" Assalamualaikum "
Saya harus lebih mampu menjaga diri sendiri.
Harus lebih mampu menjaga
perasaan.
Ini harus segera dibatasi.
Ini sudah waktunya.
Sebelum sesuatu kembali terjadi. Entah dari salah satu pihak
manapun. Semua terasa salah. Karena, ketika seseorang menyukaimu, yang akan
merasa bersalah diakhir.. adalah yang disukai. Perasaan yang sangat menekan dan
menyakitkan karena rasa bersalah. Saya tidak ingin salah satu merasakan
perasaan itu. Karena dia, teman laki-laki saya yang pertama yang mampu membuat
saya menjadi diri saya sendiri tanpa kepalsuan atau sifat tertahan apapun
'disini'.
Seseorang pernah berkata
bahwa kekhawatiran saya begitu terlalu besar.
Namun, bahwa saya hanya tidak ingin merasakan suatu
kehilangan adalah alasan yang
jelas. Entah dari pihak manapun yang memulai, kehilangan
tetap lah kehilangan, dan itu menyakitkan.
Jika pertemanan telah membuat kita nyaman. Kemudian salah
seorang pihak merasakan suatu yang lebih sedang yang lain menikmati pertemanan
tanpa ada suatu khusus apapun.
Kemudian, pecahlah.
Karena salah satu pihak akan
menjauh untuk kenyamanan perasaannya. Tanpa ia sadari, seberapa besar rasa
bersalah pihak disisi sebrangnya. Tanpa ia sadari, seberapa kehilangan pihak
disisi sebrangnya.
Kehilangan tetaplah kehilangan. Ya, tetaplah menyakitkan
untuk merasakannya. Apalagi ketika kita sudah merasa sangat nyaman dengan suatu
yang disebut kebersamaan.
Naif. Namun, Inilah saya. Sepenakut ini lah saya.
Karena itu..
Jika harus seperti itu
berulang-ulang, lebih baik dari awal tidak lah terjadi. Lebih baik dari awal
jarak lah yang harus diambil.
Sebelum kenyamanan terjadi lagi.
Dan..
Sebelum kehilangan terjadi lagi.
Sebelum kenyamanan terjadi lagi.
Dan..
Sebelum kehilangan terjadi lagi.
Menjadi pihak yang manapun, akan terasa menyakitkan.
Karena saya telah pernah merasakan keduanya.
Tidak ada rasa
sakit yang lebih ringan.
Dan saya takut
untuk merasakan nya sekali lagi.
Tertanda
yang sangat penakut,
yang sangat penakut,
Amanda Noviana
0 comments:
Post a Comment