Wednesday, April 23, 2014

Surat untuk Ichoy




Sahabat saya menikah, sahabat sedari tk. Yah, well, apa perasaanmu ? Tentu saja antara percaya dan tidak percaya. Karena kami sama-sama sulit untuk ‘dekat’ dengan laki-laki. Dekat dalam arti ingin mengenal lebih jauh tentang lawan jenis. Dan tiba-tibaaaaa…. Kabar pernikahan pun tiba. Saya kaget. Bahkan kami para sahabat sempat terpikir mungkin ini hanyalah sebuah reality show dari super tr*p . Well, itu mungkin saja kan :| ?

Tanpa panjang kata, ini hanyalah sebuah surat biasa dari surat yang terbiasa..

------------------------------------------------

Bismillaahirrahmaannirrahiim.

WAAA ICHOY AKHIRNYA KAWIN JUAAA *mata berkaca-kaca* <3

Haha. Okey. Test test test. *pasang dasi dan mengambil mikrofon*

…………………………… Bagian Serius …………………………

Dear, Ichoy.

Entah sudah berapa belas tahun kita bersahabat, entah berapa banyak sifat buruk kam yang aku tahu, dan entah seberapa sedikit sifat baik kam yang aku tahu (haha, ini surat dengan penuh kejujuran, beb). Ada masa (duluuuu sekali) kita sama-sama saling jatuh cinta dengan pria yang berbeda, saling bercerita mengenai kisah pahit masing-masing hati yang entah kenapa tetap saja mampu membuat kita bertahan, ya.. bertahan dengan lama sekali. Ada masa kita akhirnya akan tidur bersebelahan dan kemudian bercerita sampai shubuh mengenai mereka, mereka yang tanpa mereka tahu pernah ada dalam doa-doa disetiap sujud kita. Hei, ini terlalu tidak adil, kan ? Ya, memang sangat tidak adil. Karena itu lah akhirnya kita pun pernah sama-sama saling menyadari tentang bodohnya cinta yang kita pertahankan dengan lama. Bodohnya jatuh cinta pada jodoh yang ternyata milik orang lain dan bukan milik kita. Kita (dulu) jatuh cinta pada orang yang salah (karena jodoh kam yang benar adalah yang sekarang sedang berada di samping kam *smile). Ada masa dimana kita akhirnya merenung dan membagi kesedihan bersama, ada masa dimana aku ataupun kam akhirnya menangis diam-diam karena hidup yang sedang iseng menguji. Time flies so fast, coy.. (eh, ngerti gak ?) . Rasanya baru kemarin semua itu terjadi, dimana kita tertawa dan menangis bersama karena orang yang benar-benar tidak tepat. Dan sekarang kam curang, karena kam lebih dulu melangkahkan kaki meninggalkan kesedihan dan membuka lembar bahagia dengan orang yang tepat. Orang yang akan menyayangi dan membimbing kam untuk lebih dekat kepada-Nya. Ada disuatu malam kam bercerita tentang kam yang merasa kurang cukup baik (atau pantas atau whatever lah istilah yang kam gunakan) untuk suami kam sekarang.. Hei, apa-apaan cerita itu ? Karena aku percaya, bahwa orang baik akan tetap dipersatukan dg jodoh yang baik. Gambaran suami kam sekarang adalah cerminan dari diri kam. Kam adalah wanita baik yang pantas untuk orang yang tidak kalah baiknya, begitu maksud yang mungkin ingin Allah sampaikan. Keep your chin up, beb! Kam selalu dan super pantas untuk jodoh kam sekarang. Aku tahu dengan baik bagaimana kam menjaga diri kam sendiri agar tidak terjamah(?) dengan laki-laki manapun. Kita memang pernah menyukai laki-laki lain, tapi kam mampu dalam mengontrol dan akhirnya menghilangkannya demi bertemu jodoh yang benar. Dan kam sekarang berhasil. Karena tidak semua wanita mampu melakukan seperti yang kam lakukan, kam adalah wanita terbaik pilihan Allah untuk dipasangkan dengan suami kam sekarang. Okey. And for the last, sakinah mawaddah wa rahmah, coy!

(ps: doakan aku segera menyusul menemukan pria yang benar <3 ) à bagian terpenting dari surat ini

-----------------------------------------------------------------------

Tertanda


*Mari kita potret cerita-cerita masa lalu dan tetap mengenangnya hingga tua nanti. Cerita tentang persahabatan kita  yang telah berusia belasan dan akan menjadi puluhan tahun ini :) 

0 comments:

Post a Comment

Surat untuk Ichoy




Sahabat saya menikah, sahabat sedari tk. Yah, well, apa perasaanmu ? Tentu saja antara percaya dan tidak percaya. Karena kami sama-sama sulit untuk ‘dekat’ dengan laki-laki. Dekat dalam arti ingin mengenal lebih jauh tentang lawan jenis. Dan tiba-tibaaaaa…. Kabar pernikahan pun tiba. Saya kaget. Bahkan kami para sahabat sempat terpikir mungkin ini hanyalah sebuah reality show dari super tr*p . Well, itu mungkin saja kan :| ?

Tanpa panjang kata, ini hanyalah sebuah surat biasa dari surat yang terbiasa..

------------------------------------------------

Bismillaahirrahmaannirrahiim.

WAAA ICHOY AKHIRNYA KAWIN JUAAA *mata berkaca-kaca* <3

Haha. Okey. Test test test. *pasang dasi dan mengambil mikrofon*

…………………………… Bagian Serius …………………………

Dear, Ichoy.

Entah sudah berapa belas tahun kita bersahabat, entah berapa banyak sifat buruk kam yang aku tahu, dan entah seberapa sedikit sifat baik kam yang aku tahu (haha, ini surat dengan penuh kejujuran, beb). Ada masa (duluuuu sekali) kita sama-sama saling jatuh cinta dengan pria yang berbeda, saling bercerita mengenai kisah pahit masing-masing hati yang entah kenapa tetap saja mampu membuat kita bertahan, ya.. bertahan dengan lama sekali. Ada masa kita akhirnya akan tidur bersebelahan dan kemudian bercerita sampai shubuh mengenai mereka, mereka yang tanpa mereka tahu pernah ada dalam doa-doa disetiap sujud kita. Hei, ini terlalu tidak adil, kan ? Ya, memang sangat tidak adil. Karena itu lah akhirnya kita pun pernah sama-sama saling menyadari tentang bodohnya cinta yang kita pertahankan dengan lama. Bodohnya jatuh cinta pada jodoh yang ternyata milik orang lain dan bukan milik kita. Kita (dulu) jatuh cinta pada orang yang salah (karena jodoh kam yang benar adalah yang sekarang sedang berada di samping kam *smile). Ada masa dimana kita akhirnya merenung dan membagi kesedihan bersama, ada masa dimana aku ataupun kam akhirnya menangis diam-diam karena hidup yang sedang iseng menguji. Time flies so fast, coy.. (eh, ngerti gak ?) . Rasanya baru kemarin semua itu terjadi, dimana kita tertawa dan menangis bersama karena orang yang benar-benar tidak tepat. Dan sekarang kam curang, karena kam lebih dulu melangkahkan kaki meninggalkan kesedihan dan membuka lembar bahagia dengan orang yang tepat. Orang yang akan menyayangi dan membimbing kam untuk lebih dekat kepada-Nya. Ada disuatu malam kam bercerita tentang kam yang merasa kurang cukup baik (atau pantas atau whatever lah istilah yang kam gunakan) untuk suami kam sekarang.. Hei, apa-apaan cerita itu ? Karena aku percaya, bahwa orang baik akan tetap dipersatukan dg jodoh yang baik. Gambaran suami kam sekarang adalah cerminan dari diri kam. Kam adalah wanita baik yang pantas untuk orang yang tidak kalah baiknya, begitu maksud yang mungkin ingin Allah sampaikan. Keep your chin up, beb! Kam selalu dan super pantas untuk jodoh kam sekarang. Aku tahu dengan baik bagaimana kam menjaga diri kam sendiri agar tidak terjamah(?) dengan laki-laki manapun. Kita memang pernah menyukai laki-laki lain, tapi kam mampu dalam mengontrol dan akhirnya menghilangkannya demi bertemu jodoh yang benar. Dan kam sekarang berhasil. Karena tidak semua wanita mampu melakukan seperti yang kam lakukan, kam adalah wanita terbaik pilihan Allah untuk dipasangkan dengan suami kam sekarang. Okey. And for the last, sakinah mawaddah wa rahmah, coy!

(ps: doakan aku segera menyusul menemukan pria yang benar <3 ) à bagian terpenting dari surat ini

-----------------------------------------------------------------------

Tertanda


*Mari kita potret cerita-cerita masa lalu dan tetap mengenangnya hingga tua nanti. Cerita tentang persahabatan kita  yang telah berusia belasan dan akan menjadi puluhan tahun ini :) 

0 comments: