Saturday, September 21, 2013

Surat ke 6 : reflective


Bismillah..

Surat ke 6.

Dear.. Entahlah.

Seseorang pernah bertanya,  “seseorang seperti apa yang kamu inginkan ? “

Kemudian..

Aku pun menjawab, “Aku menginginkan seseorang yang dapat menjaga dirinya. Aku selalu berpikir ketika aku berhasil menjaga apa yang ku prinsipkan dengan teguh, maka ia pun tengah melakukan hal yang sama pula. Ketika aku menunggunya aku tengah berpikir bahwa ia pun sedang menungguku maka karena itu aku tidak ingin mengecewakan dan membuatnya sedih. Dan.. jika disuatu hari aku tahu bahwa ia tidak lah seperti itu, betapa menyedihkannya ini.. Rasanya seperti tengah berusaha sendirian. 


Naïve ? Ya, Mungkin.

Namun, ternyata aku lah yang paling menyedihkan diantara apa yang telah kupertahankan selama ini..

Itu lah faktanya.

Aku telah beberapa kali salah dalam mengenali. Karenanya.. ketika kita bertemu, maka marahi saja aku. Marah lah untuk aku yang ternyata belum dapat mengenali dengan baik. 

Hei, bagaimana jika disuatu saat itu aku kemudian kembali salah dalam mengenalimu ?


Maka, mungkin kali itu giliranmu lah untuk mengenali dan menyadarkanku.

Ini..



-   Surat ke 6 : reflective -



0 comments:

Post a Comment

Surat ke 6 : reflective


Bismillah..

Surat ke 6.

Dear.. Entahlah.

Seseorang pernah bertanya,  “seseorang seperti apa yang kamu inginkan ? “

Kemudian..

Aku pun menjawab, “Aku menginginkan seseorang yang dapat menjaga dirinya. Aku selalu berpikir ketika aku berhasil menjaga apa yang ku prinsipkan dengan teguh, maka ia pun tengah melakukan hal yang sama pula. Ketika aku menunggunya aku tengah berpikir bahwa ia pun sedang menungguku maka karena itu aku tidak ingin mengecewakan dan membuatnya sedih. Dan.. jika disuatu hari aku tahu bahwa ia tidak lah seperti itu, betapa menyedihkannya ini.. Rasanya seperti tengah berusaha sendirian. 


Naïve ? Ya, Mungkin.

Namun, ternyata aku lah yang paling menyedihkan diantara apa yang telah kupertahankan selama ini..

Itu lah faktanya.

Aku telah beberapa kali salah dalam mengenali. Karenanya.. ketika kita bertemu, maka marahi saja aku. Marah lah untuk aku yang ternyata belum dapat mengenali dengan baik. 

Hei, bagaimana jika disuatu saat itu aku kemudian kembali salah dalam mengenalimu ?


Maka, mungkin kali itu giliranmu lah untuk mengenali dan menyadarkanku.

Ini..



-   Surat ke 6 : reflective -



0 comments: