Wednesday, January 16, 2013

Mama.


Assalamualaikum





Hai diary,

Hari ini saya menangis lagi di telpon.. tapi kali ini saya masih bisa menyembunyikannya dengan baik seakan tidak ada apa-apa. Saya selalu saja tidak tahan ketika mama memberikan perhatian dan kekhawatiran yang berlebihan saat menyuruh anaknya untuk tetap tenang. Kehilangan kakak dimasa lalu benar-benar memberikan traumatik yang berat bagi semua, terutama mama. Hingga membuat mama untuk terus memperhatikan anaknya.

Sekarang.. bagaimana mungkin saya selalu menangis dan tidak menunjukkan ketegaran sama sekali. Bukan karena rasa sakitnya pula saya menangis, bukan pula karena entah siapa itu, namun terlebih karena kekhawatiran mama yang berlebihan yang menjadikan saya selalu menyesal karena sering mengecewakan dan menyedihkan mama. Saya jadi kangen mama. Saya sayang mama. Walau mama selalu terlihat lebay dalam mengkhawatirkan anaknya.  Haha, sungguh sangat lebay.


Mama lihat saja.. manda akan menjadi anak yang hebat dan membanggakan.


Jangan terlalu khawatir lagi. Mama selalu tahu sekuat apa manda. 


Maaf untuk kekerasan kepala manda sekarang, juga terimakasih sudah mau memberikan kepercayaan lagi untuk keputusan ini, keputusan yang selalu dipenuhi kekerasan kepala ini. Walau mama bisa saja selalu berubah pikiran seperti kemarin, tapi.. mari kita sama-sama mempercayai takdir-Nya :)


 Pada akhirnya.. jikalau suatu saat saya menyerah, bukan menyerah karena semua sikapmu. Namun, terlebih atas permintaan dari mama saya yang tersayang “ – isi hati saya saat ini.




Tertanda
Yang selalu lebay diperhatikan,


Amanda Noviana



*ps: dan tepat sehari setelah postingan ini, mama tiba-tiba mengatakan minta maaf (padahal ga salah) dan mengatakan bakal mendukung sepenuhnya lagi, melalui doa-doa. Mama gak bakal menyuruh menyerah sebelum saya sendiri yang memutuskan untuk menyerah (paling tidak untuk saat ini, kata mama. Ke depannya ya lihat nanti .___. ). Subhanallah ya.. postingan saya seperti sampai ke hati mama, hehe. Saya bangga memiliki mama. Terimakasih ya Allah :D *

0 comments:

Post a Comment

Mama.


Assalamualaikum





Hai diary,

Hari ini saya menangis lagi di telpon.. tapi kali ini saya masih bisa menyembunyikannya dengan baik seakan tidak ada apa-apa. Saya selalu saja tidak tahan ketika mama memberikan perhatian dan kekhawatiran yang berlebihan saat menyuruh anaknya untuk tetap tenang. Kehilangan kakak dimasa lalu benar-benar memberikan traumatik yang berat bagi semua, terutama mama. Hingga membuat mama untuk terus memperhatikan anaknya.

Sekarang.. bagaimana mungkin saya selalu menangis dan tidak menunjukkan ketegaran sama sekali. Bukan karena rasa sakitnya pula saya menangis, bukan pula karena entah siapa itu, namun terlebih karena kekhawatiran mama yang berlebihan yang menjadikan saya selalu menyesal karena sering mengecewakan dan menyedihkan mama. Saya jadi kangen mama. Saya sayang mama. Walau mama selalu terlihat lebay dalam mengkhawatirkan anaknya.  Haha, sungguh sangat lebay.


Mama lihat saja.. manda akan menjadi anak yang hebat dan membanggakan.


Jangan terlalu khawatir lagi. Mama selalu tahu sekuat apa manda. 


Maaf untuk kekerasan kepala manda sekarang, juga terimakasih sudah mau memberikan kepercayaan lagi untuk keputusan ini, keputusan yang selalu dipenuhi kekerasan kepala ini. Walau mama bisa saja selalu berubah pikiran seperti kemarin, tapi.. mari kita sama-sama mempercayai takdir-Nya :)


 Pada akhirnya.. jikalau suatu saat saya menyerah, bukan menyerah karena semua sikapmu. Namun, terlebih atas permintaan dari mama saya yang tersayang “ – isi hati saya saat ini.




Tertanda
Yang selalu lebay diperhatikan,


Amanda Noviana



*ps: dan tepat sehari setelah postingan ini, mama tiba-tiba mengatakan minta maaf (padahal ga salah) dan mengatakan bakal mendukung sepenuhnya lagi, melalui doa-doa. Mama gak bakal menyuruh menyerah sebelum saya sendiri yang memutuskan untuk menyerah (paling tidak untuk saat ini, kata mama. Ke depannya ya lihat nanti .___. ). Subhanallah ya.. postingan saya seperti sampai ke hati mama, hehe. Saya bangga memiliki mama. Terimakasih ya Allah :D *

0 comments: