Friday, December 23, 2011

Aku lelah tapi tak berarti aku menyerah

Assalamualaikum


xx   : " Aku kurang suka sama dia.. "
Me :  " Ga boleh gitu. Ga boleh benci sama orang. Semua orang itu kan suci. Ingat kata pa sus tentang semua manusia itu sebenarnya suci "

Itu percakapan tadi pagi dengan seorang teman. Ya. Sesuai pandangan yang telah ditanamkan ke otak saya, manusia itu sebenarnya suci. Yang mengotori itu Setan, bukan manusianya. Jadi sebenarnya tidak ada manusia yang pantas dibenci..

Tapi.. seakan tamparan keras bagi saya, beberapa saat setelah itu, ujian mulai datang. Tuhan ingin membuktikan bahwa saya benar-benar mendalami ucapan saya sendiri. Tuhan mulai menjalankan takdirnya dari sini.. terdengar absurd, tapi itu yang saya rasakan sekarang..



Semua orang mungkin memiliki sifat yang menyebalkan. Siapa yang tidak punya ? Tapi pantaskah dibenci ? Pantaskah membenci ciptaan Tuhan ? Maaf, kecuali mereka yahudi. Pantaskah sesama muslim membenci muslim lainnya ? Dan.. cobaan atas perkataan saya itu datang.

Kejadian-kejadian yang bener-bener menguji kesabaran saya berdatangan secara bersamaan. Dan.. ingin sekali rasanya marah. Ingin sekali rasanya berteriak. Ingin sekali rasanya melampiaskan semuanya yang mengganjal. Ingin rasanya menyalahkan orang-orang itu. Tapi.. Ini sungguh bertentangan dengan nilai yang saya anut sekarang bukan ?

Saya terdiam.. terdiam dalam masalah ini...
Akhirnya hanya kata " Aku lelah... " ini saja yang akhirnya keluar.

Teringat kembali beberapa hari ini juga saya selalu mengulang-ulang perkataan ini dalam alam pikir saya , " Semakin sedih dan menyakitkan kejadian itu, akan semakin besar pula kebahagiaan yang  kau dapat. Alangkah baiknya jika aku mendapat masalah. Yang namanya manda harus kuat menghadapinya supaya kebahagiaannya tidak lepas " .

Tapi.. bagaimana saya sekarang ? seperti manusia bodoh yang akhirnya hampir patah namun tak juga patah. Namun selelah apapun itu.. tetap tak juga ingin menyerah.Tak ingin. Harga diri yang kau punya mand, terlalu over. Tak mengapa. Ini diriku. Ini alam pikirku. Aku berhak mengatakan aku lelah walaupun tak ada niatan untuk menyerah.

Aku pun bukan manusia sempurna. Sebelum ini, berapa puluh bahkan ratus orang yang mungkin telah aku benci tanpa disadari. Kali ini.. hal itu jangan terulang lagi. Aku harus bisa mengalahkan alam hitam ku sendiri. Tak pantas membenci orang disaat dirimu belum sempurna, mand. Jika ada yang salah, maka salahkan dirimu sendiri. Dimana yang kurang darimu, mand. Perbaiki. Bergerak. Lari. Jangan berhenti.

Jangan pernah membenci orang lagi. Kau bisa jika kau ingin, kau bisa jika kau berusaha untuk tidak membenci. Dan jika benci itu muncul, hilangkan lah. Bukankah itu hal yang mudah ?

Tuhan.. hamba bahkan tidak tau akan sampai mana Engkau menguji perasaan dan keyakinan hamba yang rapuh ini. Hamba hanya bisa berdiri untuk setiap cobaan itu. Hamba tidak pandai dalam bersyukur. Hamba juga banyak dalam mengeluh. Apakah Engkau membencinya , Tuhan ?

Kekuatan ini.. mungkin terbatas. Tapi sekali lagi.. aku tidak ingin menyerah. Tidak ingin. Mungkin aku akan mengeluh sebanyak mungkin, bahkan mungkin aku akan berkata menyerah, tapi jangan harap aku akan benar-benar menyerah. Apalagi menyerah terhadap perasaan hitam ini.


Terimakasih sudah ingin membaca tulisan yang berantakan dan tidak mempunyai alur ini.


Manusia dengan segala khilafnya,





Amanda Noviana

0 comments:

Post a Comment

Aku lelah tapi tak berarti aku menyerah

Assalamualaikum


xx   : " Aku kurang suka sama dia.. "
Me :  " Ga boleh gitu. Ga boleh benci sama orang. Semua orang itu kan suci. Ingat kata pa sus tentang semua manusia itu sebenarnya suci "

Itu percakapan tadi pagi dengan seorang teman. Ya. Sesuai pandangan yang telah ditanamkan ke otak saya, manusia itu sebenarnya suci. Yang mengotori itu Setan, bukan manusianya. Jadi sebenarnya tidak ada manusia yang pantas dibenci..

Tapi.. seakan tamparan keras bagi saya, beberapa saat setelah itu, ujian mulai datang. Tuhan ingin membuktikan bahwa saya benar-benar mendalami ucapan saya sendiri. Tuhan mulai menjalankan takdirnya dari sini.. terdengar absurd, tapi itu yang saya rasakan sekarang..



Semua orang mungkin memiliki sifat yang menyebalkan. Siapa yang tidak punya ? Tapi pantaskah dibenci ? Pantaskah membenci ciptaan Tuhan ? Maaf, kecuali mereka yahudi. Pantaskah sesama muslim membenci muslim lainnya ? Dan.. cobaan atas perkataan saya itu datang.

Kejadian-kejadian yang bener-bener menguji kesabaran saya berdatangan secara bersamaan. Dan.. ingin sekali rasanya marah. Ingin sekali rasanya berteriak. Ingin sekali rasanya melampiaskan semuanya yang mengganjal. Ingin rasanya menyalahkan orang-orang itu. Tapi.. Ini sungguh bertentangan dengan nilai yang saya anut sekarang bukan ?

Saya terdiam.. terdiam dalam masalah ini...
Akhirnya hanya kata " Aku lelah... " ini saja yang akhirnya keluar.

Teringat kembali beberapa hari ini juga saya selalu mengulang-ulang perkataan ini dalam alam pikir saya , " Semakin sedih dan menyakitkan kejadian itu, akan semakin besar pula kebahagiaan yang  kau dapat. Alangkah baiknya jika aku mendapat masalah. Yang namanya manda harus kuat menghadapinya supaya kebahagiaannya tidak lepas " .

Tapi.. bagaimana saya sekarang ? seperti manusia bodoh yang akhirnya hampir patah namun tak juga patah. Namun selelah apapun itu.. tetap tak juga ingin menyerah.Tak ingin. Harga diri yang kau punya mand, terlalu over. Tak mengapa. Ini diriku. Ini alam pikirku. Aku berhak mengatakan aku lelah walaupun tak ada niatan untuk menyerah.

Aku pun bukan manusia sempurna. Sebelum ini, berapa puluh bahkan ratus orang yang mungkin telah aku benci tanpa disadari. Kali ini.. hal itu jangan terulang lagi. Aku harus bisa mengalahkan alam hitam ku sendiri. Tak pantas membenci orang disaat dirimu belum sempurna, mand. Jika ada yang salah, maka salahkan dirimu sendiri. Dimana yang kurang darimu, mand. Perbaiki. Bergerak. Lari. Jangan berhenti.

Jangan pernah membenci orang lagi. Kau bisa jika kau ingin, kau bisa jika kau berusaha untuk tidak membenci. Dan jika benci itu muncul, hilangkan lah. Bukankah itu hal yang mudah ?

Tuhan.. hamba bahkan tidak tau akan sampai mana Engkau menguji perasaan dan keyakinan hamba yang rapuh ini. Hamba hanya bisa berdiri untuk setiap cobaan itu. Hamba tidak pandai dalam bersyukur. Hamba juga banyak dalam mengeluh. Apakah Engkau membencinya , Tuhan ?

Kekuatan ini.. mungkin terbatas. Tapi sekali lagi.. aku tidak ingin menyerah. Tidak ingin. Mungkin aku akan mengeluh sebanyak mungkin, bahkan mungkin aku akan berkata menyerah, tapi jangan harap aku akan benar-benar menyerah. Apalagi menyerah terhadap perasaan hitam ini.


Terimakasih sudah ingin membaca tulisan yang berantakan dan tidak mempunyai alur ini.


Manusia dengan segala khilafnya,





Amanda Noviana

0 comments: