Friday, March 29, 2013

I'm afraid.


 " Assalamualaikum "



Saya harus lebih mampu menjaga diri sendiri.
Harus lebih mampu menjaga perasaan.
Ini harus segera dibatasi. Ini sudah waktunya.

Sebelum sesuatu kembali terjadi. Entah dari salah satu pihak manapun. Semua terasa salah. Karena, ketika seseorang menyukaimu, yang akan merasa bersalah diakhir.. adalah yang disukai. Perasaan yang sangat menekan dan menyakitkan karena rasa bersalah. Saya tidak ingin salah satu merasakan perasaan itu. Karena dia, teman laki-laki saya yang pertama yang mampu membuat saya menjadi diri saya sendiri tanpa kepalsuan atau sifat tertahan apapun 'disini'.



Seseorang pernah berkata bahwa kekhawatiran saya begitu terlalu besar.
Namun, bahwa saya hanya tidak ingin merasakan suatu kehilangan adalah alasan yang
jelas. Entah dari pihak manapun yang memulai, kehilangan tetap lah kehilangan, dan itu menyakitkan.

Saya bosan.
Jika pertemanan telah membuat kita nyaman. Kemudian salah seorang pihak merasakan suatu yang lebih sedang yang lain menikmati pertemanan tanpa ada suatu khusus apapun. 

Kemudian, pecahlah.
Karena salah satu pihak akan menjauh untuk kenyamanan perasaannya. Tanpa ia sadari, seberapa besar rasa bersalah pihak disisi sebrangnya. Tanpa ia sadari, seberapa kehilangan pihak disisi sebrangnya. 

Kehilangan tetaplah kehilangan. Ya, tetaplah menyakitkan untuk merasakannya. Apalagi ketika kita sudah merasa sangat nyaman dengan suatu yang disebut kebersamaan.

Naif. Namun, Inilah saya. Sepenakut ini lah saya.

Karena itu..
Jika harus seperti itu berulang-ulang, lebih baik dari awal tidak lah terjadi. Lebih baik dari awal jarak lah yang harus diambil. 

Sebelum kenyamanan terjadi lagi. 
Dan..
Sebelum kehilangan terjadi lagi.


Menjadi pihak yang manapun, akan terasa menyakitkan. 
Karena saya telah pernah merasakan keduanya.


Tidak ada rasa sakit yang lebih ringan.
Dan saya takut untuk merasakan nya sekali lagi.


Tertanda
yang sangat penakut,


Amanda Noviana

0 comments:

Post a Comment

I'm afraid.


 " Assalamualaikum "



Saya harus lebih mampu menjaga diri sendiri.
Harus lebih mampu menjaga perasaan.
Ini harus segera dibatasi. Ini sudah waktunya.

Sebelum sesuatu kembali terjadi. Entah dari salah satu pihak manapun. Semua terasa salah. Karena, ketika seseorang menyukaimu, yang akan merasa bersalah diakhir.. adalah yang disukai. Perasaan yang sangat menekan dan menyakitkan karena rasa bersalah. Saya tidak ingin salah satu merasakan perasaan itu. Karena dia, teman laki-laki saya yang pertama yang mampu membuat saya menjadi diri saya sendiri tanpa kepalsuan atau sifat tertahan apapun 'disini'.



Seseorang pernah berkata bahwa kekhawatiran saya begitu terlalu besar.
Namun, bahwa saya hanya tidak ingin merasakan suatu kehilangan adalah alasan yang
jelas. Entah dari pihak manapun yang memulai, kehilangan tetap lah kehilangan, dan itu menyakitkan.

Saya bosan.
Jika pertemanan telah membuat kita nyaman. Kemudian salah seorang pihak merasakan suatu yang lebih sedang yang lain menikmati pertemanan tanpa ada suatu khusus apapun. 

Kemudian, pecahlah.
Karena salah satu pihak akan menjauh untuk kenyamanan perasaannya. Tanpa ia sadari, seberapa besar rasa bersalah pihak disisi sebrangnya. Tanpa ia sadari, seberapa kehilangan pihak disisi sebrangnya. 

Kehilangan tetaplah kehilangan. Ya, tetaplah menyakitkan untuk merasakannya. Apalagi ketika kita sudah merasa sangat nyaman dengan suatu yang disebut kebersamaan.

Naif. Namun, Inilah saya. Sepenakut ini lah saya.

Karena itu..
Jika harus seperti itu berulang-ulang, lebih baik dari awal tidak lah terjadi. Lebih baik dari awal jarak lah yang harus diambil. 

Sebelum kenyamanan terjadi lagi. 
Dan..
Sebelum kehilangan terjadi lagi.


Menjadi pihak yang manapun, akan terasa menyakitkan. 
Karena saya telah pernah merasakan keduanya.


Tidak ada rasa sakit yang lebih ringan.
Dan saya takut untuk merasakan nya sekali lagi.


Tertanda
yang sangat penakut,


Amanda Noviana

0 comments: