mama dikepala ketika tengah demam. Ataupun takut karena khawatir tidak dapat lagi mendengar panggilan abah yang menyebut nama saya hanya untuk membangunkan karena waktu sholat shubuh telah masuk. Saya menjadi takut untuk kehilangan rasa dari semua itu.

                Pada akhirnya saya mengerti.. Kenapa Allah belum ‘mempersadarkan’ saya akan identitas seorang yang telah Ia titipkan sebagai pembimbing saya dalam hidup ini. Seorang yang Ia titipkan untuk saya jaga dengan sepenuh hati, seorang yang bahagia -dunia akhirat- nya yang akan saya jaga dengan erat seerat genggaman tangan anak kecil pada ibunya. Dan ternyata, jawaban dari semua pertanyaan saya dahulu adalah.. karena memang saya yang masih belum siap untuk melakukan itu. Saya masih belum sanggup untuk meninggalkan kehidupan saya sekarang yang dipenuhi dengan kehangatan keluarga dan sahabat. Dan bahkan.. saya tidak tahu kapan kah saya dapat sanggup dengan semua perubahan yang nantinya kau tawarkan.

                Jika kamu muncul sekarang, tentu saya masih belum mempunyai tenaga untuk berlari ke arahmu. Sependek apapun jarak yang takdir berikan. Ya, saya hanya masih belum bisa. Walaupun, saya benar menginginkan dan telah memimpikannya sedari dahulu, tapi ternyata mimpi dan kenyataan itu sekarang bertabrakan. 

Friday, September 27, 2013

Cantik


Bismillah..




            Saya mendapat puisi ini dari sahabat saya, Risma. Dan ketika saya googling, sumber aslinya dapat dibaca melalui situs ini à Blog Duta

Puisi ini sangat indah. Bayangkan, jika yang menuliskan ini adalah.. jodoh kita. Rasanya.. seperti tidak ingin lagi mengkhianati dia yang masih belum diperlihatkan oleh Allah. Maka, mari kita sama-sama berusaha untuk setia kepada jodoh yang telah ditakdirkan Tuhan. Karena sejatinya, Cinta yang benar adalah cinta yang telah diizinkan oleh Allah. Cinta yang benar halal dan cinta yang benar dipergunakan sebagai wadah untuk mendekat kepada-Nya. Semoga kita semua sama-sama berhasil untuk berada dalam kesetiaan sampai yang halal benar-benar.. diberikan oleh Allah.

Selamat membaca!

Cantik.. izinkan aku menunduk..
Cukup sekilas ku lihat wajah indahmu jelmaan bidadari surga..
Karena jika lebih lama ku nikmati pesonamu, itu akan membuatku menjadi pendosa.
Dan ku salutkan kesempurnaanNYA dalam mencipta,

Cantik.. relakan aku berpaling
Bukan karena aku tak sudi untuk lebih lama mengagumi ke elokan parasmu
Yang berbalut jilbab suci
Karena semuanya akan berbeda jika mata ini menangkap keAnggunanmu
Lalu wajah tentrammu akan hadir dalam pejaman mata lelapku
Mengingatmu dan mulai merasakan fibrasi jantung yang membuatku menjadi pria paling bahagia didunia..

Aku tak ingin mencintaimu hanya karena tubuh dari tanah kotor dan mani jijik itu
Aku tak mau menempatkan ruang hatiku hanya untuk jasad fana milikmu

Kau sangat cantik.. subhanalloh..
Gersangnya sahara membeku oleh tutur katamu
Dinginnya kutub membara karena mengagumimu..

Cantik.. biarlah aku menunduk..
Jika kau anggap ini sikap tak bijak saat berbicara menghadapimu
Maka maafkan aku..
Namun inilah sikap yang seharusnya ditunjukan oleh lelaki diseluruh dunia..
Bukannya tak hormat wahai keindahan..
Mengertilah, bahwa mata ini akan diminta pertanggung jawaban atas apa yg dilihatnya
Bukan… bukan.. kau bukan kesalahan..
Kau melebihi eloknya senja sore.. kau melampaui embun pagi yang menetesi rerumputan
Karena keindahanmu tak terbanding kata dan karena keanggunanmu tak tereja bahasa

Saturday, September 21, 2013

Surat ke 6 : reflective


Bismillah..

Surat ke 6.

Dear.. Entahlah.

Seseorang pernah bertanya,  “seseorang seperti apa yang kamu inginkan ? “

Kemudian..

Aku pun menjawab, “Aku menginginkan seseorang yang dapat menjaga dirinya. Aku selalu berpikir ketika aku berhasil menjaga apa yang ku prinsipkan dengan teguh, maka ia pun tengah melakukan hal yang sama pula. Ketika aku menunggunya aku tengah berpikir bahwa ia pun sedang menungguku maka karena itu aku tidak ingin mengecewakan dan membuatnya sedih. Dan.. jika disuatu hari aku tahu bahwa ia tidak lah seperti itu, betapa menyedihkannya ini.. Rasanya seperti tengah berusaha sendirian. 


Naïve ? Ya, Mungkin.

Namun, ternyata aku lah yang paling menyedihkan diantara apa yang telah kupertahankan selama ini..

Itu lah faktanya.

Aku telah beberapa kali salah dalam mengenali. Karenanya.. ketika kita bertemu, maka marahi saja aku. Marah lah untuk aku yang ternyata belum dapat mengenali dengan baik. 

Hei, bagaimana jika disuatu saat itu aku kemudian kembali salah dalam mengenalimu ?

Peristirahatan


Bismillah..


Rencananya, sabtu pagi ini akan saya isi dengan acara jalan-jalan ke UMY. Namun, karena sampai jam segini badan masih senang selonjoran diatas kasur, maka.. ya sudahlah. Padahal demi acara ke UMY pagi ini, saya telah menolak tawaran ka Nuris untuk berolahraga bersama di sebuah sanggar senam. Dan akhirnya, kedua acara itu tidak ada yang terikuti.
Semoga sabtu pagi depan tidak akan ada lagi acara bermalas-malasan seperti ini. Karena rencananya, jam 6 pagi harusnya sudah cao dari kost demi menikmati sejuknya dinginnya udara subuh dan pemandangan hijau selama menuju UMY. Ah, favorite pokoknya. Sudah lama tidak melakukan perjalanan subuh ke UMY selama dua semester terakhir ini. Dan tentu, sendirian. Karena saya sangat menikmati suasana yang senyap dan tenang di perjalanan subuh yang panjang.

Tuesday, September 17, 2013

Panggil lah Aku Sang Perengek


Bismillah..


Apa yang akan kau lakukan ketika kau merasa hidupmu seakan benar-benar kosong bahkan ketika ada banyak orang disekitarmu ?
Rasanya seperti kertas kosong yang sengaja disediakan di dalam sebuah buku tebal yang berisi ribuan kata.
Aku perlu pena untuk menulisnya.
Pena yang tak sengaja tertinggal dan tak terbawa kesini.
Seakan hatiku benar-benar telah tertinggal disana.

Hei. Aku ingin kembali. Kembali ke kotaku. Banjarmasin.

Aku sudah mulai lelah untuk berusaha sok kuat.

Thursday, September 12, 2013

Hargai Karya Anak Bangsa



Bismillahirrahmannirrahiim


ART JOG 2013, semacam pagelaran seni yang menampilkan 158 artworks dari 115 artists , bertempat di Taman Budaya – Jogjakarta. Untuk lebih lengkapnya dapat stalk twitter @ArtJog , kebetulan saya berkesempatan untuk bersinggah kesana kemarin (bulan juli) bersama rekan saya Nike.









Kisah Hidup dengan Penuh Tawa


Bismillahirrahmanirrahiim


Kamis, 12 September 2013, tidak terasa sebentar lagi liburan akan berakhir. 3 hari, sisa waktu yang ada untuk pekan liburan kali ini. Otak pun akan kembali menjalani kewajibannya seperti biasa, berpikir dan terus berpikir untuk mencapai ideologi yang menurutnya benar.
*tiba-tiba teringat oknum ‘v’ dengan bahasa intelek nya*

Hah. Lupakan lah.

Liburan disini menghasilkan beraneka ragam cerita dan emosi, dari rasa senang, sedih, haru, gugup, kecewa, marah, takut, dan  kebersyukuran yang tiada akhir. Dari cerita berkumpul bersama teman-teman lama yang pernah melukis kisah semenjak TK, atau ketika tertawa bersama saat bertemu lagi dengan teman SD, atau ketika saling bertukar film dengan segala antusiasme dengan teman SMP,  dan cerita tentang surpise yang terbingkai kehangatan dengan teman-teman SMA. Semuanya selalu menarik, penuh dengan keterkejutan dan kegembiraan.

Sedang beberapa emosi negative yang saya tuliskan sebelumnya hanyalah refleksi dari cerita saya saat sedang sendiri dan merenungi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.
..
..
..

Monday, September 2, 2013

Dengan Penuh Pengharapan


Bismillahirrahmanirrahiim


Demikian hari berjalan, seketika sadar perasaan benci kepada diri sendiri kembali bersinggah.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan hidayah-Nya kembali.
Sebelum.. hati ini menjadi semakin penuh dengan egonya. 

- Dengan penuh pengharapan -


Saturday, August 17, 2013

Antara TPA dan Karang Asri


Bismillah


Beberapa pekan bulan lalu kami (selaku pengurus TPA) mendapat kabar bahwa ada suatu komunitas yang akan berkunjung ke TPA Kalidadap. Komunitas ini berasal dari pemuda dan pemudi yang peduli akan pendidikan anak di  Indonesia. Sayangnya saya sudah lupa akan nama dari komunitas mereka, hehe. Anggota dari komunitas tersebut telah mencapai ribuan anggota yang berasal kan dari berbagai provinsi di Indonesia. Dan mereka pun telah berpetualang ke banyak tempat di Indonesia ini, menjelajah dari pulau ke pulau.

Saya cukup bahagia pada hari itu karena mengetahui lagi-lagi ada banyak orang yang peduli dengan TPA Kalidadap. Beberapa pekan sebelumnya, mahasiswa PKL dari Malaysia pun beberapa kali berkunjung dan ikut mengajar disana, dari fakultas bahkan kampus lain pun pernah datang untuk berbagi ilmu disana. Saya bahagia mengetahui fakta bahwa masih banyak remaja kita yang peduli dengan pendidikan anak-anak.

Nah kembali ke komunitas tadi, beberapa anggota yang ditunjuk sebagai perwakilan dari komunitas tersebut pun datang berkunjung pada hari minggu pagi, karena pada hari tersebut memang bukan jam mengajar kami, maka yang datang menyambut pun hanya sedikit dari kami, yaitu saya, Laily, mba Fanny, Arum, Ka Ojan, dan Riska. Pada awalnya kedatangan kami kesana adalah untuk membantu mereka dalam mengatur para anak TPA agar bisa tenang dan duduk diam selama proses belajar mengajar, namun kemudian salah satu dari mereka (yang sepertinya terlihat sebagai ketua) mengatakan bahwa ini adalah salah satu acara yang diadakan sebagai latihan bagi calon pengurus baru dari komunitas tersebut. Sehingga kami diminta untuk melihat hanya dari kejauhan (._.)


*Personil yang datang. Jilbab putih: Arum. Jilbab ungu: Riska. Jilbab putih: Laily. Jilbab abu: Mba Fann. Ka Ojan kebagian yang motho*


*Ngintip keadaan dari jendela. Itu sebenarnya yang saya gendong adalah Dhika, bukan Ochid (._.)*

Beberapa kali saya merasa sangat gatal untuk turut dalam membantu menangkap mengumpulkan anak­­-anak yang berlarian keluar ruangan, tapi sayangnya yang ingin dilatih bagi calon pengurus baru ini adalah tentang cara dalam melakukan manajemen kelas yang baik agar anak dapat belajar dengan tenang, yang.. entahlah bagaimana cara mereka akhirnya melakukannya. Karena saya dan teman-teman kemudian memutuskan untuk pergi ke tempat lain daripada hanya bisa mengganggu acara mereka kalau terus berada di TPA :p

Dan…. Tempat yang dituju lagi-lagi adalaaah…

Saturday, July 27, 2013

Yuk, upgrade kesabaran dengan lebih baik lagi

Bismillah..


YOSH!

Konbanwa, minna-san- Ogenki desu ?

Wah ramadhan tiba ramadhaan tibaaaaaa~
*Duet bareng tompi*

 Walaupun sangat terlambat untuk mengucapkan ini, tak kan pernah memudarkan semangat saya untuk tetap mengucapkan 
Happyyyy ramadhan, moslem!” .
 Wah senangnya kita bisa bertemu ramadhan lagi, semoga ramadhan kali ini bisa menimbulkan banyak berkah untuk kita semua. Aamiin.

Seorang hamba yang berpuasa dalam sehari di jalan Allah, maka akan dijauhkan Allah orang tersebut pada hari itu wajahnya dari neraka sejauh 70  musim dingin -
(HR. Bukhari – Muslim )

So, keterlambatan postingan kali ini disponsori oleh :
1.   Keyboard netbook yang rusak dan mengharuskan saya membeli baru keyboard palsu yang terbuat dari karet. Rasakan dan resapi, jari anda dapat berotot jika mengetik lama dengan menggunakan keyboard ini.
2.   Sibuk persiapan uas, cuy. Rasanya uas di bulan ramadhan ? Asem manis pedas.
3.   Sibuk menata hati yang terluka pas melihat IP semester ini. IP terburuk dari 4 semester yang dijalani. IPK yang sudah disusun secantik putri salju, tiba-tiba longsor bagaikan longsoran salju di Hokkaido Jepang. Maaak (-__-)
4.   Mata yang terkena iritasi karna meneteskan obat tetes mata yang expired hampir dua tahun. Rasanya ? Ya lumayan bikin teman-teman saya tertawa atas kebodohan ini. Mungkin inilah yang dinamakan sebagai kebaikan dibulan puasa. Hish.
5.   Sibuk mengobati hati yang diselimuti kegelapan setelah melihat timbangan yang naik 3 kg selama 2 minggu di bulan puasa. Makmur banget  ya kayaknya dibulan puasa ini (._.)o
6.   Ah, sudahlah. Tak perlu kita membahas alasan yang ke enam.

Thursday, July 4, 2013

Semoga ini yang terakhir


Bismillahirrahmannirrahiim..

Entah apa yang diinginkan hati, ia terus berjalan untuk menjauh namun pada akhirnya kembali di titik yang sama. Lelah kah ? Tentu tidak. Aku tidak ingin lagi kata “lelah” terucap dari mulutku yang sedang berusaha mengikhlaskan kamu.

Wednesday, June 19, 2013

So, wake up and be awesome!


Bismillahirrahmanirrahiim

Hello~ Moshi moshi minna-san J
Wah lihat, lagi-lagi saya nemu postingan bagus nih dari kak falafu, yuk di check blognya à The Only Execption .
Btw, itu tadi hanya intermezzo dari hasil blog walking saya aja, serius itu sebenarnya gada hubungan dengan postingan yang akan saya posting kali ini, dan serius pula bahwa postingan kak fa tadi bukan curhat saya yang terselubung  hehe :3
..
..
..

Oh ya, hmm.. saya mulai kembali lagi loh.

Wah, kembali apa nih, mand ?

Ya.. Kembali sibuk dalam mengurus suatu acara lagi. Kan setelah acara pensi tpa kemarin saya sudah mulai lepas dari organisasi. Saat itu saya baru menyadari tentang impian saya yang sudah mulai terasingkan, makanya saya harus kembali ke akademik  biar bisa mengejar kembali impian yang seharusnya tetap terpegang erat di tangan J

Acara apa nih gerangan, mand ?

Namanya… sebut saja MUSYANG.

Musyang apaan sih, mand ?

Musyang itu adalah “Musyawarah Anggota” nya JAFANA. Disana akan ada pembahasan tentang pasal-pasal JAFANA dan pertanggungjawaban dari satu tahun masa jabatan ini. Ada pemilihan pengurus baru juga. Nah kebetulan, saya diamanahkan untuk menjadi koor acara dari acara MUSYANG tersebut. Acara ini dilaksanakan insyaAllah pada tanggal 7 july 2013, dari pagi sampai sore, semacam sidang gituh pokoknya :|

Loh, bukannya kemarin sudah memutuskan untuk mundur dari organisasi, mand ?

Dinner Pusman UGM


Bismillahhirrahmannirrahiim -

Karena, bisa bertemu dan berkumpul dengan mereka yang mempunyai impian sama denganmu sangatlah menyenangkan. Tidak  ada kalimat untuk saling meragukan impian yang tertera, bahkan tercipta kalimat tentang kuat nya rasa percaya akan masing-masing dari kita yang mampu untuk menggapainya. Karena melangkah bersama akan terasa lebih ringan dibanding harus melangkah sendirian. Walau pada akhirnya nanti harus berpisah, namun satu yang akan teringat, bahwa disana masih ada mereka yang sedang mewujudkan mimpi yang sama seperti saya.

..
..

Seminggu yang lalu, 1 Desember 2013, saya mendapatkan pengalaman super menyenangkan bersama teman-teman keluarga di PUSMAN.

Saya merasa benar-benar menjadi diri saya sendiri ketika bersama mereka. Bersama mereka, saya tidak merasakan rasa takut seperti yang biasa saya rasakan jika bersebelahan dengan laki-laki lainnya. Karena mereka sudah benar-benar menjadi seperti keluarga bagi saya. Bahkan saking saya merasakan rasa nyaman ketika berada di dekat mereka, saya rasa perasaan cinta itu tidak akan muncul. Karena ada yang lebih dari cinta, yaitu perasaan sayang seakan kami benar-benar terikat oleh hubungan darah.

Saya tertawa. Tersenyum. Bertingkah kekanak-kanakan. Ngambek. Kadang terlihat egois. Kasar. Lemah. Semua terjadi begitu saja ketika berada di dekat mereka. Tidak ada perasaan lelah karena harus berpura-pura untuk bersikap baik.

Bersama mereka, saya mendapatkan banyak pelajaran berharga. Karena tak sedikit dari mereka adalah orang-orang yang telah sukses di bidangnya. Seperti mas Bagus yang seorang seniman, yang karya lukisannya dihargai sebesar 30juta, yang telah sering berangkat keluar negri tanpa harus mengeluarkan uang sendiri. Ada yang telah bekerja di perusahaan Jerman dan akan berangkat kesana tahun depan. Mereka semua tak hemat kata dalam membagi pengalaman-pengalaman dan nasihat-nasihat untuk mendorong kami yang belum seperti mereka untuk segera menyusul agar bisa jadi seperti mereka, atau bahkan lebih.

Dan saya kaget ketika mengetahui fakta bahwa Bimo, Bobi, dan Wawan masih mahasiswa angkatan 2013 ?! Lalu si Dimas yang ternyata juga baru angkatan 2012.  Saya dan Riska masih berada di tengah-tengah, yaitu angkatan 2011. Sedangkan Mas Ido, mas Hari dan Mba Erni adalah angkatan 2010. Mas Irvand angkatan 2009. Mas Fachmie yang sepertinya angkatan 2008. Mba Indri angkatan 2007. Mas Edo angkatan 2006.  Dan Mas Bagus yang…. Entah angkatan berapa ya kira-kira (.__.) ?

Karena hal tersebut, saya suka sekali mengatakan kepada Bimo, Bobi, Wawan dan Dimas, “Wah berarti kalian harus manggil aku dengan ‘mba’ dooong”. Dan tanpa bisa saya prediksi ternyata..… Bimo dan Bobi benar-benar melakukannya. JLEB. Tiba-tiba saya merasa menjadi sangat tua ketika dipanggil 'mba' oleh mereka. 

Oke.
Lanjut.

Jadi, sebelum berangkat ke tempat Mas Bagus, selaku yang mentraktir kami makan di rumah beliau, saya dan teman-teman sepakat untuk berkumpul terlebih dahulu di depan PUSMAN jam 5 sore. Tapi karena si Bobi dan Bimo datangnya telat, akhirnya kami baru bisa berangkat setelah maghrib dengan menggunakan mobil mas Edo. Dan saya baru tau kalau mas Edo ternyata alumni UII. Karena sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa UGM, saya sempat mengira bahwa mas Edo termasuk di dalamnya.

Di dalam mobil kami berbicara mengenai banyak hal. Hal paling menggelikan adalah saat Bobi bertanya pada Bimo, “ Bim, lu bawa rantang gak ? “ . Hahaha, si Bobi emang yang paling excited terhadap dinner malam itu, bahkan dia terus mengirim sms ke mas Bagus untuk menanyakan apakah makanan sudah siap atau belum. Pun dia sempat bilang tentang makanan-makanan apa saja yang disukainya kepada mas Bagus #kodegariskeras.

Rumah Singgah


Bismillahirrahmannirrahiim


“ Kenapa sih Manda harus les di tempat yang Manda takuti setiap ingin melangkahkan kaki kesana ? Kenapa setiap mau les, Manda selalu minta doakan mama ? Seberapa menakutkan kah ? Tapi kenapa Manda masih tetap ingin kesana ? “ –
Mungkin seperti ini perkataan mama jika di translate ke bahasa Indonesia.

…………………………………………..

Hari ini saya merasa sukses, karena berhasil menguasai suatu materi di les walaupun gak ada mbak Indry maupun Dimas yang selalu duduk di dekat saya. Curang, mereka berdua tiba-tiba serempak untuk tidak masuk les. Walaupun sebenarnya dengan si Dimas belum bisa dibilang akrab juga sih. Hanya karena dia yang selalu menjadi partner tempat duduk disebelah kanan saya, otomatis ia selalu menjadi tempat pembuangan pertanyaan saya ketika mbak Indry juga tidak mengerti dengan materi. Sebenarnya juga ada Riska, tapi Riska selalu duduk ditempat yang jauh sehingga sulit untuk bertanya kepadanya.

Biasanya, ketika mba Indry gak masuk les, saya juga memutuskan untuk gak masuk les. Pernah saya memiliki pengalaman gak menyenangkan sebelumnya  ketika mba Indry dan Riska sama-sama gak masuk les, dan saya pun sendirian di malam itu. Lalu Herr Uki meminta setiap anak berpasangan untuk membuat sebuah drama dalam bahasa Jerman, maka mati lah saya, karena saya takut jika harus berpasangan dengan laki-laki.

“ Ya, manda dengan wawan ya “ – ucap Herr Uki sambil menunjuk pria yang duduk disebelah saya.

Saya melihat ke arah Wawan. Kelihatannya sih baik, dan ternyata……………… memang baik. Hanya saja ia menyebalkan, sangat. Kebanyakan teman-teman disana berbicara dengan sangat ramah kepada saya, tapi dia berbeda, dia berbicara dengan nada yang benar-benar…………. nyolot. Akhirnya ketika kami tampil membawakan drama, kami malah saling nyolot satu sama lain dan  jadi bahan tertawaan di depan kelas.  Tapi, kenapa saya mengatakan dia baik ? Karena dia mau menurunkan grade dia ( yang wuuuh udah tinggi banget ) untuk saya yang masih belum lancar dalam bahasa Jerman, sehingga dialog-dialog yang kami buat hanyalah kalimat-kalimat sederhana saja. Si Wawan itu hanya gaya bicaranya saja yang nyebelin, tapi setiap perkataan nya tidak pernah bermaksud menyakiti hati orang lain. Dia hanya suka bercanda, tapi dengan nada bicara sok cool dan nyolot. Gara-gara pengalaman itu lah, saya benar-benar merasa takut jika harus masuk les tanpa mba Indry. Karena jika ada mba Indry, kami selalu dipasangkan berdua. Bukan sama si orang nyolot tadi. Ya Allah, maafkan aim Ya Allah.

Bahagia itu Sederhana



- Bismillahhirrahmannirrahiim -

..
..

Tidak terasa sudah hampir setahun sejak kejadian ini. Kejadian dimana kami pergi bersama-sama ke alkid dan kemudian besok paginya segera menyiapkan surprise untuk ulangtahun Uni dan ka Vikri.

Alkid ? Tempat umum yang paling umum di Jogja.
Kenapa harus Alkid ?

Sedikit konyol, hal ini dimulai ketika saya sangat ingin pergi ke Alkid karena belum pernah kesana bersama teman-teman. Ketika mereka mendengar ini, mereka hanya tertawa. Menertawakan keinginan saya yang mungkin bagi mereka terasa seperti keinginan seorang anak kecil. Terlalu banyak tempat bagus di Jogja, dan kenapa harus memilih Alkid yang sebenarnya biasa  saja ? 

" Seriusan Manda belum pernah kesana ? Manda udah berapa tahun emang di Jogja ? " - sampai mas Arif bisa bertanya begini.
Bukan, bukannya tidak pernah. Pernah saat itu sekali saat bersama keluarga, tapi kemudian tidak pernah kembali lagi, apalagi bersama teman-teman seperti ini.

Untung saat itu ada mba Fanny sama mba Ulfa yang mau mendengarkan, lalu mengabulkan permintaan kecil ini. 
Dan...

Jeng jeng.

Pergilah kami. 

Personil yang ikut : Saya, mba Ulfa, mba Fany, mba Alfi, temen mba Alfi, Deby, Feby, mas Arif, ka Ojan, Sanjaya, ka Alan, Arum, Yopi, Arni, Adi, Rijal.

Yang paling menyebalkan disana adalah ka Alan, karena kami sempat bermain tutup mata untuk melalui 2 buah pohon. Jadi, di Alkid memang ada mitos bahwa jika seseorang dapat melewati 2 buah pohon dengan jarak berapa meteer  gitu sambil matanya ditutup maka hatinya suci dan bersih. 
Waktu itu kebetulan yang menjaga saya ketika matanya ditutup adalah ka Alan, dan instruksi yang dia berikan cuman kata " lurus , jalan lurus " aja. Padahal saya sudah terbelok dari jalan yang seharusnya, kalau jalan lurus malah akan semakin terbelok lagi. Dan alhasil... saya gagal. Benar-benar instruksi yang sesat dari ka Alan.

Beberapa hal yang sangat saya rindukan adalah hal ini. Kebahagiaan dalam kebersamaan.





Lalu.. besok paginya, seperti biasa kami berkumpul di kost nya mba Ulfa & mba Fanny untuk menyiapkan surprise. Sayangnya mba Fany sudah pulang shubuhnya ke Lombok, jadi gak bisa ikut ngasih surprise ke Uni dan Ka Vikri.

Surprise  seperti apa ? Sebenarnya biasa aja sih, disiram-siram dengan ‘ramuan ajaib’ lalu dikasih kado. Diakhir kami akan berkumpul dan saling melantunkan doa untuk mereka yang sedang berulangtahun.

Kado seperti apa ? Kado yang besar-besar dan banyak, tapi isinya hanya lah barang bekas yang sudah tak terpakai lagi. Ada kulit durian, daun-daun, botol bekas, dan lain lain. Hahaha. Dan mereka harus menyimpannya dan tidak boleh membuka sampai jam 12 malam nanti.

May I get aamiin ?

Bismillahirrahmannirrahiim


Lalu seseorang datang begitu saja, tanpa mengetahui bahwa ada yang masih belum dapat menghilang. Dan aku memutuskan untuk menutup rapat-rapat semua jalan untuk masuk. Karena aku takut ruangan ini tidak cukup besar untuk memuat ia jika masih ada yang lain. Biarkan aku seperti ini, karena inilah jalan yang telah aku pilih sebagai persinggahan, disaat ini. Suatu saat, aku akan kembali melanjutkan perjalananku. Mungkin besok, besoknya, atau entah kapan pun itu.

………………………………………………….

Oke. Paragraf diatas tidak akan ada hubungannya dengan paragraph selanjutnya yang akan anda baca, karena saya ingin menuliskan tentang kehidupan les saya sekarang. Huehe. Maap. Hentikan sejenak tentang kisah kasih asmara yang tak kunjung selesai, dan mari kita bicarakan tentang masalah yang lebih urgent lagi (?) . Kehidupan les saya masih sama seperti biasanya, tetap memusingkan namun menyenangkan. Beberapa hal mengejutkan adalah bahwa saya sudah mulai berani bolos, terhitung bolos yang saya lakukan sudah mencapai 4 hari, tapi tidak berturut-turut. Bayangkan, bagaimana mungkin seorang yang masih belum pandai bisa berani-beraninya mengambil resiko untuk ketinggalan pelajaran di kelas. Tentu usaha yang saya kerahkan pun menjadi 2x lipat untuk mengejar ketinggalan itu. Dan saya, menikmati tantangan ini.

Saya pun telah memutuskan bahwa saya ingin menyapa Jerman selama dua minggu (atau mungkin lebih) di bulan Agustus 2015 nanti, untuk refreshing dan tambahan pengalaman. Bertemu dengan komunitas muslim disana dan membantu segala yang mereka butuhkan, dalam hal jasa tentu saja. Saya ingin berbagi pengalaman, rasa, dan pelajaran bersama mereka. Bukankah akan menyenangkan sekali jika kau dapat bertemu dan saling bantu membantu untuk sesama  muslim yang berada di Negara lain, seperti Jerman misalnya ? Tidak khusus hanya muslim dari Indonesia saya rasa, tapi mereka yang juga berasal dari Negara-negara lain diluar sana, yang saat itu sedang berada di Jerman.

Dan Aku,







Dan aku, hanya tidak ingin mengganggu bahagiamu.






Fighting

Bismillahirrahmannirahiim



Huaaa.. sedih sekali ketika kau mengetahui bahwa dirimu adalah yang terbodoh di dalam kelas.
Jadi cerita nya begini, malam ini adalah pertemuan ke 3 untuk les bahasa Jerman saya di pusman UGM. Pada pertemuan awal, semua terasa wajar dan biasa saja. Saya masih sanggup untuk mengikuti ritme belajar teman-teman sekelas saya yang lain, yang padahal notebene nya kebanyakan dari mereka telah mempunyai dasar bahasa Jerman yang lumayan kuat. Sedangkan saya ? Belum ada sama sekali. Saya pun masih kurang mengerti alasan mengapa mereka memilih level 1 yang seharusnya adalah tempat bagi seorang pemula seperti saya. Melihat hal itu, ritme belajar bahasa Jerman kami pun dipercepat oleh coach nya. Saya yang awalnya hanya melongo sedikit ketika berada di kelas, pada malam ini semakin lebih melongo lagi dari sebelumnya. Hiks. Benar-benar seperti orang….. bego.

Malam ini kami belajar tentang angka dalam bahasa Jerman. Karena itu adalah hal  yang umum, mungkin bagi mereka yang memang telah mengenal bahasa Jerman menganggap bahwa materi tersebut adalah hal yang sangat sepele. Mereka dapat menyebutnnya dengan cepat dan tepat tentang penyusunan dan pengucapannya. Lah saya ? Masih terbelit-belit dengan aturan penulisan dan pengucapannya. Otak saya masih memerlukan loading yang cukup lama untuk memberikan respon balik atas susunan angka-angka tersebut. Respon terlama adalah ketika coach nya menyebut angka ribuan dan kami harus mengucapkannya dalam bahasa Jerman.
Misal :
6   = Sechs
16 = Sechzehn
60 = Sechzig
66 = Sechundsechzig
165 = Einhundertfṻndundsechzig
6.145 = Sechtausendeinhundertfṻnfundvierzig (WTH!)
           
Dan apesnya saya, saya mendapat giliran untuk menyebutkan angka ribuan ketika coach nya mendiktekan angka bahasa Indo dan meminta pada masing-masing anak untuk mentranslate nya ke dalam bahasa Jerman. Kami hanya diberi waktu sepersekian detik untuk berpikir. Bahkan sebelumnya untuk menghafal angka 1-12 dan mempelajari cara penyusunan struktur tulisan, beliau hanya menjelaskannya dalam hitungan kurang dari 5 menit. Bagi mereka yang sudah biasa diajarkan dari dulu, ini hanya lah sepele mungkin. Lah bagi saya yang baru pertama kali mendengar, ini adalah hal yang SUPER sekali.

Misi ?


Bismillaahirrahmannirrahiim..


Apa yang terjadi jika suatu yang kau inginkan tiba-tiba berubah menjadi suatu yang kau takuti ?

Pernikahan, misalnya.

                Siapa yang tidak ingin menikah ? Semua pasti menginginkannya, hanya saja ada yang menginginkannya sekarang, ada pula yang menginginkannya nanti. Saya, termasuk yang dulunya menginginkan pernikahan pada usia dini. Usia dini yang saya maksud pun adalah 21 tahun. Ya, saya menginginkan telah mempunyai pendamping hidup pada umur sekian. Saya berpikir bahwa saya ingin mendidik anak saya secara total tanpa terpaut umur yang jauh, sehingga kami bisa saling mengerti layaknya seorang sahabat sebaya.

                Tapi.. tiba-tiba perasaan itu berubah, saya menjadi takut. 21 tahun, hanya butuh beberapa bulan lagi untuk mencapainya. Saya takut bukan karena khawatir tidak mampu menemukan ‘nya’. Pun bukan takut karena khawatir akan gagal beradaptasi dengan makhluk yang telah dituliskan Tuhan untuk menemani hidup saya. Karena, saya percaya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya menurut pandangan-Nya. Sebenarnya saya hanya takut.. takut karena harus meninggalkan mama dan abah di rumah. Takut karena tidak bisa tinggal satu atap lagi dengan mereka, mereka yang sangat saya sayangi. Takut karena khawatir tidak dapat lagi merasakan bagaimana rasanya bangun tengah malam dan menyadari bahwa mama tengah masuk ke kamar hanya untuk mengusap kepala kita. Takut karena khawatir tidak dapat lagi mendengar lantunan ayat suci yang dibacakan mama sehabis sholat malam. Takut karena khawatir tidak dapat lagi dibangunkan tengah malam oleh abah ataupun mama hanya untuk minum obat ketika tengah sakit. Takut karena khawatir tidak dapat lagi merasakan bagaimana terbangun karena kompres yang ditaruh mama dikepala ketika tengah demam. Ataupun takut karena khawatir tidak dapat lagi mendengar panggilan abah yang menyebut nama saya hanya untuk membangunkan karena waktu sholat shubuh telah masuk. Saya menjadi takut untuk kehilangan rasa dari semua itu.

                Pada akhirnya saya mengerti.. Kenapa Allah belum ‘mempersadarkan’ saya akan identitas seorang yang telah Ia titipkan sebagai pembimbing saya dalam hidup ini. Seorang yang Ia titipkan untuk saya jaga dengan sepenuh hati, seorang yang bahagia -dunia akhirat- nya yang akan saya jaga dengan erat seerat genggaman tangan anak kecil pada ibunya. Dan ternyata, jawaban dari semua pertanyaan saya dahulu adalah.. karena memang saya yang masih belum siap untuk melakukan itu. Saya masih belum sanggup untuk meninggalkan kehidupan saya sekarang yang dipenuhi dengan kehangatan keluarga dan sahabat. Dan bahkan.. saya tidak tahu kapan kah saya dapat sanggup dengan semua perubahan yang nantinya kau tawarkan.

                Jika kamu muncul sekarang, tentu saya masih belum mempunyai tenaga untuk berlari ke arahmu. Sependek apapun jarak yang takdir berikan. Ya, saya hanya masih belum bisa. Walaupun, saya benar menginginkan dan telah memimpikannya sedari dahulu, tapi ternyata mimpi dan kenyataan itu sekarang bertabrakan. 

Cantik


Bismillah..




            Saya mendapat puisi ini dari sahabat saya, Risma. Dan ketika saya googling, sumber aslinya dapat dibaca melalui situs ini à Blog Duta

Puisi ini sangat indah. Bayangkan, jika yang menuliskan ini adalah.. jodoh kita. Rasanya.. seperti tidak ingin lagi mengkhianati dia yang masih belum diperlihatkan oleh Allah. Maka, mari kita sama-sama berusaha untuk setia kepada jodoh yang telah ditakdirkan Tuhan. Karena sejatinya, Cinta yang benar adalah cinta yang telah diizinkan oleh Allah. Cinta yang benar halal dan cinta yang benar dipergunakan sebagai wadah untuk mendekat kepada-Nya. Semoga kita semua sama-sama berhasil untuk berada dalam kesetiaan sampai yang halal benar-benar.. diberikan oleh Allah.

Selamat membaca!

Cantik.. izinkan aku menunduk..
Cukup sekilas ku lihat wajah indahmu jelmaan bidadari surga..
Karena jika lebih lama ku nikmati pesonamu, itu akan membuatku menjadi pendosa.
Dan ku salutkan kesempurnaanNYA dalam mencipta,

Cantik.. relakan aku berpaling
Bukan karena aku tak sudi untuk lebih lama mengagumi ke elokan parasmu
Yang berbalut jilbab suci
Karena semuanya akan berbeda jika mata ini menangkap keAnggunanmu
Lalu wajah tentrammu akan hadir dalam pejaman mata lelapku
Mengingatmu dan mulai merasakan fibrasi jantung yang membuatku menjadi pria paling bahagia didunia..

Aku tak ingin mencintaimu hanya karena tubuh dari tanah kotor dan mani jijik itu
Aku tak mau menempatkan ruang hatiku hanya untuk jasad fana milikmu

Kau sangat cantik.. subhanalloh..
Gersangnya sahara membeku oleh tutur katamu
Dinginnya kutub membara karena mengagumimu..

Cantik.. biarlah aku menunduk..
Jika kau anggap ini sikap tak bijak saat berbicara menghadapimu
Maka maafkan aku..
Namun inilah sikap yang seharusnya ditunjukan oleh lelaki diseluruh dunia..
Bukannya tak hormat wahai keindahan..
Mengertilah, bahwa mata ini akan diminta pertanggung jawaban atas apa yg dilihatnya
Bukan… bukan.. kau bukan kesalahan..
Kau melebihi eloknya senja sore.. kau melampaui embun pagi yang menetesi rerumputan
Karena keindahanmu tak terbanding kata dan karena keanggunanmu tak tereja bahasa

Surat ke 6 : reflective


Bismillah..

Surat ke 6.

Dear.. Entahlah.

Seseorang pernah bertanya,  “seseorang seperti apa yang kamu inginkan ? “

Kemudian..

Aku pun menjawab, “Aku menginginkan seseorang yang dapat menjaga dirinya. Aku selalu berpikir ketika aku berhasil menjaga apa yang ku prinsipkan dengan teguh, maka ia pun tengah melakukan hal yang sama pula. Ketika aku menunggunya aku tengah berpikir bahwa ia pun sedang menungguku maka karena itu aku tidak ingin mengecewakan dan membuatnya sedih. Dan.. jika disuatu hari aku tahu bahwa ia tidak lah seperti itu, betapa menyedihkannya ini.. Rasanya seperti tengah berusaha sendirian. 


Naïve ? Ya, Mungkin.

Namun, ternyata aku lah yang paling menyedihkan diantara apa yang telah kupertahankan selama ini..

Itu lah faktanya.

Aku telah beberapa kali salah dalam mengenali. Karenanya.. ketika kita bertemu, maka marahi saja aku. Marah lah untuk aku yang ternyata belum dapat mengenali dengan baik. 

Hei, bagaimana jika disuatu saat itu aku kemudian kembali salah dalam mengenalimu ?

Peristirahatan


Bismillah..


Rencananya, sabtu pagi ini akan saya isi dengan acara jalan-jalan ke UMY. Namun, karena sampai jam segini badan masih senang selonjoran diatas kasur, maka.. ya sudahlah. Padahal demi acara ke UMY pagi ini, saya telah menolak tawaran ka Nuris untuk berolahraga bersama di sebuah sanggar senam. Dan akhirnya, kedua acara itu tidak ada yang terikuti.
Semoga sabtu pagi depan tidak akan ada lagi acara bermalas-malasan seperti ini. Karena rencananya, jam 6 pagi harusnya sudah cao dari kost demi menikmati sejuknya dinginnya udara subuh dan pemandangan hijau selama menuju UMY. Ah, favorite pokoknya. Sudah lama tidak melakukan perjalanan subuh ke UMY selama dua semester terakhir ini. Dan tentu, sendirian. Karena saya sangat menikmati suasana yang senyap dan tenang di perjalanan subuh yang panjang.

Panggil lah Aku Sang Perengek


Bismillah..


Apa yang akan kau lakukan ketika kau merasa hidupmu seakan benar-benar kosong bahkan ketika ada banyak orang disekitarmu ?
Rasanya seperti kertas kosong yang sengaja disediakan di dalam sebuah buku tebal yang berisi ribuan kata.
Aku perlu pena untuk menulisnya.
Pena yang tak sengaja tertinggal dan tak terbawa kesini.
Seakan hatiku benar-benar telah tertinggal disana.

Hei. Aku ingin kembali. Kembali ke kotaku. Banjarmasin.

Aku sudah mulai lelah untuk berusaha sok kuat.

Hargai Karya Anak Bangsa



Bismillahirrahmannirrahiim


ART JOG 2013, semacam pagelaran seni yang menampilkan 158 artworks dari 115 artists , bertempat di Taman Budaya – Jogjakarta. Untuk lebih lengkapnya dapat stalk twitter @ArtJog , kebetulan saya berkesempatan untuk bersinggah kesana kemarin (bulan juli) bersama rekan saya Nike.









Kisah Hidup dengan Penuh Tawa


Bismillahirrahmanirrahiim


Kamis, 12 September 2013, tidak terasa sebentar lagi liburan akan berakhir. 3 hari, sisa waktu yang ada untuk pekan liburan kali ini. Otak pun akan kembali menjalani kewajibannya seperti biasa, berpikir dan terus berpikir untuk mencapai ideologi yang menurutnya benar.
*tiba-tiba teringat oknum ‘v’ dengan bahasa intelek nya*

Hah. Lupakan lah.

Liburan disini menghasilkan beraneka ragam cerita dan emosi, dari rasa senang, sedih, haru, gugup, kecewa, marah, takut, dan  kebersyukuran yang tiada akhir. Dari cerita berkumpul bersama teman-teman lama yang pernah melukis kisah semenjak TK, atau ketika tertawa bersama saat bertemu lagi dengan teman SD, atau ketika saling bertukar film dengan segala antusiasme dengan teman SMP,  dan cerita tentang surpise yang terbingkai kehangatan dengan teman-teman SMA. Semuanya selalu menarik, penuh dengan keterkejutan dan kegembiraan.

Sedang beberapa emosi negative yang saya tuliskan sebelumnya hanyalah refleksi dari cerita saya saat sedang sendiri dan merenungi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.
..
..
..

Dengan Penuh Pengharapan


Bismillahirrahmanirrahiim


Demikian hari berjalan, seketika sadar perasaan benci kepada diri sendiri kembali bersinggah.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan hidayah-Nya kembali.
Sebelum.. hati ini menjadi semakin penuh dengan egonya. 

- Dengan penuh pengharapan -


Antara TPA dan Karang Asri


Bismillah


Beberapa pekan bulan lalu kami (selaku pengurus TPA) mendapat kabar bahwa ada suatu komunitas yang akan berkunjung ke TPA Kalidadap. Komunitas ini berasal dari pemuda dan pemudi yang peduli akan pendidikan anak di  Indonesia. Sayangnya saya sudah lupa akan nama dari komunitas mereka, hehe. Anggota dari komunitas tersebut telah mencapai ribuan anggota yang berasal kan dari berbagai provinsi di Indonesia. Dan mereka pun telah berpetualang ke banyak tempat di Indonesia ini, menjelajah dari pulau ke pulau.

Saya cukup bahagia pada hari itu karena mengetahui lagi-lagi ada banyak orang yang peduli dengan TPA Kalidadap. Beberapa pekan sebelumnya, mahasiswa PKL dari Malaysia pun beberapa kali berkunjung dan ikut mengajar disana, dari fakultas bahkan kampus lain pun pernah datang untuk berbagi ilmu disana. Saya bahagia mengetahui fakta bahwa masih banyak remaja kita yang peduli dengan pendidikan anak-anak.

Nah kembali ke komunitas tadi, beberapa anggota yang ditunjuk sebagai perwakilan dari komunitas tersebut pun datang berkunjung pada hari minggu pagi, karena pada hari tersebut memang bukan jam mengajar kami, maka yang datang menyambut pun hanya sedikit dari kami, yaitu saya, Laily, mba Fanny, Arum, Ka Ojan, dan Riska. Pada awalnya kedatangan kami kesana adalah untuk membantu mereka dalam mengatur para anak TPA agar bisa tenang dan duduk diam selama proses belajar mengajar, namun kemudian salah satu dari mereka (yang sepertinya terlihat sebagai ketua) mengatakan bahwa ini adalah salah satu acara yang diadakan sebagai latihan bagi calon pengurus baru dari komunitas tersebut. Sehingga kami diminta untuk melihat hanya dari kejauhan (._.)


*Personil yang datang. Jilbab putih: Arum. Jilbab ungu: Riska. Jilbab putih: Laily. Jilbab abu: Mba Fann. Ka Ojan kebagian yang motho*


*Ngintip keadaan dari jendela. Itu sebenarnya yang saya gendong adalah Dhika, bukan Ochid (._.)*

Beberapa kali saya merasa sangat gatal untuk turut dalam membantu menangkap mengumpulkan anak­­-anak yang berlarian keluar ruangan, tapi sayangnya yang ingin dilatih bagi calon pengurus baru ini adalah tentang cara dalam melakukan manajemen kelas yang baik agar anak dapat belajar dengan tenang, yang.. entahlah bagaimana cara mereka akhirnya melakukannya. Karena saya dan teman-teman kemudian memutuskan untuk pergi ke tempat lain daripada hanya bisa mengganggu acara mereka kalau terus berada di TPA :p

Dan…. Tempat yang dituju lagi-lagi adalaaah…

Yuk, upgrade kesabaran dengan lebih baik lagi

Bismillah..


YOSH!

Konbanwa, minna-san- Ogenki desu ?

Wah ramadhan tiba ramadhaan tibaaaaaa~
*Duet bareng tompi*

 Walaupun sangat terlambat untuk mengucapkan ini, tak kan pernah memudarkan semangat saya untuk tetap mengucapkan 
Happyyyy ramadhan, moslem!” .
 Wah senangnya kita bisa bertemu ramadhan lagi, semoga ramadhan kali ini bisa menimbulkan banyak berkah untuk kita semua. Aamiin.

Seorang hamba yang berpuasa dalam sehari di jalan Allah, maka akan dijauhkan Allah orang tersebut pada hari itu wajahnya dari neraka sejauh 70  musim dingin -
(HR. Bukhari – Muslim )

So, keterlambatan postingan kali ini disponsori oleh :
1.   Keyboard netbook yang rusak dan mengharuskan saya membeli baru keyboard palsu yang terbuat dari karet. Rasakan dan resapi, jari anda dapat berotot jika mengetik lama dengan menggunakan keyboard ini.
2.   Sibuk persiapan uas, cuy. Rasanya uas di bulan ramadhan ? Asem manis pedas.
3.   Sibuk menata hati yang terluka pas melihat IP semester ini. IP terburuk dari 4 semester yang dijalani. IPK yang sudah disusun secantik putri salju, tiba-tiba longsor bagaikan longsoran salju di Hokkaido Jepang. Maaak (-__-)
4.   Mata yang terkena iritasi karna meneteskan obat tetes mata yang expired hampir dua tahun. Rasanya ? Ya lumayan bikin teman-teman saya tertawa atas kebodohan ini. Mungkin inilah yang dinamakan sebagai kebaikan dibulan puasa. Hish.
5.   Sibuk mengobati hati yang diselimuti kegelapan setelah melihat timbangan yang naik 3 kg selama 2 minggu di bulan puasa. Makmur banget  ya kayaknya dibulan puasa ini (._.)o
6.   Ah, sudahlah. Tak perlu kita membahas alasan yang ke enam.

Semoga ini yang terakhir


Bismillahirrahmannirrahiim..

Entah apa yang diinginkan hati, ia terus berjalan untuk menjauh namun pada akhirnya kembali di titik yang sama. Lelah kah ? Tentu tidak. Aku tidak ingin lagi kata “lelah” terucap dari mulutku yang sedang berusaha mengikhlaskan kamu.

So, wake up and be awesome!


Bismillahirrahmanirrahiim

Hello~ Moshi moshi minna-san J
Wah lihat, lagi-lagi saya nemu postingan bagus nih dari kak falafu, yuk di check blognya à The Only Execption .
Btw, itu tadi hanya intermezzo dari hasil blog walking saya aja, serius itu sebenarnya gada hubungan dengan postingan yang akan saya posting kali ini, dan serius pula bahwa postingan kak fa tadi bukan curhat saya yang terselubung  hehe :3
..
..
..

Oh ya, hmm.. saya mulai kembali lagi loh.

Wah, kembali apa nih, mand ?

Ya.. Kembali sibuk dalam mengurus suatu acara lagi. Kan setelah acara pensi tpa kemarin saya sudah mulai lepas dari organisasi. Saat itu saya baru menyadari tentang impian saya yang sudah mulai terasingkan, makanya saya harus kembali ke akademik  biar bisa mengejar kembali impian yang seharusnya tetap terpegang erat di tangan J

Acara apa nih gerangan, mand ?

Namanya… sebut saja MUSYANG.

Musyang apaan sih, mand ?

Musyang itu adalah “Musyawarah Anggota” nya JAFANA. Disana akan ada pembahasan tentang pasal-pasal JAFANA dan pertanggungjawaban dari satu tahun masa jabatan ini. Ada pemilihan pengurus baru juga. Nah kebetulan, saya diamanahkan untuk menjadi koor acara dari acara MUSYANG tersebut. Acara ini dilaksanakan insyaAllah pada tanggal 7 july 2013, dari pagi sampai sore, semacam sidang gituh pokoknya :|

Loh, bukannya kemarin sudah memutuskan untuk mundur dari organisasi, mand ?