Assalamualaikum
Hehe akhirnya punya waktu lagi
untuk bisa duduk sejenak sambil kemudian bercerita tentang apa-apa yang
dialami.
Saya baru balik dari pare, KAMPUNG
INGGRIS XD !!!
Seru banget disana. Walau di
awal-awal saya selalu pengen pulang ke rumah terus. Hehe.
Oh ya, pada akhirnya saya cuman
mengambil 2 minggu disana, dan sisa liburan 2 minggu nya saya pakai buat
jalan-jalan di Banjarmasin. Awalnya mau balik ke Jogja atau nyambung lagi di
pare selama 2 minggu, tapi akhirnya mama nyuruh buat pulang ke Banjarmasin saja
karena ada suatu keperluan.
Hm…….
Ayo kita mulai cerita nya.
Saya menuju Pare dari Jogja dengan
menggunakan travel. Tapi beberapa accident terjadi, saya diturunkan di tempat
yang tidak seharusnya saat sudah tiba di pare (-____-)
Memang dari awal kesalahan saya
yang tidak menanyakan alamat yang jelas dengan office camp saya yang di pare.
Akhirnya saya diturunkan di tengah jalan dengan segenggam koper besar ditangan.
Krik Krik.
Takut ?
Jelas. Apalagi saya sendirian
kesana.
Tapi Alhamdulillah, dengan
keberanian untuk Tanya menanya sana-sini dengan orang, akhirnya saya menemukan office
dari camp yang akan saya tempati selama 2 minggu.
Namun…………………. Ketidakberuntungan
saya tidak berhenti sampai disitu saja.
Ternyata………………….
Office nya TUTUP karena saya
datangnya di hari minggu. ALAMAK (-________________-)
Hidup saya sempat terpontang-panting
selama beberapa menit, karena saya belum diberitahu alamat camp saya.
Jadi gini, nama camp saya adalah
“ACCESS ES” , namun access es mempunyai beberapa bangunan. Ada Access 2, access
3, access salsabila, access 6, access 7, dll. Dan penempatan asrama kita
tergantung dari keputusan di office. Tanpa pernyataan dari office, saya tidak
tahu harus melangkah ke bangunan yang mana. Lagipula saya tidak tahu dimana
alamat dari bangunan itu semua (-_____-)
CRING !
Saya melihat cahaya pertolongan
dari ujung lorong gelap yang saya lalui. Pft! Hiperbola.
Saya melihat seorang cowok yang
sedang asyik wifi an di depan office.
*brb langsung mendekat buat sksd*
Orang ini sungguh baik. Setelah
sesi curhat yang “lumayan” lama atas ketidakberuntungan hari ini, dia langsung
membantu saya untuk menemukan camp yang akan saya tempati. Dia langsung
berkeliling dan mencarikan asrama satu-satu, sedang saya hanya duduk menunggu
di depan office sambil ditemani ngobrol oleh temannya.
*warning: manda-nya gak sopan
bangettt, blojjest. Jangan ditiru!*
Sekembalinya sang pria baik hati, Dengan
sopannya dia langsung membawakan koper saya yang lumayan besar dan menuju ke
suatu tempat dengan berjalan kaki. Ternyata camp saya adalah access 2. Lumayan
deket sebenarnya.
“Mas pengajar nya ya ? “ –
pembicaraan saat sedang berjalan kaki.
“Haha bukan ko.. Oh ya, Mba ambil
berapa bulan disini ? “ – dia mulai bertanya balik.
“ Mana ada berapa bulan, mas. Haha.
Cuman 2 minggu paling. Loh mas nya memang sudah berapa hari disini ? “ –
“ sudah 4 bulan’an disini, mba.
Mbak nya kuliah ? “ –
“ Iya. Mas ? “
“ Saya baru lulus SMA.. “ – orang
ini suka sekali tersenyum, dan kalau tersenyum terlihat sangat... polos. Semacam
wajah-wajah gak berdosa gitu deh :))
“ Hah ? seriusan ? lebih muda
berarti ? berarti adek -_- ? “ –
“ Haha… hmm, ya gitu. “ –
JEDGER !
Ternyata yang bantu saya orang yang
lebih muda dari saya. Tapi ya sebenarnya kelihatan sih, kelihatan dari senyum
polos nya. Tapi polos orang ini sebenarnya tetap memancarkan aura dewasa.
Kira-kira begitu lah inti
pembicaraan saat di jalan. Saya sudah agak-agak lupa soalnya. Oh ya, namanya
alex, dari Bandung. Hobi tersenyum sepertinya. Orang yang sangat ramah.
Saat telah tiba di camp, alex juga
yang membantu saya mencari kamar untuk 2 minggu ini. Pokoknya orang ini
benar-benar sangat baik lah. Dia mengetuk satu-satu pintu kamar dan menanyakan
apakah masih ada ruang kosong yang bisa memuat satu orang lagi, yaitu saya.
Ngomong-ngomong tentang kamar saya,
saya sekamar dengan mbak Novi, mba frieda dan mba fifin loh berkat alex. Mereka
tiba 1 hari sebelum saya. Mereka sangat welcome dan ramah :D
Setelah menaruh koper dan alex
pergi. Saya pun juga berjalan-jalan sendirian keluar. Niat sebenarnya sih buat
cari sinyal, hehe, soalnya di asrama sinyal 3 susah banget buat masuk :|
Waktu itu, sempat bertemu juga
dengan cowok yang bantu saya nunjuk jalan sampai depan office sebelum bertemu
alex. Mereka langsung bilang , “ lain kali jangan berani sendirian lagi kalau
mau bepergian jauh. Berbahaya soalnya mba.. Ajak temennya kalau mau ke pare
lagi “ . Mereka juga sangat ramah.
Haha, selama di pare saya sangat
sering mendapat petuah seperti itu. Sampai bapak penyewa sepeda tempat saya
menyewa juga bilang hal yang sama. Ibu penjual jamur-tahu (yang enak
bangettttt) tempat saya sering curhat pun sering sekali bicara seperti itu.
Haha. Iya, saya emang agak kuper sih awal-awal.
2 hari pertama saya selalu
jalan-jalan sendirian dan ujung-ujungnya selalu curhat sama ibu-ibu penjual
jamur-tahu goreng aneka rasa. Beliau baik banget soalnya. Dulu kenal sama
ibunya gara-gara saya pernah digoda sama cowok lalu ibu itu yang menyelamatkan.
“Ayo nak pergi aja, mereka ini
memang suka iseng. Ayo ayo cepet pergi nak “ – kata ibu nya pas melihat saya
ditanya-tanyain sama segerombolan cowok.
“MasyaAllah ibuuuu, kan cuman mau
kenal aja napaaaaa “ – kata salah satu dari mereka yang ternyata juga sudah
kenal lama sama ibunya. Haha ibunya lucu banget pokoknya.
Ohya, kembali lagi di hari
sebelumnya pas pertama kali saya masuk kelas.
Seruuuu tapi gugup bangett. Ngomong
harus pake bahasa inggris, sedangkan saya gagu banget kalau disuruh ngomong
pake bahasa inggris.
Apalagi di camp, kalau ketahuan
pakai bahasa Indonesia dikenakan denda rp1000/kata. Busyet kan (-___-)
Tapi untung teman sekamar saya
semuanya cs’an. Hehe. Kalau khilap ya kaga dilaporin. Kalau ga tau bahasa
inggrisnya apa, boleh pakai “how to say” lalu disambung bahasa indo. Misal pas
saya ga tau kata guling maka saya boleh mengatakan “ do you have a…. how to say
guling “ , gituuu. Kalau pakai gitu kata coach (pelatih) gapapa.
Saya ngambil kelas pronunciation
sama speaking di access-es. Keduanya
menarik tapi banyak pe’er, apalagi speaking (-_-)
Jadwal di pare bisa dibilang sangat
sangat padat. Soalnya dari jam set 5 pagi bakal ada kelas di camp tentang
hafalan-hafalan kalimat expression, lalu jam 10 pagi ada kelas pronunciation,
jam set 3 siang nya kelas speaking. Jam set 5 nya bakal ada study club.
Langsung lanjut jam set 7 malam ada kelas lagi di camp.
Sebenarnya kalau gada pe’er, gada
yang berat disana.
Tapi di kelas speaking selalu ada
pe’er setiap hari nya. Selalu presentasi di depan kelas. Entah drama atau apa
gitu. Dan itu maju tanpa teks, harus ngomong berbahasa inggris tentang tema nya
itu. Ada pernah disuruh wawancara ke orang-orang lalu besok nya langsung di
presentasi kan di depan kelas. Kadang drama tentang materi hari itu. Kalau
ngapal pakai bahasa indo mungkin gampang, tapi ini dengan full bahasa inggris.
Untuk tipe manusia yang mempunyai skill yang sangat minim dalam berbahasa
inggris seperti saya, tentu itu terasa sangat sangat berat dan stressfull (-__-)
tapi seriously, gada yang sia-sia dari semua tugas itu. Karena itu benar-benar
menumbuhkan skill kita untuk berbicara dalam bahasa inggris.
Di kelas speaking saya mendapat
banyak teman yang menyenangkan, yang kebanyakan memang teman se-camp saya.
Kebanyakan orang yang mengambil
camp di pare bertujuan demi beasiswa yang akan diambil atau telah diambil.
Seperti beberapa teman saya yang telah mendapat tiket beasiswa untuk pergi ke
Malaysia, turki, dsb dari kampus-kampusnya. Tapi banyak juga yang seperti saya,
yang masih berencana untuk mengusahakan beasiswa keluar negri (.______.)
Saya
teringat dengan seseorang di kelas speaking, seseorang yang benar-benar jujur
yang membuat orang lain menjadi menggosipkan kami di kelas. Dia benar-benar
tidak peduli dengan tanggapan orang lain sepertinya.
Orang itu
terkesan gombal namun tidak terlihat gombal.
Bingung ?
Haha.
Seorang pria aneh lah pokonya. Tapi dia sangat baik dan dewasa :)
Dia bisa
menjadi kakak yang baik sepertinya, karena usia dia terpaut beberapa tahun di
atas saya. Tapi saya tetap memanggilnya dengan nama nya langsung tanpa “kakak”
atau “mas” , dan dia pun dengan santai nya menggunakan bahasa “elo-gue” khas
kota nya, Jakarta, saat kami berbicara.
Tapi sejak
menyebar gossip itu pula kami menjadi semakin menjauh, rasanya aneh jika ingin
berbicara, padahal kami satu kelompok untuk presentasi tugas. Tapi yasudahlah,
toh dia juga tahu bahwa saya menjauh bukan karena untuk saling membenci. Cuman
ya jadi agak canggung aja dan takut membuat suasana jadi tidak enak. Tapi kalau
ada kesempatan, kami masih ngobrol seperti biasa. Walau cuman untuk saling
menyapa dan bertanya kabar hari ini saja.
Tapi dia
terkadang suka sekali menambah-nambah gossip kalau lagi bicara di depan kelas
dengan membawa-bawa nama saya, andai bisa mengulang waktu ingin sekali
ceramahin kakak yang satu ini, tapi saya terkendala di bahasa sih ya…………
*krik krik*
*karena untuk ngomong harus pakai
bahasa inggris, blojjest. Lah dia mah lancar-lancar aja enak balasnya nanti,
saya ceramahinnya cuman a u a u a…*
*berlindung di belakang Kenshin
Himura*
Pare memang
seperti itu, ia mendekatkan setiap manusia yang menempatinya. Kelas begitu
kompak, untuk bertanya kabar dan saling menyapa adalah suatu yang wajar, karena
semua merasa senasib disana sebagai member yang baru datang.
Oh ya, saya
disana juga punya coach untuk ekskul. Namanya coach sofa dan coach anam. Mereka
baru 17 tahun looooh. Mereka seru bangettt. Berkat pelatihan-pelatihan dari
mereka lah kepercayaan diri saya menjadi menambah ketika disana. Mereka yang
paling mengerti kemampuan saya lah pokonya :p
Mereka enak
diajak main dan ngobrol. Kami sering curhat selama ekskull. Tapi dengan tetap
gak mengabaikan pelajaran. Pernah kami main hafalan expression, siapa yang
salah kena coret. Mainnya pakai botol yang diputar. Yang ditunjuk sama botol
dia harus bisa menjawab expression yang diinginkan oleh pemain lain. Wah seru
deh pokonya. Pernah juga saat ada tugas wawancara dari coach macho (coach di
kelas speaking saya), saya langsung sms aja coach anam. Coach anam bahkan
sampai mencarikan pengertian dari apa yang dimaksud coach macho. Wah kalau
sampai ketahuan coach macho bahwa saya
dulu dibantu sama coach anam, bisa disembelih coach macho sayaa, blojjest.
Coach sofa manggil saya dengan sebutan “mbak” coba. Dan saya selalu ngambek
tiap dia panggil gitu. Huh. Sensitif nih masalah umur yaaaa.
Waktu malam
minggu, saya dan coach sofa beserta anggota asrama saya yang lainnya ngasih
surprise birthday buat ikha. Coach sofa sampai rela-rela in ga bobok di asrama
dia, hihi. Dan Alhamdulillah berhasil :D Walau ngantuk-ngantuk dikit sih.
Disana
sering mandi bebek loh. Haha. Kalau sore itu hampir ga sempet lagi waktunya
kalau mau mandi yang serius, jadi paling cuman bilas-bilas dikit aja. Kelas di
asrama sudah menunggu soalnya. Kalau telat masuk bakal didenda (-_____-) . Lalu
setiap hari sering banget ngumpul-ngumpul di kamar sekedar ber gossip atau
ngerjain tugas. Dan kamar kami yang paling ramai biasanya haha. Sering banget
nonton film bareng entah dari laptop siapa. Yang paling seru itu waktu nonton
film “KERAMAT” .Itu semua pada teriak-teriak setiap ada “makhluk ghaib” nya
yang muncul. Malam-malam pula!
Pernah bikin
video gila juga di asrama, hahaha. Di video itu sebelumnya kan ada mengenalkan
diri, nah saya menyebutkan umur disana. Si nurul, temen satu asrama saya, lalu
bilang,” loooh jadi kamu lebih tua dari saya? Saya kira masih SMA, masyaAllah…..
“. Huahahaha saya senang sekali mendengarnya. Nurul satu angkatan dibawah saya
sebenarnya.
Sebenarnya
masih banyak sih cerita-cerita seru disana, tapi saya lupa. Hehehe. Sudah
sebulan lebih soalnya ini terlewati. Saya pengen cerita apa jadi lupa deh..
hehe. Makanya ayo yuk datang aja ke Pare. Saya bulan puasa ini insyAllah kalau
rejeki nya memang ada pengen kesana lagi:) Saya juga sempet jalan-jalan kesana
kemari disana, seruuuuu pokonya (>_<)
Btw,
ternyata ada temen saya loh (Adik angkatan lebih tepatnya) yang dulu jadi coach
disana sebelum kuliah disini. Dan dia menertawakan result saya disana yang
hanya mendapatkan nilai “B” untuk speaking dan pronunciation. Padahal itu juga
sudah bagus loh kenaikannya dengan perjuangan saya yang juga gila-gilaan ketika
disana. Lebih bagus dibanding kemampuan saya sebelumnya maksudnya (--“)
Sebenarnya
saya ini penakut sih kalau mau pergi-pergi sendiri seperti ini, tapi rasa
penasaran dan ambisius saya lebih besar, makanya kemarin nekat banget sendiri.
Namanya impian memang perlu perjuangan, kan. Sekeras apa niatmu, sekeras itu
perjuangan yang akan kau berikan. Biarkan Allah yang nanti menilai, apakah kamu
memang benar pantas untuk segala apa yang kamu inginkan dan usahakan kan;)
Semangat semuaanyaaa. Allah SWT itu Maha Melihat ko, Maha Mendengar, Dan Maha
Penyayang. Jadi jangan pernah khawatir. Cukup usahakan semampu yang kita bisa
aja untuk impian kita. Saya ini selalu berada pihak bagi mereka yang suka
berjuang, karena orang-orang yang seperti itu menurut saya adalah mereka yang
suka bersyukur. Bersyukur atas kemampuan yang diberikan Allah dan mencoba
memaksimalkannya. Mari mencari ilmu dengan sebaik dan sesungguh-sungguhnya :D
Bismillahirrahmannirahiim.
"Katakanlah! Apakah sama antara orang yang
berilmu dan orang yang tidak berilmu?"
( S.AZ-Zumar,ayat 9)
( S.AZ-Zumar,ayat 9)
Tertanda,
Yang masih terus berusaha maju
Amanda Noviana
0 comments:
Post a Comment