Assalamualaikum
Hyeaah.
Mahasiswa
itu tipenya ada dua jika dilihat dari
passion nya, ada yang akademis
dan ada yang aktivis organisasi.
Saya ?
Terlihat
jelas bahwa saya adalah tipe yang akademis.
Jujur, saya bukan tipe yang terlalu suka dengan acara-acara organisasi. Kadang, saya hanya menyukai membantu kegiatan sosialnya, namun
bukan sebagai pihak yang me ‘manage’ kegiatan sosialnya. Walaupun… yah, saya terjebak
dalam organisasi sekarang. Haha. Tapi, inilah yang kata orang menambah pengalaman.
Lagipula, organisasi memberikan banyak manfaat positif bagi diri saya sekarang.
Dalam segi pergaulan misalnya. Saya mendapatkan banyak teman yang
solidaritasnya sangat tinggi terhadap ‘saudaranya’, I mean teman yang sudah
dianggap saudara.
Tapi,
yang namanya passion memang tidak bisa dimanipulasi sedemikian rupa. Tetap
saja, passion saya adalah pada bidang
akademik. Entahlah, namun ketika suatu hal itu menyangkut tentang
sesuatu yang berbau akademis seperti ‘asisten penelitian’ misalnya, saya begitu
bersemangat dan berambisius untuk mencapainya. Contoh lain seperti PKM,
Journal, dsb yang bagi banyak orang mungkin akan berkata “malesin banget” , tapi bagi saya hal itu menarik dan sangat menantang
dibandingkan mengurus suatu organisasi. Walaupun masih perlu stress yang
banyak sebenarnya saat dalam pengerjaan hal akademis itu.
Tapi,
ya tergantung sikon juga sih, kalau saya memang sedang sibuk atau tidak mood, yo
sama aja kayak yang lain, “malesin banget
ngerjain kayak gituan” .
Tapi,
saya mempunyai banyak mimpi. Dan tidak
semua mimpi saya itu berhubungan dengan akademis semua. Mimpi saya yang berbau
akademis pun bahkan memerlukan banyak uang untuk mencapainya.
Nah….. pertanyaan yang mengusik batin saya,
mana mungkin kan saya akan terus meminta uang dari orangtua saya ? Maka, saya ingin
menjadi pengusaha sebagai sampingan saya, kemudian.
Ini mimpi saya. Mempunyai usaha sebelum
lulus kuliah.
“
Saya tidak mau menjadi orang biasa, saya mau nya menjadi
orang luar biasa. Yang luar biasa akan kebahagiaan dengan ukuran nya
sendiri “ – saya.
NAH!
Karena
mimpi ini tadi,
Akhirnya saya tergerak untuk mengikuti seminar
yang berjudul
“Go muslim enterprenuer and business
plan 2013”.
Acara
nya ? Subhanallah. Semacam dapat hidayah.
Ayo
mari sini saya ceritakan tentang apa yang saya dapatkan :)
Trainer
pertama adalah orang dari waroeng group. Bagi yang di Jawa pasti sudah tidak
asing lagi dengan waroeng steak, waroeng penyet, freskul, dll. Nah kebetulan
owner nya ini yang menjadi pemateri kali ini, pak Jody. Seharusnya.
Iya,
Seharusnya.
Karena
ternyata pak Jody berada di luar negri dan baru datang ke Indonesia tanggal 7
feb. Akhirnya, ada pak Tony yang menggantikan beliau. Gak kalah seru ko, soalnya
juga ada “frans” mahasiswa UII yang juga sudah membuka usaha dari sejak 6 bulan
yang lalu. Dan sekarang penghasilannya dalam sehari bisa mencapai rp600ribu.
Wow. Baru 6 bulan loh padahal. Namun tentu dibalik suatu kesuksesan selalu ada
cerita menyedihkan dahulu. Namun, jika kita bisa tawakkal dan ikhtiar, Allah
akan membantu kita untuk tetap berjalan ke depan :)
Apa
sih resep rahasia ternyata yang bisa membuat “waroeng group” dan seorang Frans
hingga bisa sukses seperti sekarang ?
Nah
ini dia.
Ternyata,
kunci dari kesuksesan itu adalah kedekatan pada Allah
SWT. Berdagang lah demi tujuan berdakwah.
Misalnya,
saya ingin membuka usaha ini agar suatu saat dengan
penghasilan yang saya dapatkan saya bisa mendirikan panti asuhan, menafkahi
ribuan dhuafa, mendirikan ribuan mesjid, dan lain lain. Jika saya
tidak menjadi pengusaha, uang yang sampai milyaran itu tidak akan mungkin saya
dapatkan.
“ Saya tidak
ingin menjadi orang biasa, saya ingin menjadi orang yang luar biasa. Yang luar
biasa atas zakatnya. “ – Frans.
Setelah
tujuan yang kokoh tadi, maka mulai lah merencanakan
dengan tidak melupakan Allah pula. Seperti yang dikatakan frans tadi, jangan jadi orang biasa, namun jadilah luar
biasa. Misal, orang biasa kalau mau berangkat kuliah paling langsung
berangkat saja.
Jangan mau seperti itu! Jadilah
orang yang luar biasa, yang sebelum berangkat kuliah harus sholat dhuha dulu.
Yang kalau sebelum dan sesudah sholat wajib laksanakan sholat sunah ba’da dan
qabla nya juga. Yang kalau sudah kecapean lalu pulang ke kost gak langsung
tidur tapi sholat hajat dulu. Yang malamnya bangun lagi buat salat tahajud.
*intermezzo:
hehe, ngomong2 soal sholat, tadi saya dapat baju gratis dari penulis ippo loh,
bukan cuman saya namun juga banyak teman saya yang lainnya karena sholat dhuha
sebelum ke seminar. Nah, ketika kita mendekati Allah, selalu ada doorprize dari
Allah yang gak pernah diduga kan*
Selain
itu, menurut Frans, berpikir lah seperti orang gila. Iya, orang
gila.
Orang
gila itu banyak bermimpi, dia gak peduli dengan pandangan aneh orang lain
terhadap dirinya. Banyak-banyak lah
bermimpi. Jangan lupa untuk list kan mimpi-mimpi anda itu.
Tempelkan di kamar! Baca Setiap hari.
Lalu jangan lupa di sholawatin!
“
pandangan dan
sindiran orang lain tidak bisa membawa saya ke kesuksesan, jadi untuk apa saya
menanggapi anggapan itu ? Maka, saya akan menjadi orang gila. Yang gila akan
ambisi dan mimpinya untuk berdakwah kepada Allah dengan cara menjadi wirausahawan.
“ – frans.
Setelah
itu, jangan lupa minta doa dan restu
dari orang tua. Kebanyakan mahasiswa itu gengsian masalahnya. Nah, itu
salahnya. Bilang saja secara jujur kepada orangtua, dan jika dilarang maka
jelaskan baik-baik. Karena restu Allah
datang nya dari restu orangtua.
“
Saya bilang
gini sama orang tua saya yang awalnya menentang saya, kalau bapak gak
membiarkan saya bekerja maka kegiatan saya sehari-hari tetaplah akan seperti
ini saja. Yang kalau pulang kuliah nongkrong, main game, atau jalan-jalan
membuang uang bapak dengan gak jelas. Jika saya selalu berada dalam kondisi
nyaman ini terus setiap hari, saya takut kalau saya nantinya akan terlalu
nyaman dan tidak siap untuk melangkah keluar dari zona nyaman saya. Sebelum hal
itu terjadi, saya ingin dibiarkan keluar sekarang sebelum terlalu terbiasa
dengan segala kenyamanan. Saya ingin berusaha seperti orang, saya ingin
cepat-cepat untuk dapat berzakat dan berdakwah dengannya “ –
Frans.
Jangan
lupa orangtua nya di sholawatin juga,
hehe. Nah kebetulan Frans ini suka dengerin ceramah ustadz yusuf Mansyur juga,
jadi banyak pelajaran yang ia ceritakan disini dan berhasil diterapkan olehnya.
Setelah
itu, orangtuanya akhirnya memperbolehkan ia untuk membuka usaha, tapi dengan
syarat orangtua gak akan memberikan dana sepeser pun untuk usahanya itu. Yowes.
Gak papa.
“
Yang nomer satu
dalam membuka usaha itu bukan modal uang, tapi modal kemauan yang kuat“
– Frans, lagi.
Oh
iya, kata Frans juga, berdoa itu jangan pas mau usaha baru minta sama Allah.
Tapi pupuklah
doa itu dari jauuuh hari sebelumnya. Dia berdoa dari semester 1,
agar saat semester 3 sudah harus mempunyai usaha. Begitu, saya sepahaman dengan
Frans.
Ada
cerita menarik saat Frans sedang memulai usaha (dengan bantuan dana dari
temannya) dan mencari tempat untuk usahanya tersebut. Kata dia, semua nya
berkat sholawat yang rajin untuk terus dibaca. Motor dia mogok disuatu tempat
yang sebenarnya strategis untuk berjualan namun sayang tidak disewakan oleh
pemiliknya. Lalu dia ikhtiar dengan mendatangi pemiliknya lalu gak lupa
menyolawatin dan membacakan al fatihah untuk sang bapak pemilik, berharap agar
Allah membukakan hati beliau. Karena, ketika kita menginginkan sesuatu
janganlah meminta kepada orang yang bersangkutan tersebut, namun minta lah
kepada Sang Pemilik dari hati orang tersebut, Allah SWT. Eh ternyata gak lama
sang bapak langsung mau, padahal kata bapaknya sudah banyak yang nawar dan
lebih menjanjikan harga max buat sewa kepada bapaknya, namun entah kenapa hati
bapaknya terasa ringan ketika menolak itu semua dan menyerahkan kepada Frans.
Subhanallah.. kekuatan sholawat dan kuasa Allah SWT.
Dan
begitulah hingga akhirnya Frans bisa sukses, memang diawal sempat 3 bulan
pertama mengalami kebangkrutan, namun dengan memperbanyak sedekah dan ikhtiar
lagi akhirnya bisa sukses seperti sekarang. Saat itu dilihat apa yang salah,
lalu mencoba memperbaiki diri dengan setiap sholat selalu berjamaah dengan
semua karyawannya yang berjumlah 5 orang. Tentu, sholawat juga diperbanyak lagi.
Sedang
dari waroeng group, hal yang membuat saya terkesima adalah budaya kerja mereka.
Ternyata
disana absen
masuk kerja nya adalah dengan sholat dhuha.
Lalu
sebelum menjadi karyawan, telah ada perjanjian bahwa mereka tidak merokok.
Kemudian
juga ada pelatihan selama 40 hari untuk
dhuha dan tahajud setiap hari, kalau dalam ilmu psikologi itu bisa
dinamakan dengan “conditioning” . Dengan 40 hari seperti itu, mereka nantinya
akan terbiasa dengan sendirinya.
Waw.
Baik, saya terkesima dengan sistem kerjanya yang seperti ini ternyata.
Lalu
tidak lupa setiap seminggu sekali bakal
ada tausyiah untuk para pegawainya, dan ada peraturan gak boleh gak datang
lebih dari 3x. Atau bisa kena sangsi.
Nah
gak sampai disitu saja, mereka juga diharuskan untuk mau berusaha menghafal surah Al-Mulk, Al Waqiah, Ar Rahman dan
Yasiin. Bahkan ada setoran nya setiap minggu, ada yang me manage itu semua juga.
Selain
itu, motto untuk
setiap waroeng mereka adalah memanjakan tamu Allah. Sehingga, musholla di waroeng tersebut selalu dibuat
senyaman mungkin, bahkan nomer satu yang harus diberikan fasilitas terbaik.
Misal dengan ac yang dingin dan mukena yang seharum mungkin. Saya pernah sholat
disana, dan disana tersedia Al Qur’an dan buku-buku islami yang sangat bagus
untuk dibaca. Bahkan saya menjadi lebih nyaman ketika berada di dalam musholla disbanding
ruangan makan nya. Mereka memang sengaja menyusun sedemikian rupa agar
masyarakat lebih lama mendekat kepada Allah di musholla yang mereka tawarkan.
Keren ya…… Saya juga ingin suatu saat seperti itu.
“
Karena ketika
kita mengurusi hamba Allah yang lain, maka Allah yang akan mengurus usaha kita.
Saya pun seorang pengusaha, dan salah satu cabang usaha saya sengaja semua keuntungannya
saya sumbangkan untuk agama Allah. “ – Pak Lutfi, sang moderator
acara.
Baik.
Saya…. Benar-benar menginginkan seperti mereka suatu saat.
Mereka ada karena mereka berani untuk
bermimpi.
Seperti
Frans tadi, dia sebelumnya hanyalah seorang
penonton acara seminar saja. Lalu saat melihat pak Jody, sang owner
Waroeng Group, dia berkata dalam hati seperti ini, “ Lihat saja pak, suatu saat saya yang
akan menggantikan tempat bapak disana. “ .
Dan………….
Berapa
semester kemudian, lihat saja, mereka berhasil berdampingan dan bertemu sebagai
sesama pembicara dalam sebuah seminar. Walaupun saat ini pak Jody digantikan
oleh Pak Tony karena urusan tadi. Tapi, pada intinya mereka tetap berada pada
panggung yang sama seharusnya.
“Gantungkan
impianmu tepat 5 cm di depan keningmu agar kau dapat terus melihatnya “
– seperti itu lah makna dari novel 5 cm yang pernah saya baca. Kalau gak salah,
hehe.
Sebenarnya
banyak banget hikmah yang bisa diambil, tapi karena keterbatasan ingatan saya
yang sangat minim, maka mungkin hanya ini yang bisa saya share disini.
Terimakasih
untuk tetap membaca tulisan ini hingga selesai, semoga kita semua bisa menjadi
sukses dengan mimpi-mimpi kita. Tentu dengan tidak melupakan Allah.
“ Allah dulu,
Allah lagi, Allah terus dan terus dan terus “ – Ust. Yusuf
Mansyur.
Tertanda
Pengusaha keras untuk mimpi yang menjadi kenyataan,
Amanda Noviana
0 comments:
Post a Comment