Wednesday, January 25, 2012

Kepada Kamu di Masa Depan

Assalamualaikum

 








Suatu saat ..



Hai, kamu.. yang aku tidak tahu siapa. Apa kabarmu ?
Haha. Ini surat keduaku untukmu. Kuharap kau tidak bosan untuk sekedar membacanya.




 Suatu saat, andai kau hidup 80 tahun, aku ingin hidup 80 tahun lebih sehari. Sebenarnya.. Aku bukannya tidak sedih jika harus kau tinggalkan. Mungkin saat itu aku akan menangis sepanjang hari dan bahkan tidak tau bagaimana caranya untuk menghentikannya. Tapi.. aku lebih tidak ingin lagi jika harus melihat kau yang akan menangis. Itu terlihat... lebih menyedihkan untukku.



 



Suatu saat, jika kau mengatakan kau menyukaiku lebih dulu, itu jelas suatu kebohongan yang paling besar. Karna aku bahkan menyukaimu sebelum kita bertemu. Jika kau mengatakan kau lebih lama menungguku, itupun suatu kebohongan yang besar. kau tahu pasti mengapa.

Suatu saat, ketika kau berjalan, akupun akan berjalan mengikutimu dari belakang. Ketika kau berlari, akupun akan berlari. Aku tidak ingin melepasmu. Tidak akan. Karna aku telah terlalu lama menunggu. Kau tidak tau kan betapa aku menjaga diriku disini agar tidak tersentuh siapapun ? Kuharap.. kau juga menjaga dirimu disana.

Dan..
Suatu saat, jangan pernah seenaknya pergi dari kehidupanku. Jangan seperti dia yang pergi tanpa permisi. Tapi walau dengan permisi pun, aku juga tidak ingin mengizinkan hal itu terjadi sekali lagi. Karna aku tidak akan semudah itu melepaskanmu. Kau sudah terlalu lama membuatku menunggu. Jadi jangan berharap aku akan melepasmu begitu saja. Ketika kau mulai bosan, aku akan membuatmu kembali jatuh cinta. Jatuh cinta berkali-kali hingga kau tak dapat lagi meninggalkanku. Hei, apa itu terdengar sedikit egois untukmu ?




 wassalamualaikum


Tertanda
Seorang yang ada di masa depanmu juga,




Amanda Noviana

0 comments:

Post a Comment

Kepada Kamu di Masa Depan

Assalamualaikum

 








Suatu saat ..



Hai, kamu.. yang aku tidak tahu siapa. Apa kabarmu ?
Haha. Ini surat keduaku untukmu. Kuharap kau tidak bosan untuk sekedar membacanya.




 Suatu saat, andai kau hidup 80 tahun, aku ingin hidup 80 tahun lebih sehari. Sebenarnya.. Aku bukannya tidak sedih jika harus kau tinggalkan. Mungkin saat itu aku akan menangis sepanjang hari dan bahkan tidak tau bagaimana caranya untuk menghentikannya. Tapi.. aku lebih tidak ingin lagi jika harus melihat kau yang akan menangis. Itu terlihat... lebih menyedihkan untukku.



 



Suatu saat, jika kau mengatakan kau menyukaiku lebih dulu, itu jelas suatu kebohongan yang paling besar. Karna aku bahkan menyukaimu sebelum kita bertemu. Jika kau mengatakan kau lebih lama menungguku, itupun suatu kebohongan yang besar. kau tahu pasti mengapa.

Suatu saat, ketika kau berjalan, akupun akan berjalan mengikutimu dari belakang. Ketika kau berlari, akupun akan berlari. Aku tidak ingin melepasmu. Tidak akan. Karna aku telah terlalu lama menunggu. Kau tidak tau kan betapa aku menjaga diriku disini agar tidak tersentuh siapapun ? Kuharap.. kau juga menjaga dirimu disana.

Dan..
Suatu saat, jangan pernah seenaknya pergi dari kehidupanku. Jangan seperti dia yang pergi tanpa permisi. Tapi walau dengan permisi pun, aku juga tidak ingin mengizinkan hal itu terjadi sekali lagi. Karna aku tidak akan semudah itu melepaskanmu. Kau sudah terlalu lama membuatku menunggu. Jadi jangan berharap aku akan melepasmu begitu saja. Ketika kau mulai bosan, aku akan membuatmu kembali jatuh cinta. Jatuh cinta berkali-kali hingga kau tak dapat lagi meninggalkanku. Hei, apa itu terdengar sedikit egois untukmu ?




 wassalamualaikum


Tertanda
Seorang yang ada di masa depanmu juga,




Amanda Noviana

0 comments: