Sunday, January 6, 2013

Dongeng


Assalamualaikum--



Suatu hari hiduplah seorang gadis yang menyukai seorang lelaki.

Atas nama ketidakinginan-merasakan-kekecewaan-dan-kesakithatian-yang-lebih-mendalam, gadis itu telah mencoba menghapuskan perasaannya berkali-kali. Namun.. dengan berjalannya waktu, perasaan itu tidak pernah benar-benar hilang.. ia masih berdiri di tempat yang sama. Curang. Gadis itu merasa benci di posisi seperti ini. Melihat bagaimana lelaki yang disukainya menyukai orang lain adalah hal terperih yang ia rasakan. Namun gadis itu lupa.. apa tujuan ia menyukai orang itu dari dulu. Memang kenapa kalau lelaki itu menyukai orang lain ? Harusnya gadis itu mengerti, ia menyukai lelaki itu karena memang menyukai saat-saat dimana ia bisa melihat lelaki itu berbahagia.. tertawa. Walaupun itu bukan dengannya.. Curang. Benar-benar curang..

 “  …bukan berjuang untuk mendapatkannya, namun berjuang untuk melupakannya..   - seperti itulah kira-kira kalimat yang pernah ia baca dari sebuah blog milik falafu.


Di awal pertemuan gadis itu tidak pernah mengerti dan menebak bagaimana lelaki itu suatu saat akan menjadi begitu berarti dalam kebahagiaannya.. seperti sekarang. Gadis itu menyukainya. Hari itu, takdir semakin menguatkan, seakan membisikkan bahwa inilah orang yang ia cari. Namun dihari selanjutnya ia seakan dijatuhkan kembali. Hari selanjutnya lagi ia kembali merasa dikuatkan oleh takdir. Dan di kemudian hari lagi ia kembali merasa dilemahkan oleh takdir. Berkali-kali seperti itu.. curang.. Gadis itu terlihat sudah mulai lelah.

Dan tepat beberapa hari yang lalu.. semuanya seharusnya sudah berakhir dari sini. Gadis itu seharusnya sudah benar-benar harus melupakannya. Lelaki itu menyukai orang lain. Perasaan sepihak ini sudah seharusnya benar-benar dihapuskan.  Tapi sekarang.. tiba-tiba gadis itu kembali merasa tidak sanggup.. tidak sanggup untuk melupakan. Walau teman dari sang gadis telah meyakinkan berkali-kali, namun tidak berapa lama kemudian gadis itu pasti akan mengambil keputusan kembali untuk mempertahankan perasaan yang ada.

Gadis itu benar-benar telah terlanjur menyukainya. Sedangkan laki-laki itu pun telah terlanjur pula menyukai perempuan lain. Sedangkan tiba-tiba.. tanpa disangka.. ada seorang laki-laki lain yang mencoba mengetuk hati gadis itu tanpa tahu bahwa gadis itu sedang menyukai orang lain. Lalu gadis itu harus bagaimana ?

Lelaki yang ini sungguh sangat baik. Bahkan ia dengan perlahan mencoba mewujudkan impian-impian sang gadis. Sang gadis seharusnya bahagia.. namun rupanya, ia malah semakin bingung dan tersesat. Ia tidak bisa seperti ini, pikirnya. Ia tidak pernah mempunyai maksud apapun untuk menyakiti hati sang pria, tidak dengan membohonginya atau memberikan harapan palsu… pikirnya. Ia tidak bisa melihat bagaimana sang pria begitu baik sedangkan gadis itu masih menyukai seseorang yang lain.. seseorang yang mungkin juga sedang memperjuangkan perasaannya untuk mendapatkan hati gadis lain, dan sudah pasti bukan dirinya.

Kalian tahu betapa lelahnya itu ?

 Bagaimana lelahnya bertarung dengan perasaan sendiri hanya untuk mencoba melupakan seseorang namun tidak pernah berhasil ?

Namun gadis itu akhirnya tetap ingin bertahan.. bagaimana keras kepalanya dia. Bagaimana dia mencoba bertahan dan melepaskan sang pria yang baik hati yang baru datang ke kehidupannya dengan sebuah cahaya hangat. Sang pria baik hati itu memang tidak pantas untuk gadis seburuk dirinya yang dengan keras kepalanya tetap bertahan untuk seseorang yang tidak mungkin didapatkan, pikirnya. Akhirnya sang gadis tetap dengan keras kepalanya dan mencoba bertahan sampai… bukan sampai dengan ia berhasil mendapatkan sang lelaki, namun sampai ia berhasil menghilangkan perasaannya dan dapat dengan tulus menyukai seseorang yang lain.

Satu yang ia pelajari, gadis itu tidak ingin menghapus perasaannya kepada sang lelaki dengan cara membencinya.

“  Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. “ – Tere Liye.
         
       Ia tidak ingin membenci angin yang menggugurkan nya. Ia ikhlas menerimanya. Ikhlas melihat lelaki itu bahagia dan berjuang mendapatkan gadis lain yang ia suka. Ia menikmati peran sebagai “secret admirer” ini. Ya, Gadis itu sedang menikmati perannya sebagai pengamat. Bahkan hanya dengan melihat lelaki itu saja dan memastikan ia masih sehat, gadis itu sudah teramat senang.. iya, itu saja cukup untuk sekarang. Hingga waktu nya datang yaitu saat dimana perasaan itu mulai menghilang.


Dan ia pun benci mengambil peran sebagai orang yang mempermainkan sang pria baik hati lain yang pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya. Gadis itu mencoba melepaskan sang pria yang baik hati itu agar tidak merasakan perasaan yang sama seperti yang ia alami. Ia ingin sang pria baik hati mendapatkan bahagianya.


Tertanda
Sang pencerita dongeng,


Amanda Noviana

*backsound: "when you love someone" - Endah feat Resha *

0 comments:

Post a Comment

Dongeng


Assalamualaikum--



Suatu hari hiduplah seorang gadis yang menyukai seorang lelaki.

Atas nama ketidakinginan-merasakan-kekecewaan-dan-kesakithatian-yang-lebih-mendalam, gadis itu telah mencoba menghapuskan perasaannya berkali-kali. Namun.. dengan berjalannya waktu, perasaan itu tidak pernah benar-benar hilang.. ia masih berdiri di tempat yang sama. Curang. Gadis itu merasa benci di posisi seperti ini. Melihat bagaimana lelaki yang disukainya menyukai orang lain adalah hal terperih yang ia rasakan. Namun gadis itu lupa.. apa tujuan ia menyukai orang itu dari dulu. Memang kenapa kalau lelaki itu menyukai orang lain ? Harusnya gadis itu mengerti, ia menyukai lelaki itu karena memang menyukai saat-saat dimana ia bisa melihat lelaki itu berbahagia.. tertawa. Walaupun itu bukan dengannya.. Curang. Benar-benar curang..

 “  …bukan berjuang untuk mendapatkannya, namun berjuang untuk melupakannya..   - seperti itulah kira-kira kalimat yang pernah ia baca dari sebuah blog milik falafu.


Di awal pertemuan gadis itu tidak pernah mengerti dan menebak bagaimana lelaki itu suatu saat akan menjadi begitu berarti dalam kebahagiaannya.. seperti sekarang. Gadis itu menyukainya. Hari itu, takdir semakin menguatkan, seakan membisikkan bahwa inilah orang yang ia cari. Namun dihari selanjutnya ia seakan dijatuhkan kembali. Hari selanjutnya lagi ia kembali merasa dikuatkan oleh takdir. Dan di kemudian hari lagi ia kembali merasa dilemahkan oleh takdir. Berkali-kali seperti itu.. curang.. Gadis itu terlihat sudah mulai lelah.

Dan tepat beberapa hari yang lalu.. semuanya seharusnya sudah berakhir dari sini. Gadis itu seharusnya sudah benar-benar harus melupakannya. Lelaki itu menyukai orang lain. Perasaan sepihak ini sudah seharusnya benar-benar dihapuskan.  Tapi sekarang.. tiba-tiba gadis itu kembali merasa tidak sanggup.. tidak sanggup untuk melupakan. Walau teman dari sang gadis telah meyakinkan berkali-kali, namun tidak berapa lama kemudian gadis itu pasti akan mengambil keputusan kembali untuk mempertahankan perasaan yang ada.

Gadis itu benar-benar telah terlanjur menyukainya. Sedangkan laki-laki itu pun telah terlanjur pula menyukai perempuan lain. Sedangkan tiba-tiba.. tanpa disangka.. ada seorang laki-laki lain yang mencoba mengetuk hati gadis itu tanpa tahu bahwa gadis itu sedang menyukai orang lain. Lalu gadis itu harus bagaimana ?

Lelaki yang ini sungguh sangat baik. Bahkan ia dengan perlahan mencoba mewujudkan impian-impian sang gadis. Sang gadis seharusnya bahagia.. namun rupanya, ia malah semakin bingung dan tersesat. Ia tidak bisa seperti ini, pikirnya. Ia tidak pernah mempunyai maksud apapun untuk menyakiti hati sang pria, tidak dengan membohonginya atau memberikan harapan palsu… pikirnya. Ia tidak bisa melihat bagaimana sang pria begitu baik sedangkan gadis itu masih menyukai seseorang yang lain.. seseorang yang mungkin juga sedang memperjuangkan perasaannya untuk mendapatkan hati gadis lain, dan sudah pasti bukan dirinya.

Kalian tahu betapa lelahnya itu ?

 Bagaimana lelahnya bertarung dengan perasaan sendiri hanya untuk mencoba melupakan seseorang namun tidak pernah berhasil ?

Namun gadis itu akhirnya tetap ingin bertahan.. bagaimana keras kepalanya dia. Bagaimana dia mencoba bertahan dan melepaskan sang pria yang baik hati yang baru datang ke kehidupannya dengan sebuah cahaya hangat. Sang pria baik hati itu memang tidak pantas untuk gadis seburuk dirinya yang dengan keras kepalanya tetap bertahan untuk seseorang yang tidak mungkin didapatkan, pikirnya. Akhirnya sang gadis tetap dengan keras kepalanya dan mencoba bertahan sampai… bukan sampai dengan ia berhasil mendapatkan sang lelaki, namun sampai ia berhasil menghilangkan perasaannya dan dapat dengan tulus menyukai seseorang yang lain.

Satu yang ia pelajari, gadis itu tidak ingin menghapus perasaannya kepada sang lelaki dengan cara membencinya.

“  Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. “ – Tere Liye.
         
       Ia tidak ingin membenci angin yang menggugurkan nya. Ia ikhlas menerimanya. Ikhlas melihat lelaki itu bahagia dan berjuang mendapatkan gadis lain yang ia suka. Ia menikmati peran sebagai “secret admirer” ini. Ya, Gadis itu sedang menikmati perannya sebagai pengamat. Bahkan hanya dengan melihat lelaki itu saja dan memastikan ia masih sehat, gadis itu sudah teramat senang.. iya, itu saja cukup untuk sekarang. Hingga waktu nya datang yaitu saat dimana perasaan itu mulai menghilang.


Dan ia pun benci mengambil peran sebagai orang yang mempermainkan sang pria baik hati lain yang pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya. Gadis itu mencoba melepaskan sang pria yang baik hati itu agar tidak merasakan perasaan yang sama seperti yang ia alami. Ia ingin sang pria baik hati mendapatkan bahagianya.


Tertanda
Sang pencerita dongeng,


Amanda Noviana

*backsound: "when you love someone" - Endah feat Resha *

0 comments: