Hai,
apa kabar ?
Wah, rasanya seperti sudah lama sekali tidak menulis surat untuk
kamu. Aku sebenarnya ingin bilang, walau aku tidak menulis surat bukan berarti
aku melupakanmu.. tapi, aku mengurungkan kembali niat itu. Hehe.. karena
faktanya, aku mungkin memang sedikit melupakanmu. Aku benar-benar lebih
memilih jujur seperti ini dibanding harus berbohong padamu. Hm. Aku mungkin
terlalu asyik bermain dengan teman-teman dan kehidupanku sendiri. Aku seperti
tenggelam di dalamnya. Aku benar-benar minta maaf.
Lalu, tak sengaja aku mendengar sebuah lagu yang mengingatkanku kembali tentangmu. Benar-benar yang terbayang pertama kali olehku adalah kamu, walau aku tidak tau bentukmu seperti apa. Tapi kamu masih berwujud manusia kan ? Haha, siapa tau kamu ternyata lebih mirip malaikat. Aku mulai pintar menggombal dari terakhir aku menuliskan surat untukmu.
Oh ya,
Kemarin, aku mengaku pasrah kepada mama.
Kita
berdiskusi panjang setelah banyak nya hal yang terjadi pada hidup kami selama
belakangan ini. Diskusi tentang berbagai hal, termasuk tentangmu.
Kau
tau, aku sudah benar-benar pasrah tentang siapa kamu.
Aku
sudah tidak benar-benar meyakini tentang cinta yang harus ada sebelum menikah
(Kau tau, aku sempat memegang prinsip ini dengan sangat kuatnya). Karena
sekarang aku menyadari.. bahwa sesungguhnya cinta yang benar-benar mendalam itu
harusnya tumbuh setelah menikah, yaitu setelah terbukti bahwa kamu memanglah jodohku.
Agar tidak salah lagi aku dalam melangkah.
Walau
begitu, aku tidak lah sebegitu pasrahnya. Hehe.
Aku
mengatakan pada mama di malam itu, “ Manda hanya berharap jika ada lelaki
sholeh yang dapat membuat manda merasa nyaman didekatnya, serta ia bersedia
untuk mendatangi mama abah guna membicarakan hal serius tentang pernikahan,
maka Manda insyAllah akan menerima lamarannya” .
......
Karena menurut saya, rasa nyaman tidak sejauh rasa cinta. Cinta sudah pasti
nyaman, namun nyaman belum tentu cinta.
......
Aku
sudah tidak ingin lagi mengagung-agungkan cinta yang berlebihan sebelum
pernikahan itu tiba.
Karena
itu, aku sudah mulai lebih pasrah tentang siapa kamu. Tidak ingin terlalu
peduli lagi entah kamu berasal dari Kalimantan, jawa, ataupun pulau lainnya.
Asalkan
kita sama-sama merasa nyaman, orangtua senang, Allah SWT dan Rasulullah SAW
ridho, yuk mari lanjut :) hahaha. Apa-apaan kalimat terakhir ini.
0 comments:
Post a Comment