Monday, November 24, 2014

Hey, smile.





Haha apa ya yang ingin aku tulis. Sebenarnya aku pun juga tidak tahu apa yang ingin aku tulis. Hanya saja, rasanya ingin sekali menuliskan sesuatu hingga terasa lega.

Lagi-lagi ini tentang rindu. Entah kenapa aku selalu dilemahkan oleh rindu. Aku tau, aku bukan lah orang yang cukup baik. Karna orang yang baik tau bagaimana cara mengontrol rindu disaat yang bukan waktunya. Aku seperti ini, wanita yang bisa jadi terdiam lama hanya karna rindu yang tiba-tiba datang. Aku harus bagaimana. Ini menyebalkan, aku begitu merindukannya, tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa.

Pernah disuatu hari aku begitu ingin menemuimu dan tiba-tiba kita dipertemukan secara tidak sengaja, kau tahu, jantungku berdetak dengan sangat kencangnya hingga aku benar-benar bingung dan tidak tau harus berbuat apa saat itu. Yang bisa aku lakukan hanyalah terdiam seakan aku tidak terlalu peduli padamu. Aku terlalu sibuk menata detak jantungku sendiri. 

Ketika mereka bertanya mengapa aku bisa menyukaimu, aku pun lagi-lagi terdiam. Terlalu banyak sisi burukmu hingga harusnya aku membencimu. Lalu, mengapa aku malah menyukaimu ? Kau tahu, terkadang aku memaksa diriku sendiri untuk memandangmu jahat agar hatiku bisa dapat melupakanmu dengan segera. Namun, apa yang terjadi ? Aku tetap saja menyukaimu.

Aku pun kerap kali menceritakan tentangmu  kepada keluarga dan teman-temanku, dan kau tahu, sepertinya mereka  tidak menyukaimu. Mereka memintaku untuk menimbang lagi perasaan itu. Tentu saja, itulah yang aku mau. Aku selalu sengaja bercerita kepada mereka agar mereka mau menampar dan menyadarkanku untuk tidak menyukaimu, terkadang malah aku yang dengan sengaja meminta mereka untuk melarangku menyukaimu. Tapi, apa kau tahu apa lagi yang terjadi selanjutnya ? tetap saja aku masih menyukaimu.

Pernah sekali aku memandang fotomu dan mengeditnya menjadi sangat jelek. Kau bahkan sudah tidak terlihat seperti manusia lagi. Harusnya aku pun menjadi ilfeel kepadamu. Tapi kau tahu, lagi-lagi tetap saja aku masih menyukaimu.

 Aku pun kemudian mencoba mengingat kenangan-kenangan menyakitkan tentangmu. Terlalu banyak kenangan menyakitkan tentangmu. Kau seperti racun dalam kehidupanku. Seringkali aku dibuat terdiam dan shock atas kenangan-kenangan buruk itu. Dan bahkan mungkin yang tidak pernah kau tahu, aku pernah menangis karenanya. Ah iya kan, kau memang  begitu sangat menyebalkan. Tapi… Ah lagi-lagi, tetap saja aku masih menyukaimu.

Aku bahkan semakin merindukanmu setelahnya.
Ada apa ini. Kau seperti kutukan bagiku.

Dan.. tetap saja aku masih menyukaimu.

Dasar, orang yang sangat menyebalkan. Orang menyebalkan yang bahkan namanya bisa ada di dalam setiap doaku. Eits, jangan geer dulu. Aku tidak meminta Tuhan agar membawamu kepadaku, tentu saja aku masih dapat berpikir sehat. Habis, kau begitu menyebalkan. Aku hanya meminta pada Tuhan agar Ia mau berbaik hati menjaga dan menyayangi mu hingga kau pun dapat terus tersenyum. Kau tahu, aku benci melihat kesedihanmu, habis kau jelek sih kalau tidak tersenyum. Tambah jelek lagi kalau kau memalsukan senyuman disaat hatimu sebenarnya sedang bersedih. Kau tau, sebenarnya aku betul-betul benci saat melihatmu melakukannya. Kau tahu, aku.. benar-benar tidak ingin lagi mengkhawatirkanmu secara diam-diam tanpa kau ketahui, aku sudah lelah. Makanya, kamu harus bahagia. Jangan hobi bikin gadis baik hati ini khawatir lagi ya, karna mulai sekarang aku tidak akan menyukaimu lagi, kak. 

Jaga dirimu. Tetap lah terus bahagia dan jangan buat perasaanku kembali, hanya karna tengah mengkhawatirkanmu.

Bertepatan dengan postingan ini, begitu pula aku akan membiarkanmu pergi dari pikiranku. Aku tidak ingin menyimpanmu terlalu lama. Karna aku kerapkali salah dalam menyukai seorang yang bukan jodohku. Kasian ia yang memang benar jodohku jika terus melihatku seperti ini, entah apa kah dia masih bisa memaafkan sifat buruk ku ini. Kau tau, suatu saat aku akan mengenalkannya padamu bila kita kembali bertemu di masa depan, seorang yang benar-benar akan menyayangi dan kusayangi sebisa yang ku mampu. Seorang yang bahagia nya akan kujaga lebih dari bahagiamu. Haha, maaf ya, kak. Tapi dia benar-benar orang yang mungkin akan sangat berarti nantinya di hidupku. Imam dalam kehidupanku. Kau pun, harus jadi imam yang baik untuk partnermu nantinya. Jangan terus seperti ini, berubahlah. Aku tahu, kau pasti bisa.

Tertanda,
adikmu yang baik hatinya,





*note: Tuhan, aku tidak akan memaksa Engkau untuk mendekatkan ia kepadaku, hanya saja tolong jadikan dia orang yang dekat dengan-Mu. Jaga dia, beserta kebahagiannya.
Aku mohon.



0 comments:

Post a Comment

Hey, smile.





Haha apa ya yang ingin aku tulis. Sebenarnya aku pun juga tidak tahu apa yang ingin aku tulis. Hanya saja, rasanya ingin sekali menuliskan sesuatu hingga terasa lega.

Lagi-lagi ini tentang rindu. Entah kenapa aku selalu dilemahkan oleh rindu. Aku tau, aku bukan lah orang yang cukup baik. Karna orang yang baik tau bagaimana cara mengontrol rindu disaat yang bukan waktunya. Aku seperti ini, wanita yang bisa jadi terdiam lama hanya karna rindu yang tiba-tiba datang. Aku harus bagaimana. Ini menyebalkan, aku begitu merindukannya, tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa.

Pernah disuatu hari aku begitu ingin menemuimu dan tiba-tiba kita dipertemukan secara tidak sengaja, kau tahu, jantungku berdetak dengan sangat kencangnya hingga aku benar-benar bingung dan tidak tau harus berbuat apa saat itu. Yang bisa aku lakukan hanyalah terdiam seakan aku tidak terlalu peduli padamu. Aku terlalu sibuk menata detak jantungku sendiri. 

Ketika mereka bertanya mengapa aku bisa menyukaimu, aku pun lagi-lagi terdiam. Terlalu banyak sisi burukmu hingga harusnya aku membencimu. Lalu, mengapa aku malah menyukaimu ? Kau tahu, terkadang aku memaksa diriku sendiri untuk memandangmu jahat agar hatiku bisa dapat melupakanmu dengan segera. Namun, apa yang terjadi ? Aku tetap saja menyukaimu.

Aku pun kerap kali menceritakan tentangmu  kepada keluarga dan teman-temanku, dan kau tahu, sepertinya mereka  tidak menyukaimu. Mereka memintaku untuk menimbang lagi perasaan itu. Tentu saja, itulah yang aku mau. Aku selalu sengaja bercerita kepada mereka agar mereka mau menampar dan menyadarkanku untuk tidak menyukaimu, terkadang malah aku yang dengan sengaja meminta mereka untuk melarangku menyukaimu. Tapi, apa kau tahu apa lagi yang terjadi selanjutnya ? tetap saja aku masih menyukaimu.

Pernah sekali aku memandang fotomu dan mengeditnya menjadi sangat jelek. Kau bahkan sudah tidak terlihat seperti manusia lagi. Harusnya aku pun menjadi ilfeel kepadamu. Tapi kau tahu, lagi-lagi tetap saja aku masih menyukaimu.

 Aku pun kemudian mencoba mengingat kenangan-kenangan menyakitkan tentangmu. Terlalu banyak kenangan menyakitkan tentangmu. Kau seperti racun dalam kehidupanku. Seringkali aku dibuat terdiam dan shock atas kenangan-kenangan buruk itu. Dan bahkan mungkin yang tidak pernah kau tahu, aku pernah menangis karenanya. Ah iya kan, kau memang  begitu sangat menyebalkan. Tapi… Ah lagi-lagi, tetap saja aku masih menyukaimu.

Aku bahkan semakin merindukanmu setelahnya.
Ada apa ini. Kau seperti kutukan bagiku.

Dan.. tetap saja aku masih menyukaimu.

Dasar, orang yang sangat menyebalkan. Orang menyebalkan yang bahkan namanya bisa ada di dalam setiap doaku. Eits, jangan geer dulu. Aku tidak meminta Tuhan agar membawamu kepadaku, tentu saja aku masih dapat berpikir sehat. Habis, kau begitu menyebalkan. Aku hanya meminta pada Tuhan agar Ia mau berbaik hati menjaga dan menyayangi mu hingga kau pun dapat terus tersenyum. Kau tahu, aku benci melihat kesedihanmu, habis kau jelek sih kalau tidak tersenyum. Tambah jelek lagi kalau kau memalsukan senyuman disaat hatimu sebenarnya sedang bersedih. Kau tau, sebenarnya aku betul-betul benci saat melihatmu melakukannya. Kau tahu, aku.. benar-benar tidak ingin lagi mengkhawatirkanmu secara diam-diam tanpa kau ketahui, aku sudah lelah. Makanya, kamu harus bahagia. Jangan hobi bikin gadis baik hati ini khawatir lagi ya, karna mulai sekarang aku tidak akan menyukaimu lagi, kak. 

Jaga dirimu. Tetap lah terus bahagia dan jangan buat perasaanku kembali, hanya karna tengah mengkhawatirkanmu.

Bertepatan dengan postingan ini, begitu pula aku akan membiarkanmu pergi dari pikiranku. Aku tidak ingin menyimpanmu terlalu lama. Karna aku kerapkali salah dalam menyukai seorang yang bukan jodohku. Kasian ia yang memang benar jodohku jika terus melihatku seperti ini, entah apa kah dia masih bisa memaafkan sifat buruk ku ini. Kau tau, suatu saat aku akan mengenalkannya padamu bila kita kembali bertemu di masa depan, seorang yang benar-benar akan menyayangi dan kusayangi sebisa yang ku mampu. Seorang yang bahagia nya akan kujaga lebih dari bahagiamu. Haha, maaf ya, kak. Tapi dia benar-benar orang yang mungkin akan sangat berarti nantinya di hidupku. Imam dalam kehidupanku. Kau pun, harus jadi imam yang baik untuk partnermu nantinya. Jangan terus seperti ini, berubahlah. Aku tahu, kau pasti bisa.

Tertanda,
adikmu yang baik hatinya,





*note: Tuhan, aku tidak akan memaksa Engkau untuk mendekatkan ia kepadaku, hanya saja tolong jadikan dia orang yang dekat dengan-Mu. Jaga dia, beserta kebahagiannya.
Aku mohon.



0 comments: