Assalamualaikum..
Pernah kah kalian mengalami ini ?
Ketika merasa tidak terbiasa jika.. seorang laki-laki datang
ke rumah atau kostmu ?
Saya pernah. Entah kenapa.. saya memang terlalu penakut. Padahal beberapa datang dikarenakan adanya sebuah urusan. Tapi.. saya benar-benar tidak terbiasa dan merasa sangat tidak nyaman. Saya kira saya sudah sembuh dari penyakit takut ini. Ternyata penyakit ini memang masih bersisa.
Saya pernah. Entah kenapa.. saya memang terlalu penakut. Padahal beberapa datang dikarenakan adanya sebuah urusan. Tapi.. saya benar-benar tidak terbiasa dan merasa sangat tidak nyaman. Saya kira saya sudah sembuh dari penyakit takut ini. Ternyata penyakit ini memang masih bersisa.
Dulu,
saat SMA, saya sangat penakut sekali terhadap lawan jenis. Dan sangat menjaga
jarak dengan mereka. Pernah beberapa sampai ada yang nekat datang ke rumah, dan
tentu saja.. pintu tetap tidak saya buka. Saya benar-benar takut yang sangat
takut. Tapi dahulu.. itu malah menjadi permainan bagi mereka.. Apalagi saat di
sekolah. Jalan saya beberapa kali pernah dihalangi, dan saya hanya bisa
bersembunyi di balik punggung sahabat saya yang menjadi “hero” saat itu.
Namun,
disaat naik ke kelas 3 SMA, rasa penakut terhadap lawan jenis ini sudah mulai
berkurang. Saya sudah mulai bisa berteman dan mempercayai beberapa dari mereka.
Dan.. ketika memasuki lingkungan perkuliahan, semuanya terasa sudah menghilang
saya rasa. Mungkin karena saya bergabung ke dalam sebuah organisasi, sehingga saya menjadi
terbiasa berinteraksi dengan mereka. Tapi ternyata jika berduaan saja disuatu
tempat dengan laki-laki, pada kenyataannya saya memang masih belum terlalu
biasa, rasa tidak nyaman dan takut dalam pikiran saya masih terus menyerang.
Semacam alarm berbahaya yang terkoneksi di otak saya menyala-nyala penuh bahaya.
Entah apakah ini hal yang gawat atau tidak, bagaimana masa depan saya nanti ya -_______________-
Dan..
Beberapa
hari yang lalu pernah seorang laki-laki datang ke kost, kami hanya berdua
bertemu untuk urusan rapat. Karena pekerjaan saya sebagai sekretaris
mengharuskan untuk banyak berinteraksi dengan dia sebagai ketua. Tapi hal aneh
terjadi.. entah kenapa saya akhirnya tidak terlalu merasa takut lagi. Mungkin
karena dia adik angkatan saya sendiri.
Saya kira rasa takut saya sudah benar-benar sembuh.
Namun ternyata ketika seseorang berkata akan datang ke kost saya lagi (untuk sebuah urusan tentu saja), ternyata saya masih tetap takut dan menolak mati-matian.
Saya kira rasa takut saya sudah benar-benar sembuh.
Namun ternyata ketika seseorang berkata akan datang ke kost saya lagi (untuk sebuah urusan tentu saja), ternyata saya masih tetap takut dan menolak mati-matian.
Sebenarnya
apa yang terjadi..
Kenapa
saya masih saja sepenakut ini.
Tapi pada
akhirnya saya menyimpulkan mungkin itu hanyalah masalah “keterbiasaan” . Lagipula ini mungkin cukup
baik untuk membatasi pergaulan saya sendiri. Biar jodoh saya dimasa depan gak
terlalu jealous-jealous banget kali ya ? Tapi tetap saja kadang perasaan takut
ini sangat merepotkan saya -_-
*menyapu
halaman kampus bersama daun yang berguguran*
Jadi..
Suatu
saat saya akan menemukan kamu yang keberadaan nya tidak akan membuat saya takut
saat kita bersebelahan. Yang keberadaan nya tidak akan membuat saya ingin menjauh. Yang keberadaan nya selalu membuat saya ingin tertawa dan tersenyum terhadapnya. Yang keberadaan nya ingin selalu saya ikuti dimanapun ia berada hanya untuk agar ia tidak merasakan kesepian sedikit pun. Yang membuat saya ingin berlama-lama disamping nya karena bersamanya membuat saya merasa aman terlindungi.
Suatu saat saya akan menemukan kamu.
Yang denganmu adalah segala yang mencukupi semua perasaan nyaman saya.
Suatu saat saya akan menemukan kamu.
Yang denganmu adalah segala yang mencukupi semua perasaan nyaman saya.
Walau.. hhah..
saya
sepertinya telah menemukan kamu, kamu yang masih kamu yang ternyata masih belum
sepenuhnya bisa terlupakan oleh pikiran saya.
Namun..
sepertinya
hanya saya yang menemukan kamu, dan kamu masih saja belum menemukan
saya.
Maka..
saya akan masih harus melanjutkan
perjuangan untuk
berusaha menganggap kamu sebagai seorang kakak. Saya bukannya lelah untuk
berusaha sendirian seperti ini, namun bagaimana bisa saya terus memaksakan
kepada Allah untuk mendorong kamu kepada saya ketika Ia telah menuliskan
seseorang yang lebih tepat untuk saya ? Wes, saya manut wae lah sama keputusan
Tuhan.. :)
Hingga
suatu saat, Allah akan menunjukkan bahwa.. saya telah menemukan
seseorang yang lebih
tepat lagi dan orang itu pun menemukan saya sebagai persinggahan dalam hidup
nya pula. Saya hanya perlu melanjutkan perjalanan saya lagi.. sampai di suatu hari dimana kamu akan menghentikan langkah ini :)
“ I walked for miles, till I found you “ – anonymous.
Tertanda
Yang menurut saja sama kehendakNya,
Amanda
Noviana
0 comments:
Post a Comment