*ini tulisan yang saya buat pada tahun 2012. Sebenarnya saya ingin mengasih note di setiap foto, tapi maaf mungkin waktunya kemarin belum sempat. Saya ingat ini ketika membuka draft-draft lama dari blog saya, tapi semoga hal itu tidak merusak atau mengurangi indahnya kenangan yang saya miliki:)
Assalamualaikum
Sebenarnya saat ini kepala saya
sedang sakit sekali. Entah apa penyebabnya. Tapi indikasi terbesar menurut saya
adalah karena hari ini saya kembali ‘terlalu
fokus melihat seseorang’ , sehingga aura nya menjadi terlihat sangat jelas di
mata saya. Kali ini dosen saya. Dia mempunyai aura yang berwarna hijau. Terang
dan jelas. Padahal sama sekali gada niat buat melihat.
Seperti biasa, sehabis melihat
aura, malamnya kepala saya sering menjadi sangat sakit. Ini bagian yang sangat
saya tidak suka. Padahal biasanya, jika hanya satu orang maka kepala saya tidak
akan mengalami sakit nyut-nyut seperti ini. Baru
kemarinnya saya melihat aura 2 orang, dan malamnya kepala saya masih terasa fine-fine saja.
Mengingat alasan yang lain..
mungkin karena malam tadi saya begadang sampai jam 5 subuh untuk mengerjakan tugas. Aish. Tugas semester 3 ini
benar-benar........... Sesuatu.
*suara
piano horror~ JRENG. *
banyak observasi
langsung soalnya.
Padat
merayap tugasnya itu. Tapi kata salah satu dosen saya, ini hanyalah pemanasan
untuk semester-semester selanjutnya yang bakalan lebih berat lagi.
Okeh. Diulang. Pe-ma-na-san!
Panas memang.
Heuuh..
*kipas-kipas*
Btw, bicara soal aura lagi, entah
apakah saya sudah pernah memosting tentang saya yang ingin sekali menghilangkan
penglihatan ini atau malah belum sempat ke posting.
Hm, sudah
pernah kah sebelumnya saya bilang tentang saya yang selalu merasa diikuti oleh
beberapa makhluk “you-know-what” ?
Atau tulisan kemarin hanya
sempat saya jadikan draft dan belum di posting, ya ? Padahal di semester 1 loh
saya nulis postingan yang judulnya “mistis di Jogja” , tapi kayaknya emang
belum sempat saya posting ya. Hehe. Kalian harus tahu, draft postingan saya
sangat banjir loh seperti banjirnya Jakarta. Ihiks. Entah itu posting yang memang belum sama
sekali ditampilkan, atau memang posting yang telah pernah saya update namun
kemudian saya simpan lagi karena berbagai alasan pribadi.
Okeh. Kembali ke
topik, pemirsa.
Iya. Terinspirasi dari pak sus yang
menghilangkan kekuatan bathin nya, saya pun menjadi semakin banyak berdoa
kepada Allah agar diberikan yang terbaik saja. Saya tidak ingin kemampuan yang
semakin bertambah hingga akhirnya dapat melihat mereka yang “you-know-what” .
*iklan*
*wkakakaka
semacam voldemort ya jadi disebut “you-know-what” . Jadi kangen harpot.*
*kembali ke blog*
Jadi, sesuai hasil semedi
searching an saya, asal kita tidak mencoba membaca
aura orang lagi, kemampuan itu mungkin tidak akan bisa bertambah.
Karena mata mungkin membutuhkan pembiasaan. Ia mengeluarkan tenaga yang cukup
banyak untuk menembus apa yang susah terlihat. Konsentrasi yang
mendalam. Alasan logis mengapa saya sering merasakan sakit di kepala jika dalam
satu hari melihat banyak aura orang lain. Sebenarnya sudah lama saya tidak
sesering dulu melihat aura orang lain, namun memang beberapa kali pasti ada
ketidaksengajaan melihat nya. Misal, ketika saya sedang fokus melihat dosen di
depan, maka ada cahaya yang sangat
bersinar dari tubuh teman yang berada di depan dekat dosen. Mungkin saat itu
aura nya memang sedang sangat kuatnya terpancar hingga tanpa sadar terlihat
oleh saya. Atau mungkin aura dari dosen juga bisa. Tergantung kuat tidak nya,
karena saya seringkali tanpa sadar hanya menyadari aura dari mereka yang sedang
bersinar kuat. Kebanyakan, aura hijau dan kuning yang sering terlihat di mata
saya. Tapi kemarin ada sih aura biru juga, milik teman yang lumayan saya kenal
dengan dekat.
Ah sudahlah.
..
Ayo kita berbicara yang lain
saja. Saya takut jika mereka yang “you-know-what” juga sedang membaca
hal ini. Karena kata pak sus, mereka suka mendekati seseorang yang mungkin
mempunyai potensi untuk melihat mereka. Alasan mengapa saya selalu menolak jika
teman saya minta saya untuk membaca aura mereka.
Hemmmmm.... theeeeeeeeeen, sebenarnya
saya sangat ingin bercerita tentang
JMF’an hari minggu kemariiiiin. Hehehehehehe.
Teman saya, si asih, kan sedang
mengikuti lomba masak mewakili jafana. Acara tersebut diadakan oleh kodisia,
lembaga dakwah kampus. Kalau jafana kan, lembaga dakwah fakultas masih. Lalu ?
Yagapapa. Pengen ngejelasin aja gitu loh. Hahaha (.____.)a
Nah, untuk memberikan support
kepada asih juga sekalian ngajak adek-adek tpa refreshing,
maka saya ajak lah mereka untuk ke kampus menonton perlombaan masak tersebut.
Adek tpa yang ikut berjumlah total 8 orang. Padahal yang bertugas jadi supir
untuk mengantar mereka ke kampus hanya saya dan ka fajar. Alhasil, saya yang
bolak balik tpa-kampus ngebawa mereka, soalnya si ka fajar telat datangnya.
Tapi 3 orang sempat dia yang bawa.
Lah, lalu apa hubungannya mand sama JMF ?
Nah. Jauh
sebelum itu..................... sebenarnya saya sempat dapat sms kalau hari
minggu itu juga akan diadakan jmf. Tapi, karena saya lebih milih nemenin
adek-adek tpa (dan karena saya pun sudah janji juga sebenarnya dengan mereka)
maka saya memutuskan untuk tidak mengikuti jmf
saja. JMF kali ini tujuan nya silaturahmi ke rumah Mba Putri, Psikologi
angkatan 2009.
Eh
ternyata di perlombaan masak ketemu sama mba Fanny. Mba Fanny bilang kalau yang
ikut jmf sama sekali ga ada, soalnya semua pada bilang sibuk. Sementara mba
Putri disana sudah menyiapkan makanan untuk 15’an orang.
AHA! CLING.
Muncullah
ide cemerlang.
Alhasil..........
Diajak lah adek-adek tpa nya
jmf’an. Hahaha. Ibaratnya kami semacam membawa pasukan, kalau kata mba
ulfa. Oh ya, selain menculik adek-adeknya, kamipun memaksa mereka yang ada
diperlombaan masak untuk ikut jmf’an. Hahaha. Tapi yang masih anggota jafana
ko~
Jadi, personil
yang ikut jmf ada....
Saya,
mba fanny, mba ulfa, mba nayu, ka fajar, ka ozan, sama ka arief (yang nyusul
diakhir). Sedangkan adek-adeknya ada fajar, hendi, upy, ningrum, rima, rengga,
lia, dan dini.
Sebelum ke tempat mba Putri,
kami sempat makan juga dulu saking laparnya, hahaha. Padahal di tempat mba
Putri juga buanyaaaak banget dikasih berbagai macam makanan. Dari makanan yang
ringan, sedang, sampai berat. Perut saya hampir saja meledak, dan setiap mengatakan
ini saya selalu diketawakan oleh adek-adek tpa nya.
Ish..........................
Oh ya, you know lah, jmf itu kan
jalan-jalan, makan-makan, dan foto-foto (dulu saya sempat f nya itu kepanjangan
foya-foya, pst. ) , maka tak lengkap lah jika tidak ada photo-photo yang
mengabadikan kebersamaan dan keceriaan
saat itu.
Check it out.
Foto dari kampus-tempat makan-sampai rumah mba putri.
Tertanda
Mand.a
0 comments:
Post a Comment