Assalamualaikum
He… saya ingin jujur saja. Saya lupa, bahwa blog ini saya
ciptakan sebagai pengingat saya dan keluarga saya untuk kisah saya dimasa
depan. Ini blog tentang cerita hidup saya. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini
saya malah seperti menyembunyikan sesuatu dan hanya bercerita sepotong demi
sepotong dengan masih menyembunyikan hal yang paling utama.
Maaf blog, bahkan saya hampir melupakanmu dan menulis dengan
penuh ketidakpercayaan.
Dari awal blog ini saya ciptakan sebagai reminder saya, dan
bukan untuk penilaian pandangan orang lain tentang saya. Saya tidak harusnya
takut menuliskan segala hal yang saya rasakan.
Baik. Saya harusnya sudah mulai jujur dari sini.
Saya sedang jatuh cinta. Sepertinya.
Ini berbeda dengan sebelumnya. Perasaan yang seperti ini baru
pertama kali saya rasakan. Mungkin saya memang pernah menyukai seseorang yang
sama selama 5 tahun dahulu, namun.. saya baru sadari, mungkin itu hanya nafsu. Saya
bahkan tidak mengenal dengan baik orang itu dahulu, tidak mengenal sisi buruk
dan baiknya dengan baik. Walau saya selalu bersyukur, karena berkat dia
perasaan saya terjaga selama SMP dan SMA (.___.)
“ Cara Allah dalam memeluk
kita kadang memang dalam bermacam cara, dan saya suka cara Allah yang seperti
itu terhadap saya dahulu :) “ – hati kecil saya.
Saya pun juga pernah menyukai orang, namun belum pernah yang sekuat
dan sebertahan ini. Saya juga pernah mengagumi orang, tapi lagi-lagi.. mungkin
itu nafsu. Saya bahkan belum
mengenal sifat orang itu, dan saya mengaguminya. Hei.. ini salah. Menurut saya
paling tidak.
Saya hanya terpesona dengan tampilan luar kan berarti ?
Iya, saya
memang cukup buta dalam membaca isi hati saya sendiri.
Tapi sekarang.. entah apakah sekarang ini benar-benar benar,
atau..
bukan tidak menutup kemungkinan
bahwa saya kembali salah juga kan.
Tapi..
Perasaan ini berbeda dari yang saya rasakan sebelumnya (hei, saya selalu bicara seperti ini ya
setiap jatuh cinta.. hehe. Okeh, hati-hati dengan saya. Jangan terlalu
dipercaya mungkin. ) .
Tapi ini benar-benar berbeda
loh…… hiks hiks.
Masih ingat tidak ketika saya dulu pernah menuliskan bahwa cinta
yang saya ingini adalah bukan dimulai dengan hal-hal yang indah saja ? (*atau ini saya tuliskan pada postingan
yang sudah saya hapus ya dari blog? )
Okeh, maksud saya, saya ingin memulai dengan mengetahui hal-hal
buruk darinya, dan… ketika saya bisa menerima itu semua, baru saya ingin
mengakui, hei mungkin ini cinta.
“ Hanya jangan terfokus dan terpesona dengan hal baik dari
dirinya saja. Fokuslah pada hal buruk juga dan penerimaan atas itu semua “ -
Cinta yang saya ingini, ingin dimulai dari penerimaan tentang
segala hal negative yang ia punya. Dan… ya, saya termasuk orang yang mudah
ilfeel terhadap lawan jenis. Ketika saya bisa menerimanya dengan tulus, maka…
ya, jarang sekali terjadi dan mungkin.. saya memang telah mulai menyukainya.
Baik.
Manusia yang saya maksud satu ini sungguh tidak mungkin
tergapai.
Namun orang ini lah yang mengajarkan saya tentang berbagai hal
untuk tetap berbagi terhadap sesama, selama hidup ini. Hidup
lah untuk bermanfaat bagi orang lain.
Mungkin bukan dengan secara langsung orang ini mengajarkan semua
itu pada saya, namun ia mengajarkannya melalui perilaku-perilaku dia yang
sering sekali saya modeling.
Dia berbeda.
Saya
menyukainya, karena melalui dia saya berkenalan dengan berbagai kegiatan yang
bermanfaat untuk masyarakat. Karena melalui dia, saya mulai berjuang dan
berdakwah dalam agama Allah. Karena melalui dia, saya belajar untuk bersyukur
atas hidup yang saya punya. Karena dari dia, saya mulai belajar untuk tidak
mementingkan diri sendiri lagi. Karena melalui dia, pesan yang Allah sampaikan
dapat saya dengar.. pesan tentang kepedulian terhadap saudara sesama muslim.
Mungkin juga ini bukan perasaan cinta.
Mungkin juga ini hanya perasaan seperti
seorang anak terhadap ayahnya atau mungkin kakaknya. Mungkin saya salah.
Mungkin saya yang terlalu berlebihan dalam mengkiaskan bahasa dengan memakai
kata ‘cinta’. Entah, kita lihat saja bagaimana ke depannya.
Namun.... ini
sedikit berbeda..
Berbeda.
Perasaan apa
yang seakan menginginkan ia untuk selalu bersama saya selamanya ?
Perasaan
rindu apa yang menginginkan ia untuk tidak menghilang dari kehidupan saya ?
Ini berbeda.
Untuk pertama kalinya saya menyukai dan berfikir tentang masa depan bersamanya.
Untuk pertama kalinya saya memutuskan untuk menjadikan kebahagiaan seorang
laki-laki yang bukan keluarga saya lebih utama dibanding diri sendiri. Saya
bodoh memang. Tapi harus saya akui, saya bahkan lebih bodoh dibanding kata bodoh itu
sendiri. Sangat bodoh mungkin ? ya, bahkan mungkin lebih dari itu.
Untuk
pertama kalinya saya ingin menjaga apa yang seseorang jaga, ingin menyayangi
apa yang seseorang sayang, ingin meneruskan apa yang seseorang mulai. Dan
seseorang itu adalah ‘dia’. Saya ingin mengikutinya, membantu semua yang ia
mulai dan jaga, dan kemudian memastikan kebahagiaannya.
Namun ini
sulit, Tuhan..
Ia telah
mempunyai seseorang yang ia sayang. Tentu
saja.
Dan
disinilah yang saya maksud. Dapatkah saya menerima hal buruk ini dan tetap
bertahan menyukainya. Dan ya.. jawabannya selalu iya.
“ every night I cut out my heart. But in the morning
it was full again “ – Michael Ondaatje.
Entah
bagaimana bodohnya saya, tapi kebahagiaan nya selalu ingin menjadi satu hal
yang saya pastikan. Ya, saya mendukungnya. Selama ia bisa berbahagia. (sekali lagi, jangan terlalu percaya dengan
apa yang saya tuliskan. Mungkin saja saya berbohong, karena saya tidak bisa
memastikan hal ini akan berlangsung selamanya.)
Walaupun ia
pun masih bertepuk sebelah tangan juga sih terhadap gadis yang ia sukai. Tapi
saya akan tetap mendukungnya. Walau harapan agar ia dapat melihat saya masih
terus terpanjatkan, dari mama terutama (.___.) (nah kan! Makanya jangan terlalu percaya sama saya.)
Oh ya, dan
untuk pertama kalinya juga dia menjadi seorang pertama yang saya ceritakan pada
mama dengan sangat jujurnya. Membahas tentang masa depan. Tentu saja. Saya
sudah sampai di tahap seserius ini.
Ini berat,
tapi salah jika kalian menganggap saya lebih banyak sedih saat menjalaninya.
Saya mungkin memang menuliskan saat-saat saya sedih di dalam blog ini. Tapi, menyukainya… membuat saya merasakan senang
yang sangat senang. Saya bersyukur pada Allah untuk dipertemukan dengan
seorang seperti ‘dia’.
Saya telah
mengenalnya. Bahkan lucu, di awal perkenalan saya sama sekali tidak menyadari
perasaan ini dan malah menganggap saya menyukai orang lain. Bahkan teman akrab
saya pun telah melihat bahwa sepertinya saya menyukai orang ini dari dahulu, hanya
saja terlalu bodoh untuk tidak menyadari perasaan sendiri.
Saya takut..
iya, saya
takut menyukai orang yang tidak mungkin tergapai seperti orang ini. Pada
akhirnya di titik ini saya sudah tidak dapat melarikan diri lagi, dan ya..
ketika sosok orang ini mulai menghilang, saya baru berani mengakuinya. Saya
kehilangan dia.
Sebelum saya
menyadari perasaan ini, saya telah melihat berbagai kebaikan yang ia lakukan. Bagaimana
taatnya ia kepada agama Allah. Bagaimana taatnya dia dalam berdakwah dan
mengabdi kepada Allah. Bagaimana dia benar-benar menjunjung agama Allah. Semua
selalu tentang Allah. Dan.. ya, saya kira awalnya saya hanya…. Yang pasti Bukan
cinta.
Tapi haha
entah setelah dia mulai menghilang, semua mulai berubah.
Dan setelah
umur 20 tahun ini.. saya mulai dipertemukan lagi. Lebih sering dibanding yang
lalu.
Dan di titik
inilah saya mulai menyadari perasaan saya. Perasaan yang dilahirkan hanya untuk
disembunyikan darinya. Perasaan untuk menjaga dan memastikan kebahagiaannya
dalam diam. Saya tidak ingin kehilangan orang ini lagi dalam pandangan saya lagi. Tentu saja.
Saya tidak
ingin merusak semuanya.
Sudah cukup bersyukur dengan kondisi seperti ini.
Saya.. entah
kenapa selalu merasa tenang dan bahagia ketika di dekat orang ini, itu saja
sudah cukup untuk sekarang. Saya tidak ingin kehilangan dia lagi dalam
pandangan saya.
Saya bahagia
dalam perasaan ini. Walau terkadang tentu ada beberapa kesedihan dalam cinta
sebelah seperti ini. Tapi hanya kecil ko jika dibandingkan dengan ketenangan
dan kebahagiaan yang saya dapat karena berada didekat dia.
" Melalui dia, saya mulai berjalan ke arah dakwah agama Allah. Dan saya
senang. " - Hati saya kembali berkata.
Mungkin
lagi-lagi.. inilah cara Allah untuk
mendekatkan saya pada-Nya. Saya selalu suka pada cara Allah. Atau mungkin juga
ini menjadi cara Allah untuk menjaga
saya hingga saya menemukan dia yang benar jodoh saya.
Coba
bayangkan, bagaimana jika saya menyukai mereka yang menyukai saya juga ? Pasti
saya akan tergoda untuk pacaran dsb mungkin. Sekali lagi, cara Allah dalam
menyayangi saya selalu lebih baik dibanding yang saya bayangkan :)
“ untuk pertama
kalinya ketika saya menyukai seseorang, saya benar-benar merasa dekat pada
Engkau, Ya Allah.. Melalui dia, Engkau mengajarkan tentang indahnya agama-Mu.
Untuk pertama kalinya saya merasa benar-benar menyukai seseorang karena
agamanya dan pesannya untuk mendekatkan saya pada-Mu “ –
Jadi, pernah
kah anda juga merasakan cinta seindah yang saya rasakan sekarang :) ?
Tertanda,
Amanda Noviana
3 comments:
Aaaaaaaaaaaa mandaaa, kalau kam menikah sementara saat itu aku belum, sisakan bunga pernikahannya buat aku ya :'D . eh jangan sisa, sisihkan sebagian untukku maksudnya. hhe
Lagu yang diciptakan oleh waktu ternyata lebih bagus loh ketimbang rencana sendiri
semoga diberikan yang terbaik dan terbaik mandaa :) . chayoo !!!
eh sok taunya aku -_- . *nunjuk komentar paragraf 2* lupakan manda
tapi bunganya tetap jangan lupa dan chayoo lagi . he
@khaikhai -__________________- haha iya. Kam jua khai semoga dapat yang terbaik :) aamiin
Post a Comment