Friday, January 18, 2013

Cara Allah SWT Menyayangi Saya.


Assalamualaikum



He… saya ingin jujur saja. Saya lupa, bahwa blog ini saya ciptakan sebagai pengingat saya dan keluarga saya untuk kisah saya dimasa depan. Ini blog tentang cerita hidup saya. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini saya malah seperti menyembunyikan sesuatu dan hanya bercerita sepotong demi sepotong dengan masih menyembunyikan hal yang paling utama.

Maaf blog, bahkan saya hampir melupakanmu dan menulis dengan penuh ketidakpercayaan.
Dari awal blog ini saya ciptakan sebagai reminder saya, dan bukan untuk penilaian pandangan orang lain tentang saya. Saya tidak harusnya takut menuliskan segala hal yang saya rasakan.

Baik. Saya harusnya sudah mulai jujur dari sini.

Saya sedang jatuh cinta. Sepertinya.
Ini berbeda dengan sebelumnya. Perasaan yang seperti ini baru pertama kali saya rasakan. Mungkin saya memang pernah menyukai seseorang yang sama selama 5 tahun dahulu, namun.. saya baru sadari, mungkin itu hanya nafsu. Saya bahkan tidak mengenal dengan baik orang itu dahulu, tidak mengenal sisi buruk dan baiknya dengan baik. Walau saya selalu bersyukur, karena berkat dia perasaan saya terjaga selama SMP dan SMA (.___.)

Cara Allah dalam memeluk kita kadang memang dalam bermacam cara, dan saya suka cara Allah yang seperti itu terhadap saya dahulu :) “ – hati kecil saya.

Saya pun juga pernah menyukai orang, namun belum pernah yang sekuat dan sebertahan ini. Saya juga pernah mengagumi orang, tapi lagi-lagi.. mungkin itu nafsu. Saya bahkan belum mengenal sifat orang itu, dan saya mengaguminya. Hei.. ini salah. Menurut saya paling tidak.

Saya hanya terpesona dengan tampilan luar kan berarti ?
Iya, saya memang cukup buta dalam membaca isi hati saya sendiri.

Tapi sekarang.. entah apakah sekarang ini benar-benar benar,
atau..
 bukan tidak menutup kemungkinan bahwa saya kembali salah juga kan.

Tapi..
Perasaan ini berbeda dari yang saya rasakan sebelumnya (hei, saya selalu bicara seperti ini ya setiap jatuh cinta.. hehe. Okeh, hati-hati dengan saya. Jangan terlalu dipercaya mungkin. ) .

Tapi ini benar-benar berbeda loh…… hiks hiks.
Masih ingat tidak ketika saya dulu pernah menuliskan bahwa cinta yang saya ingini adalah bukan dimulai dengan hal-hal yang indah saja ? (*atau ini saya tuliskan pada postingan yang sudah saya hapus ya dari blog? )

Okeh, maksud saya, saya ingin memulai dengan mengetahui hal-hal buruk darinya, dan… ketika saya bisa menerima itu semua, baru saya ingin mengakui, hei mungkin ini cinta.

Hanya jangan terfokus dan terpesona dengan hal baik dari dirinya saja. Fokuslah pada hal buruk juga dan penerimaan atas itu semua “ -

Cinta yang saya ingini, ingin dimulai dari penerimaan tentang segala hal negative yang ia punya. Dan… ya, saya termasuk orang yang mudah ilfeel terhadap lawan jenis. Ketika saya bisa menerimanya dengan tulus, maka… ya, jarang sekali terjadi dan mungkin.. saya memang telah mulai  menyukainya.

Baik.

Manusia yang saya maksud satu ini sungguh tidak mungkin tergapai.
Namun orang ini lah yang mengajarkan saya tentang berbagai hal untuk tetap berbagi terhadap sesama, selama hidup ini. Hidup lah untuk bermanfaat bagi orang lain.

Mungkin bukan dengan secara langsung orang ini mengajarkan semua itu pada saya, namun ia mengajarkannya melalui perilaku-perilaku dia yang sering sekali saya modeling.

Dia berbeda.
Saya menyukainya, karena melalui dia saya berkenalan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat. Karena melalui dia, saya mulai berjuang dan berdakwah dalam agama Allah. Karena melalui dia, saya belajar untuk bersyukur atas hidup yang saya punya. Karena dari dia, saya mulai belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri lagi. Karena melalui dia, pesan yang Allah sampaikan dapat saya dengar.. pesan tentang kepedulian terhadap saudara sesama muslim.

          Mungkin juga ini bukan perasaan cinta. Mungkin juga ini hanya perasaan seperti seorang anak terhadap ayahnya atau mungkin kakaknya. Mungkin saya salah. Mungkin saya yang terlalu berlebihan dalam mengkiaskan bahasa dengan memakai kata ‘cinta’. Entah, kita lihat saja bagaimana ke depannya.

Namun.... ini sedikit berbeda..

Berbeda.

Perasaan apa yang seakan menginginkan ia untuk selalu bersama saya selamanya ?

Perasaan rindu apa yang menginginkan ia untuk tidak menghilang dari kehidupan saya ?

Ini berbeda. Untuk pertama kalinya saya menyukai dan berfikir tentang masa depan bersamanya. Untuk pertama kalinya saya memutuskan untuk menjadikan kebahagiaan seorang laki-laki yang bukan keluarga saya lebih utama dibanding diri sendiri. Saya bodoh memang. Tapi harus saya akui, saya bahkan lebih bodoh dibanding kata bodoh itu sendiri. Sangat bodoh mungkin ? ya, bahkan mungkin lebih dari itu.

Untuk pertama kalinya saya ingin menjaga apa yang seseorang jaga, ingin menyayangi apa yang seseorang sayang, ingin meneruskan apa yang seseorang mulai. Dan seseorang itu adalah ‘dia’. Saya ingin mengikutinya, membantu semua yang ia mulai dan jaga, dan kemudian memastikan kebahagiaannya.

Namun ini sulit, Tuhan..

Ia telah mempunyai seseorang yang ia sayang. Tentu saja.

Dan disinilah yang saya maksud. Dapatkah saya menerima hal buruk ini dan tetap bertahan menyukainya. Dan ya.. jawabannya selalu iya.


every night I cut out my heart. But in the morning it was full again “ – Michael Ondaatje.

Entah bagaimana bodohnya saya, tapi kebahagiaan nya selalu ingin menjadi satu hal yang saya pastikan. Ya, saya mendukungnya. Selama ia bisa berbahagia. (sekali lagi, jangan terlalu percaya dengan apa yang saya tuliskan. Mungkin saja saya berbohong, karena saya tidak bisa memastikan hal ini akan berlangsung selamanya.)

Walaupun ia pun masih bertepuk sebelah tangan juga sih terhadap gadis yang ia sukai. Tapi saya akan tetap mendukungnya. Walau harapan agar ia dapat melihat saya masih terus terpanjatkan, dari mama terutama (.___.) (nah kan! Makanya jangan terlalu percaya sama saya.)

Oh ya, dan untuk pertama kalinya juga dia menjadi seorang pertama yang saya ceritakan pada mama dengan sangat jujurnya. Membahas tentang masa depan. Tentu saja. Saya sudah sampai di tahap seserius ini.

Ini berat, tapi salah jika kalian menganggap saya lebih banyak sedih saat menjalaninya. Saya mungkin memang menuliskan saat-saat saya sedih di dalam blog ini. Tapi, menyukainya… membuat saya merasakan senang yang sangat senang. Saya bersyukur pada Allah untuk dipertemukan dengan seorang seperti ‘dia’.

Saya telah mengenalnya. Bahkan lucu, di awal perkenalan saya sama sekali tidak menyadari perasaan ini dan malah menganggap saya menyukai orang lain. Bahkan teman akrab saya pun telah melihat bahwa sepertinya saya menyukai orang ini dari dahulu, hanya saja terlalu bodoh untuk tidak menyadari perasaan sendiri.

 Saya takut..
iya, saya takut menyukai orang yang tidak mungkin tergapai seperti orang ini. Pada akhirnya di titik ini saya sudah tidak dapat melarikan diri lagi, dan ya.. ketika sosok orang ini mulai menghilang, saya baru berani mengakuinya. Saya kehilangan dia.
         
Sebelum saya menyadari perasaan ini, saya telah melihat berbagai kebaikan yang ia lakukan. Bagaimana taatnya ia kepada agama Allah. Bagaimana taatnya dia dalam berdakwah dan mengabdi kepada Allah. Bagaimana dia benar-benar menjunjung agama Allah. Semua selalu tentang Allah. Dan.. ya, saya kira awalnya saya hanya…. Yang pasti Bukan cinta.

Tapi haha entah setelah dia mulai menghilang, semua mulai berubah.

Dan setelah umur 20 tahun ini.. saya mulai dipertemukan lagi. Lebih sering dibanding yang lalu.

Dan di titik inilah saya mulai menyadari perasaan saya. Perasaan yang dilahirkan hanya untuk disembunyikan darinya. Perasaan untuk menjaga dan memastikan kebahagiaannya dalam diam. Saya tidak ingin kehilangan orang ini lagi dalam pandangan saya lagi. Tentu saja.

Saya tidak ingin merusak semuanya.

Sudah cukup bersyukur dengan kondisi seperti ini.

Saya.. entah kenapa selalu merasa tenang dan bahagia ketika di dekat orang ini, itu saja sudah cukup untuk sekarang. Saya tidak ingin kehilangan dia lagi dalam pandangan saya.

Saya bahagia dalam perasaan ini. Walau terkadang tentu ada beberapa kesedihan dalam cinta sebelah seperti ini. Tapi hanya kecil ko jika dibandingkan dengan ketenangan dan kebahagiaan yang saya dapat karena berada didekat dia.

" Melalui dia, saya mulai berjalan ke arah dakwah agama Allah. Dan saya senang. " - Hati saya kembali berkata.

Mungkin lagi-lagi.. inilah cara Allah untuk mendekatkan saya pada-Nya. Saya selalu suka pada cara Allah. Atau mungkin juga ini menjadi cara Allah untuk menjaga saya hingga saya menemukan dia yang benar jodoh saya.

Coba bayangkan, bagaimana jika saya menyukai mereka yang menyukai saya juga ? Pasti saya akan tergoda untuk pacaran dsb mungkin. Sekali lagi, cara Allah dalam menyayangi saya selalu lebih baik dibanding yang saya bayangkan :)

untuk pertama kalinya ketika saya menyukai seseorang, saya benar-benar merasa dekat pada Engkau, Ya Allah.. Melalui dia, Engkau mengajarkan tentang indahnya agama-Mu. Untuk pertama kalinya saya merasa benar-benar menyukai seseorang karena agamanya dan pesannya untuk mendekatkan saya pada-Mu “ –

Jadi, pernah kah anda juga merasakan cinta seindah yang saya rasakan sekarang :) ?


Tertanda,


Amanda Noviana

*now playing : fix you- coldplay*

3 comments:

Unknown said...

Aaaaaaaaaaaa mandaaa, kalau kam menikah sementara saat itu aku belum, sisakan bunga pernikahannya buat aku ya :'D . eh jangan sisa, sisihkan sebagian untukku maksudnya. hhe

Lagu yang diciptakan oleh waktu ternyata lebih bagus loh ketimbang rencana sendiri

semoga diberikan yang terbaik dan terbaik mandaa :) . chayoo !!!



Unknown said...

eh sok taunya aku -_- . *nunjuk komentar paragraf 2* lupakan manda

tapi bunganya tetap jangan lupa dan chayoo lagi . he

Amanda Noviana said...

@khaikhai -__________________- haha iya. Kam jua khai semoga dapat yang terbaik :) aamiin

Post a Comment

Cara Allah SWT Menyayangi Saya.


Assalamualaikum



He… saya ingin jujur saja. Saya lupa, bahwa blog ini saya ciptakan sebagai pengingat saya dan keluarga saya untuk kisah saya dimasa depan. Ini blog tentang cerita hidup saya. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini saya malah seperti menyembunyikan sesuatu dan hanya bercerita sepotong demi sepotong dengan masih menyembunyikan hal yang paling utama.

Maaf blog, bahkan saya hampir melupakanmu dan menulis dengan penuh ketidakpercayaan.
Dari awal blog ini saya ciptakan sebagai reminder saya, dan bukan untuk penilaian pandangan orang lain tentang saya. Saya tidak harusnya takut menuliskan segala hal yang saya rasakan.

Baik. Saya harusnya sudah mulai jujur dari sini.

Saya sedang jatuh cinta. Sepertinya.
Ini berbeda dengan sebelumnya. Perasaan yang seperti ini baru pertama kali saya rasakan. Mungkin saya memang pernah menyukai seseorang yang sama selama 5 tahun dahulu, namun.. saya baru sadari, mungkin itu hanya nafsu. Saya bahkan tidak mengenal dengan baik orang itu dahulu, tidak mengenal sisi buruk dan baiknya dengan baik. Walau saya selalu bersyukur, karena berkat dia perasaan saya terjaga selama SMP dan SMA (.___.)

Cara Allah dalam memeluk kita kadang memang dalam bermacam cara, dan saya suka cara Allah yang seperti itu terhadap saya dahulu :) “ – hati kecil saya.

Saya pun juga pernah menyukai orang, namun belum pernah yang sekuat dan sebertahan ini. Saya juga pernah mengagumi orang, tapi lagi-lagi.. mungkin itu nafsu. Saya bahkan belum mengenal sifat orang itu, dan saya mengaguminya. Hei.. ini salah. Menurut saya paling tidak.

Saya hanya terpesona dengan tampilan luar kan berarti ?
Iya, saya memang cukup buta dalam membaca isi hati saya sendiri.

Tapi sekarang.. entah apakah sekarang ini benar-benar benar,
atau..
 bukan tidak menutup kemungkinan bahwa saya kembali salah juga kan.

Tapi..
Perasaan ini berbeda dari yang saya rasakan sebelumnya (hei, saya selalu bicara seperti ini ya setiap jatuh cinta.. hehe. Okeh, hati-hati dengan saya. Jangan terlalu dipercaya mungkin. ) .

Tapi ini benar-benar berbeda loh…… hiks hiks.
Masih ingat tidak ketika saya dulu pernah menuliskan bahwa cinta yang saya ingini adalah bukan dimulai dengan hal-hal yang indah saja ? (*atau ini saya tuliskan pada postingan yang sudah saya hapus ya dari blog? )

Okeh, maksud saya, saya ingin memulai dengan mengetahui hal-hal buruk darinya, dan… ketika saya bisa menerima itu semua, baru saya ingin mengakui, hei mungkin ini cinta.

Hanya jangan terfokus dan terpesona dengan hal baik dari dirinya saja. Fokuslah pada hal buruk juga dan penerimaan atas itu semua “ -

Cinta yang saya ingini, ingin dimulai dari penerimaan tentang segala hal negative yang ia punya. Dan… ya, saya termasuk orang yang mudah ilfeel terhadap lawan jenis. Ketika saya bisa menerimanya dengan tulus, maka… ya, jarang sekali terjadi dan mungkin.. saya memang telah mulai  menyukainya.

Baik.

Manusia yang saya maksud satu ini sungguh tidak mungkin tergapai.
Namun orang ini lah yang mengajarkan saya tentang berbagai hal untuk tetap berbagi terhadap sesama, selama hidup ini. Hidup lah untuk bermanfaat bagi orang lain.

Mungkin bukan dengan secara langsung orang ini mengajarkan semua itu pada saya, namun ia mengajarkannya melalui perilaku-perilaku dia yang sering sekali saya modeling.

Dia berbeda.
Saya menyukainya, karena melalui dia saya berkenalan dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat. Karena melalui dia, saya mulai berjuang dan berdakwah dalam agama Allah. Karena melalui dia, saya belajar untuk bersyukur atas hidup yang saya punya. Karena dari dia, saya mulai belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri lagi. Karena melalui dia, pesan yang Allah sampaikan dapat saya dengar.. pesan tentang kepedulian terhadap saudara sesama muslim.

          Mungkin juga ini bukan perasaan cinta. Mungkin juga ini hanya perasaan seperti seorang anak terhadap ayahnya atau mungkin kakaknya. Mungkin saya salah. Mungkin saya yang terlalu berlebihan dalam mengkiaskan bahasa dengan memakai kata ‘cinta’. Entah, kita lihat saja bagaimana ke depannya.

Namun.... ini sedikit berbeda..

Berbeda.

Perasaan apa yang seakan menginginkan ia untuk selalu bersama saya selamanya ?

Perasaan rindu apa yang menginginkan ia untuk tidak menghilang dari kehidupan saya ?

Ini berbeda. Untuk pertama kalinya saya menyukai dan berfikir tentang masa depan bersamanya. Untuk pertama kalinya saya memutuskan untuk menjadikan kebahagiaan seorang laki-laki yang bukan keluarga saya lebih utama dibanding diri sendiri. Saya bodoh memang. Tapi harus saya akui, saya bahkan lebih bodoh dibanding kata bodoh itu sendiri. Sangat bodoh mungkin ? ya, bahkan mungkin lebih dari itu.

Untuk pertama kalinya saya ingin menjaga apa yang seseorang jaga, ingin menyayangi apa yang seseorang sayang, ingin meneruskan apa yang seseorang mulai. Dan seseorang itu adalah ‘dia’. Saya ingin mengikutinya, membantu semua yang ia mulai dan jaga, dan kemudian memastikan kebahagiaannya.

Namun ini sulit, Tuhan..

Ia telah mempunyai seseorang yang ia sayang. Tentu saja.

Dan disinilah yang saya maksud. Dapatkah saya menerima hal buruk ini dan tetap bertahan menyukainya. Dan ya.. jawabannya selalu iya.


every night I cut out my heart. But in the morning it was full again “ – Michael Ondaatje.

Entah bagaimana bodohnya saya, tapi kebahagiaan nya selalu ingin menjadi satu hal yang saya pastikan. Ya, saya mendukungnya. Selama ia bisa berbahagia. (sekali lagi, jangan terlalu percaya dengan apa yang saya tuliskan. Mungkin saja saya berbohong, karena saya tidak bisa memastikan hal ini akan berlangsung selamanya.)

Walaupun ia pun masih bertepuk sebelah tangan juga sih terhadap gadis yang ia sukai. Tapi saya akan tetap mendukungnya. Walau harapan agar ia dapat melihat saya masih terus terpanjatkan, dari mama terutama (.___.) (nah kan! Makanya jangan terlalu percaya sama saya.)

Oh ya, dan untuk pertama kalinya juga dia menjadi seorang pertama yang saya ceritakan pada mama dengan sangat jujurnya. Membahas tentang masa depan. Tentu saja. Saya sudah sampai di tahap seserius ini.

Ini berat, tapi salah jika kalian menganggap saya lebih banyak sedih saat menjalaninya. Saya mungkin memang menuliskan saat-saat saya sedih di dalam blog ini. Tapi, menyukainya… membuat saya merasakan senang yang sangat senang. Saya bersyukur pada Allah untuk dipertemukan dengan seorang seperti ‘dia’.

Saya telah mengenalnya. Bahkan lucu, di awal perkenalan saya sama sekali tidak menyadari perasaan ini dan malah menganggap saya menyukai orang lain. Bahkan teman akrab saya pun telah melihat bahwa sepertinya saya menyukai orang ini dari dahulu, hanya saja terlalu bodoh untuk tidak menyadari perasaan sendiri.

 Saya takut..
iya, saya takut menyukai orang yang tidak mungkin tergapai seperti orang ini. Pada akhirnya di titik ini saya sudah tidak dapat melarikan diri lagi, dan ya.. ketika sosok orang ini mulai menghilang, saya baru berani mengakuinya. Saya kehilangan dia.
         
Sebelum saya menyadari perasaan ini, saya telah melihat berbagai kebaikan yang ia lakukan. Bagaimana taatnya ia kepada agama Allah. Bagaimana taatnya dia dalam berdakwah dan mengabdi kepada Allah. Bagaimana dia benar-benar menjunjung agama Allah. Semua selalu tentang Allah. Dan.. ya, saya kira awalnya saya hanya…. Yang pasti Bukan cinta.

Tapi haha entah setelah dia mulai menghilang, semua mulai berubah.

Dan setelah umur 20 tahun ini.. saya mulai dipertemukan lagi. Lebih sering dibanding yang lalu.

Dan di titik inilah saya mulai menyadari perasaan saya. Perasaan yang dilahirkan hanya untuk disembunyikan darinya. Perasaan untuk menjaga dan memastikan kebahagiaannya dalam diam. Saya tidak ingin kehilangan orang ini lagi dalam pandangan saya lagi. Tentu saja.

Saya tidak ingin merusak semuanya.

Sudah cukup bersyukur dengan kondisi seperti ini.

Saya.. entah kenapa selalu merasa tenang dan bahagia ketika di dekat orang ini, itu saja sudah cukup untuk sekarang. Saya tidak ingin kehilangan dia lagi dalam pandangan saya.

Saya bahagia dalam perasaan ini. Walau terkadang tentu ada beberapa kesedihan dalam cinta sebelah seperti ini. Tapi hanya kecil ko jika dibandingkan dengan ketenangan dan kebahagiaan yang saya dapat karena berada didekat dia.

" Melalui dia, saya mulai berjalan ke arah dakwah agama Allah. Dan saya senang. " - Hati saya kembali berkata.

Mungkin lagi-lagi.. inilah cara Allah untuk mendekatkan saya pada-Nya. Saya selalu suka pada cara Allah. Atau mungkin juga ini menjadi cara Allah untuk menjaga saya hingga saya menemukan dia yang benar jodoh saya.

Coba bayangkan, bagaimana jika saya menyukai mereka yang menyukai saya juga ? Pasti saya akan tergoda untuk pacaran dsb mungkin. Sekali lagi, cara Allah dalam menyayangi saya selalu lebih baik dibanding yang saya bayangkan :)

untuk pertama kalinya ketika saya menyukai seseorang, saya benar-benar merasa dekat pada Engkau, Ya Allah.. Melalui dia, Engkau mengajarkan tentang indahnya agama-Mu. Untuk pertama kalinya saya merasa benar-benar menyukai seseorang karena agamanya dan pesannya untuk mendekatkan saya pada-Mu “ –

Jadi, pernah kah anda juga merasakan cinta seindah yang saya rasakan sekarang :) ?


Tertanda,


Amanda Noviana

*now playing : fix you- coldplay*

3 comments:

  Unknown

March 12, 2013 at 5:38 PM

Aaaaaaaaaaaa mandaaa, kalau kam menikah sementara saat itu aku belum, sisakan bunga pernikahannya buat aku ya :'D . eh jangan sisa, sisihkan sebagian untukku maksudnya. hhe

Lagu yang diciptakan oleh waktu ternyata lebih bagus loh ketimbang rencana sendiri

semoga diberikan yang terbaik dan terbaik mandaa :) . chayoo !!!



  Unknown

March 12, 2013 at 6:49 PM

eh sok taunya aku -_- . *nunjuk komentar paragraf 2* lupakan manda

tapi bunganya tetap jangan lupa dan chayoo lagi . he

  Amanda Noviana

March 17, 2013 at 7:53 PM

@khaikhai -__________________- haha iya. Kam jua khai semoga dapat yang terbaik :) aamiin