Sahabat saya menikah, sahabat sedari
tk. Yah, well, apa perasaanmu ? Tentu saja antara percaya dan tidak percaya.
Karena kami sama-sama sulit untuk ‘dekat’ dengan laki-laki. Dekat dalam arti
ingin mengenal lebih jauh tentang lawan jenis. Dan tiba-tibaaaaa…. Kabar pernikahan
pun tiba. Saya kaget. Bahkan kami para sahabat sempat terpikir mungkin ini
hanyalah sebuah reality show dari super
tr*p . Well, itu mungkin saja kan :| ?
Tanpa panjang kata, ini hanyalah sebuah surat biasa dari surat yang terbiasa..
------------------------------------------------
Bismillaahirrahmaannirrahiim.
WAAA ICHOY AKHIRNYA KAWIN JUAAA *mata
berkaca-kaca* <3
Haha. Okey. Test test test. *pasang dasi dan mengambil mikrofon*
…………………………… Bagian Serius …………………………
Dear,
Ichoy.
Entah sudah
berapa belas tahun kita bersahabat, entah berapa banyak sifat buruk kam yang
aku tahu, dan entah seberapa sedikit
sifat baik kam yang aku tahu (haha, ini surat dengan penuh kejujuran, beb).
Ada masa (duluuuu sekali) kita sama-sama saling jatuh cinta dengan pria yang
berbeda, saling bercerita mengenai kisah pahit masing-masing hati yang entah
kenapa tetap saja mampu membuat kita bertahan, ya.. bertahan dengan lama
sekali. Ada masa kita akhirnya akan tidur bersebelahan dan kemudian bercerita sampai
shubuh mengenai mereka, mereka yang tanpa mereka tahu pernah ada dalam doa-doa
disetiap sujud kita. Hei, ini terlalu tidak adil, kan ? Ya, memang sangat tidak
adil. Karena itu lah akhirnya kita pun pernah sama-sama saling menyadari
tentang bodohnya cinta yang kita pertahankan dengan lama. Bodohnya jatuh cinta
pada jodoh yang ternyata milik orang lain dan bukan milik kita. Kita (dulu) jatuh
cinta pada orang yang salah (karena jodoh kam yang benar adalah yang sekarang
sedang berada di samping kam *smile). Ada masa dimana kita akhirnya merenung
dan membagi kesedihan bersama, ada masa dimana aku ataupun kam akhirnya
menangis diam-diam karena hidup yang sedang iseng menguji. Time flies so fast, coy..
(eh, ngerti gak ?) . Rasanya baru kemarin semua itu terjadi, dimana kita
tertawa dan menangis bersama karena orang yang benar-benar tidak tepat. Dan
sekarang kam curang, karena kam lebih dulu melangkahkan kaki meninggalkan
kesedihan dan membuka lembar bahagia dengan orang yang tepat. Orang yang akan
menyayangi dan membimbing kam untuk lebih dekat kepada-Nya. Ada disuatu malam
kam bercerita tentang kam yang merasa kurang cukup baik (atau pantas atau
whatever lah istilah yang kam gunakan) untuk suami kam sekarang.. Hei,
apa-apaan cerita itu ? Karena aku percaya, bahwa orang baik akan tetap
dipersatukan dg jodoh yang baik. Gambaran suami kam sekarang adalah cerminan
dari diri kam. Kam adalah wanita baik
yang pantas untuk orang yang tidak kalah baiknya, begitu maksud yang
mungkin ingin Allah sampaikan. Keep your chin up, beb! Kam selalu dan super
pantas untuk jodoh kam sekarang. Aku tahu dengan baik bagaimana kam menjaga diri
kam sendiri agar tidak terjamah(?)
dengan laki-laki manapun. Kita memang pernah menyukai laki-laki lain, tapi kam mampu dalam mengontrol dan akhirnya menghilangkannya demi bertemu jodoh yang
benar. Dan kam sekarang berhasil. Karena tidak semua wanita mampu melakukan
seperti yang kam lakukan, kam adalah wanita terbaik pilihan Allah untuk
dipasangkan dengan suami kam sekarang. Okey. And for the last, sakinah mawaddah
wa rahmah, coy!
(ps:
doakan aku segera menyusul menemukan pria yang benar <3 ) à bagian terpenting dari surat ini
-----------------------------------------------------------------------
Tertanda
*Mari kita potret cerita-cerita masa lalu dan tetap mengenangnya hingga tua nanti. Cerita tentang persahabatan kita yang telah berusia belasan dan akan menjadi puluhan tahun ini :)
0 comments:
Post a Comment