Haha apa ya yang ingin
aku tulis. Sebenarnya aku pun juga tidak tahu apa yang ingin aku tulis. Hanya
saja, rasanya ingin sekali menuliskan sesuatu hingga terasa lega.
Lagi-lagi
ini tentang rindu. Entah kenapa aku selalu dilemahkan oleh rindu. Aku tau, aku
bukan lah orang yang cukup baik. Karna orang yang baik tau bagaimana cara
mengontrol rindu disaat yang bukan waktunya. Aku seperti ini, wanita yang bisa jadi
terdiam lama hanya karna rindu yang tiba-tiba datang. Aku harus bagaimana. Ini
menyebalkan, aku begitu merindukannya, tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa.
Pernah disuatu hari aku
begitu ingin menemuimu dan tiba-tiba kita dipertemukan secara tidak sengaja,
kau tahu, jantungku berdetak dengan sangat kencangnya hingga aku benar-benar
bingung dan tidak tau harus berbuat apa saat itu. Yang bisa aku lakukan
hanyalah terdiam seakan aku tidak terlalu peduli padamu. Aku terlalu sibuk
menata detak jantungku sendiri.
Ketika mereka bertanya
mengapa aku bisa menyukaimu, aku pun lagi-lagi terdiam. Terlalu banyak sisi
burukmu hingga harusnya aku membencimu. Lalu, mengapa aku malah menyukaimu ?
Kau tahu, terkadang aku memaksa diriku sendiri untuk memandangmu jahat agar
hatiku bisa dapat melupakanmu dengan segera. Namun, apa yang terjadi ? Aku tetap
saja menyukaimu.
Aku pun kerap kali
menceritakan tentangmu kepada keluarga
dan teman-temanku, dan kau tahu, sepertinya mereka tidak menyukaimu. Mereka
memintaku untuk menimbang lagi perasaan itu. Tentu saja, itulah yang aku mau. Aku
selalu sengaja bercerita kepada mereka agar mereka mau menampar dan
menyadarkanku untuk tidak menyukaimu, terkadang malah aku yang dengan sengaja
meminta mereka untuk melarangku menyukaimu. Tapi, apa kau tahu apa lagi yang
terjadi selanjutnya ? tetap saja aku masih menyukaimu.
Pernah sekali aku memandang
fotomu dan mengeditnya menjadi sangat jelek. Kau bahkan sudah tidak terlihat
seperti manusia lagi. Harusnya aku pun menjadi ilfeel kepadamu. Tapi kau
tahu, lagi-lagi tetap saja aku masih menyukaimu.
Aku pun kemudian mencoba mengingat
kenangan-kenangan menyakitkan tentangmu. Terlalu banyak kenangan menyakitkan
tentangmu. Kau seperti racun dalam kehidupanku. Seringkali aku dibuat terdiam dan
shock atas kenangan-kenangan buruk itu. Dan bahkan mungkin yang tidak
pernah kau tahu, aku pernah menangis karenanya. Ah iya kan, kau memang begitu sangat menyebalkan. Tapi… Ah lagi-lagi, tetap saja aku masih menyukaimu.
Aku bahkan semakin
merindukanmu setelahnya.
Ada apa ini. Kau seperti
kutukan bagiku.
Dan.. tetap saja aku
masih menyukaimu.
Dasar, orang yang sangat
menyebalkan. Orang menyebalkan yang bahkan namanya bisa ada di dalam setiap
doaku. Eits, jangan geer dulu. Aku tidak meminta Tuhan agar membawamu kepadaku,
tentu saja aku masih dapat berpikir sehat. Habis, kau begitu menyebalkan. Aku
hanya meminta pada Tuhan agar Ia mau berbaik hati menjaga dan menyayangi mu
hingga kau pun dapat terus tersenyum. Kau tahu, aku benci melihat kesedihanmu,
habis kau jelek sih kalau tidak tersenyum. Tambah jelek lagi kalau kau
memalsukan senyuman disaat hatimu sebenarnya sedang bersedih. Kau tau, sebenarnya
aku betul-betul benci saat melihatmu melakukannya. Kau tahu, aku.. benar-benar
tidak ingin lagi mengkhawatirkanmu secara diam-diam tanpa kau ketahui, aku
sudah lelah. Makanya, kamu harus bahagia. Jangan hobi bikin gadis baik hati ini
khawatir lagi ya, karna mulai
sekarang aku tidak akan menyukaimu lagi, kak.
Jaga dirimu. Tetap lah
terus bahagia dan jangan buat perasaanku kembali, hanya karna tengah mengkhawatirkanmu.
Bertepatan dengan postingan ini, begitu pula aku akan membiarkanmu pergi dari pikiranku. Aku tidak ingin menyimpanmu terlalu lama. Karna aku kerapkali salah dalam menyukai seorang yang bukan jodohku. Kasian ia yang memang benar jodohku jika terus melihatku seperti ini, entah apa kah dia masih bisa memaafkan sifat buruk ku ini. Kau tau, suatu saat aku akan mengenalkannya padamu bila kita kembali bertemu di masa depan, seorang yang benar-benar akan menyayangi dan kusayangi sebisa yang ku mampu. Seorang yang bahagia nya akan kujaga lebih dari bahagiamu. Haha, maaf ya, kak. Tapi dia benar-benar orang yang mungkin akan sangat berarti nantinya di hidupku. Imam dalam kehidupanku. Kau pun, harus jadi imam yang baik untuk partnermu nantinya. Jangan terus seperti ini, berubahlah. Aku tahu, kau pasti bisa.
Tertanda,
adikmu yang baik hatinya,
*note: Tuhan, aku tidak
akan memaksa Engkau untuk mendekatkan ia kepadaku, hanya saja tolong
jadikan dia orang yang dekat dengan-Mu. Jaga dia, beserta kebahagiannya.
Aku mohon.
0 comments:
Post a Comment