Saturday, April 13, 2013

Anak PARE Hollic, men!


 Assalamualaikum

Hehe akhirnya punya waktu lagi untuk bisa duduk sejenak sambil kemudian bercerita tentang apa-apa yang dialami.

Saya baru balik dari pare, KAMPUNG INGGRIS XD !!!

Seru banget disana. Walau di awal-awal saya selalu pengen pulang ke rumah terus. Hehe.
Oh ya, pada akhirnya saya cuman mengambil 2 minggu disana, dan sisa liburan 2 minggu nya saya pakai buat jalan-jalan di Banjarmasin. Awalnya mau balik ke Jogja atau nyambung lagi di pare selama 2 minggu, tapi akhirnya mama nyuruh buat pulang ke Banjarmasin saja karena ada suatu keperluan.

Hm…….
Ayo kita mulai cerita nya.

Saya menuju Pare dari Jogja dengan menggunakan travel. Tapi beberapa accident terjadi, saya diturunkan di tempat yang tidak seharusnya saat sudah tiba di pare (-____-)

Memang dari awal kesalahan saya yang tidak menanyakan alamat yang jelas dengan office camp saya yang di pare. Akhirnya saya diturunkan di tengah jalan dengan segenggam koper besar  ditangan.

Krik Krik.

Takut ?

Jelas. Apalagi saya sendirian kesana.
Tapi Alhamdulillah, dengan keberanian untuk Tanya menanya sana-sini dengan orang, akhirnya saya menemukan office dari camp yang akan saya tempati selama 2 minggu.
Namun…………………. Ketidakberuntungan saya tidak berhenti sampai disitu saja.

Ternyata………………….
Office nya TUTUP karena saya datangnya di hari minggu. ALAMAK (-________________-)


Hidup saya sempat terpontang-panting selama beberapa menit, karena saya belum diberitahu alamat camp saya.

Jadi gini, nama camp saya adalah “ACCESS ES” , namun access es mempunyai beberapa bangunan. Ada Access 2, access 3, access salsabila, access 6, access 7, dll. Dan penempatan asrama kita tergantung dari keputusan di office. Tanpa pernyataan dari office, saya tidak tahu harus melangkah ke bangunan yang mana. Lagipula saya tidak tahu dimana alamat dari bangunan itu semua (-_____-)

CRING !

Saya melihat cahaya pertolongan dari ujung lorong gelap yang saya lalui. Pft! Hiperbola.

Saya melihat seorang cowok yang sedang asyik wifi an di depan office.
*brb langsung mendekat buat sksd*

Orang ini sungguh baik. Setelah sesi curhat yang “lumayan” lama atas ketidakberuntungan hari ini, dia langsung membantu saya untuk menemukan camp yang akan saya tempati. Dia langsung berkeliling dan mencarikan asrama satu-satu, sedang saya hanya duduk menunggu di depan office sambil ditemani ngobrol  oleh temannya.
*warning: manda-nya gak sopan bangettt, blojjest. Jangan ditiru!*

Sekembalinya sang pria baik hati, Dengan sopannya dia langsung membawakan koper saya yang lumayan besar dan menuju ke suatu tempat dengan berjalan kaki. Ternyata camp saya adalah access 2. Lumayan deket sebenarnya.

“Mas pengajar nya ya ? “ – pembicaraan saat sedang berjalan kaki.
“Haha bukan ko.. Oh ya, Mba ambil berapa bulan disini ? “ – dia mulai bertanya balik.
“ Mana ada berapa bulan, mas. Haha. Cuman 2 minggu paling. Loh mas nya memang sudah berapa hari disini ? “ –
“ sudah 4 bulan’an disini, mba. Mbak nya kuliah ? “ –
“ Iya. Mas  ? “
“ Saya baru lulus SMA.. “ – orang ini suka sekali tersenyum, dan kalau tersenyum terlihat sangat... polos. Semacam wajah-wajah gak berdosa gitu deh :))
“ Hah ? seriusan ? lebih muda berarti ? berarti adek -_- ? “ –
“ Haha… hmm, ya gitu. “ –

JEDGER !

Ternyata yang bantu saya orang yang lebih muda dari saya. Tapi ya sebenarnya kelihatan sih, kelihatan dari senyum polos nya. Tapi polos orang ini sebenarnya tetap memancarkan aura dewasa.
Kira-kira begitu lah inti pembicaraan saat di jalan. Saya sudah agak-agak lupa soalnya. Oh ya, namanya alex, dari Bandung. Hobi tersenyum sepertinya. Orang yang sangat ramah.

Saat telah tiba di camp, alex juga yang membantu saya mencari kamar untuk 2 minggu ini. Pokoknya orang ini benar-benar sangat baik lah. Dia mengetuk satu-satu pintu kamar dan menanyakan apakah masih ada ruang kosong yang bisa memuat satu orang lagi, yaitu saya.

Ngomong-ngomong tentang kamar saya, saya sekamar dengan mbak Novi, mba frieda dan mba fifin loh berkat alex. Mereka tiba 1 hari sebelum saya. Mereka sangat welcome dan ramah :D

Setelah menaruh koper dan alex pergi. Saya pun juga berjalan-jalan sendirian keluar. Niat sebenarnya sih buat cari sinyal, hehe, soalnya di asrama sinyal 3 susah banget buat masuk :|

Waktu itu, sempat bertemu juga dengan cowok yang bantu saya nunjuk jalan sampai depan office sebelum bertemu alex. Mereka langsung bilang , “ lain kali jangan berani sendirian lagi kalau mau bepergian jauh. Berbahaya soalnya mba.. Ajak temennya kalau mau ke pare lagi “ . Mereka juga sangat ramah.

Haha, selama di pare saya sangat sering mendapat petuah seperti itu. Sampai bapak penyewa sepeda tempat saya menyewa juga bilang hal yang sama. Ibu penjual jamur-tahu (yang enak bangettttt) tempat saya sering curhat pun sering sekali bicara seperti itu. Haha. Iya, saya emang agak kuper sih awal-awal.
2 hari pertama saya selalu jalan-jalan sendirian dan ujung-ujungnya selalu curhat sama ibu-ibu penjual jamur-tahu goreng aneka rasa. Beliau baik banget soalnya. Dulu kenal sama ibunya gara-gara saya pernah digoda sama cowok lalu ibu itu yang menyelamatkan.

“Ayo nak pergi aja, mereka ini memang suka iseng. Ayo ayo cepet pergi nak “ – kata ibu nya pas melihat saya ditanya-tanyain sama segerombolan cowok.
“MasyaAllah ibuuuu, kan cuman mau kenal aja napaaaaa “ – kata salah satu dari mereka yang ternyata juga sudah kenal lama sama ibunya. Haha ibunya lucu banget pokoknya.

Ohya, kembali lagi di hari sebelumnya pas pertama kali saya masuk kelas.

Seruuuu tapi gugup bangett. Ngomong harus pake bahasa inggris, sedangkan saya gagu banget kalau disuruh ngomong pake bahasa inggris.

Apalagi di camp, kalau ketahuan pakai bahasa Indonesia dikenakan denda rp1000/kata. Busyet kan (-___-)

Tapi untung teman sekamar saya semuanya cs’an. Hehe. Kalau khilap ya kaga dilaporin. Kalau ga tau bahasa inggrisnya apa, boleh pakai “how to say” lalu disambung bahasa indo. Misal pas saya ga tau kata guling maka saya boleh mengatakan “ do you have a…. how to say guling “ , gituuu. Kalau pakai gitu kata coach (pelatih)  gapapa.

Saya ngambil kelas pronunciation sama speaking di access-es.  Keduanya menarik tapi banyak pe’er, apalagi speaking (-_-)

Jadwal di pare bisa dibilang sangat sangat padat. Soalnya dari jam set 5 pagi bakal ada kelas di camp tentang hafalan-hafalan kalimat expression, lalu jam 10 pagi ada kelas pronunciation, jam set 3 siang nya kelas speaking. Jam set 5 nya bakal ada study club. Langsung lanjut jam set 7 malam ada kelas lagi di camp.

Sebenarnya kalau gada pe’er, gada yang berat disana.

Tapi di kelas speaking selalu ada pe’er setiap hari nya. Selalu presentasi di depan kelas. Entah drama atau apa gitu. Dan itu maju tanpa teks, harus ngomong berbahasa inggris tentang tema nya itu. Ada pernah disuruh wawancara ke orang-orang lalu besok nya langsung di presentasi kan di depan kelas. Kadang drama tentang materi hari itu. Kalau ngapal pakai bahasa indo mungkin gampang, tapi ini dengan full bahasa inggris. Untuk tipe manusia yang mempunyai skill yang sangat minim dalam berbahasa inggris seperti saya, tentu itu terasa sangat sangat berat dan stressfull (-__-) tapi seriously, gada yang sia-sia dari semua tugas itu. Karena itu benar-benar menumbuhkan skill kita untuk berbicara dalam bahasa inggris.

Di kelas speaking saya mendapat banyak teman yang menyenangkan, yang kebanyakan memang teman se-camp saya.

Kebanyakan orang yang mengambil camp di pare bertujuan demi beasiswa yang akan diambil atau telah diambil. Seperti beberapa teman saya yang telah mendapat tiket beasiswa untuk pergi ke Malaysia, turki, dsb dari kampus-kampusnya. Tapi banyak juga yang seperti saya, yang masih berencana untuk mengusahakan beasiswa keluar negri (.______.)

Saya teringat dengan seseorang di kelas speaking, seseorang yang benar-benar jujur yang membuat orang lain menjadi menggosipkan kami di kelas. Dia benar-benar tidak peduli dengan tanggapan orang lain sepertinya.  

Orang itu terkesan gombal namun tidak terlihat gombal.

Bingung ?

Haha. Seorang pria aneh lah pokonya. Tapi dia sangat baik dan dewasa :)

Dia bisa menjadi kakak yang baik sepertinya, karena usia dia terpaut beberapa tahun di atas saya. Tapi saya tetap memanggilnya dengan nama nya langsung tanpa “kakak” atau “mas” , dan dia pun dengan santai nya menggunakan bahasa “elo-gue” khas kota nya, Jakarta, saat kami berbicara.

Tapi sejak menyebar gossip itu pula kami menjadi semakin menjauh, rasanya aneh jika ingin berbicara, padahal kami satu kelompok untuk presentasi tugas. Tapi yasudahlah, toh dia juga tahu bahwa saya menjauh bukan karena untuk saling membenci. Cuman ya jadi agak canggung aja dan takut membuat suasana jadi tidak enak. Tapi kalau ada kesempatan, kami masih ngobrol seperti biasa. Walau cuman untuk saling menyapa dan bertanya kabar hari ini saja.

Tapi dia terkadang suka sekali menambah-nambah gossip kalau lagi bicara di depan kelas dengan membawa-bawa nama saya, andai bisa mengulang waktu ingin sekali ceramahin kakak yang satu ini, tapi saya terkendala di bahasa sih ya…………

*krik krik*
          *karena untuk ngomong harus pakai bahasa inggris, blojjest. Lah dia mah lancar-lancar aja enak  balasnya nanti, saya ceramahinnya cuman a u a u a…*
          *berlindung di belakang Kenshin Himura*

Pare memang seperti itu, ia mendekatkan setiap manusia yang menempatinya. Kelas begitu kompak, untuk bertanya kabar dan saling menyapa adalah suatu yang wajar, karena semua merasa senasib disana sebagai member yang baru datang.

Oh ya, saya disana juga punya coach untuk ekskul. Namanya coach sofa dan coach anam. Mereka baru 17 tahun looooh. Mereka seru bangettt. Berkat pelatihan-pelatihan dari mereka lah kepercayaan diri saya menjadi menambah ketika disana. Mereka yang paling mengerti kemampuan saya lah pokonya :p

Mereka enak diajak main dan ngobrol. Kami sering curhat selama ekskull. Tapi dengan tetap gak mengabaikan pelajaran. Pernah kami main hafalan expression, siapa yang salah kena coret. Mainnya pakai botol yang diputar. Yang ditunjuk sama botol dia harus bisa menjawab expression yang diinginkan oleh pemain lain. Wah seru deh pokonya. Pernah juga saat ada tugas wawancara dari coach macho (coach di kelas speaking saya), saya langsung sms aja coach anam. Coach anam bahkan sampai mencarikan pengertian dari apa yang dimaksud coach macho. Wah kalau sampai ketahuan coach macho  bahwa saya dulu dibantu sama coach anam, bisa disembelih coach macho sayaa, blojjest. Coach sofa manggil saya dengan sebutan “mbak” coba. Dan saya selalu ngambek tiap dia panggil gitu. Huh. Sensitif nih masalah umur yaaaa.

Waktu malam minggu, saya dan coach sofa beserta anggota asrama saya yang lainnya ngasih surprise birthday buat ikha. Coach sofa sampai rela-rela in ga bobok di asrama dia, hihi. Dan Alhamdulillah berhasil :D Walau ngantuk-ngantuk dikit sih.

Disana sering mandi bebek loh. Haha. Kalau sore itu hampir ga sempet lagi waktunya kalau mau mandi yang serius, jadi paling cuman bilas-bilas dikit aja. Kelas di asrama sudah menunggu soalnya. Kalau telat masuk bakal didenda (-_____-) . Lalu setiap hari sering banget ngumpul-ngumpul di kamar sekedar ber gossip atau ngerjain tugas. Dan kamar kami yang paling ramai biasanya haha. Sering banget nonton film bareng entah dari laptop siapa. Yang paling seru itu waktu nonton film “KERAMAT” .Itu semua pada teriak-teriak setiap ada “makhluk ghaib” nya yang muncul. Malam-malam pula!

Pernah bikin video gila juga di asrama, hahaha. Di video itu sebelumnya kan ada mengenalkan diri, nah saya menyebutkan umur disana. Si nurul, temen satu asrama saya, lalu bilang,” loooh jadi kamu lebih tua dari saya? Saya kira masih SMA, masyaAllah….. “. Huahahaha saya senang sekali mendengarnya. Nurul satu angkatan dibawah saya sebenarnya.

Sebenarnya masih banyak sih cerita-cerita seru disana, tapi saya lupa. Hehehe. Sudah sebulan lebih soalnya ini terlewati. Saya pengen cerita apa jadi lupa deh.. hehe. Makanya ayo yuk datang aja ke Pare. Saya bulan puasa ini insyAllah kalau rejeki nya memang ada pengen kesana lagi:) Saya juga sempet jalan-jalan kesana kemari disana, seruuuuu pokonya (>_<)

Btw, ternyata ada temen saya loh (Adik angkatan lebih tepatnya) yang dulu jadi coach disana sebelum kuliah disini. Dan dia menertawakan result saya disana yang hanya mendapatkan nilai “B” untuk speaking dan pronunciation. Padahal itu juga sudah bagus loh kenaikannya dengan perjuangan saya yang juga gila-gilaan ketika disana. Lebih bagus dibanding kemampuan saya sebelumnya maksudnya (--“)

Sebenarnya saya ini penakut sih kalau mau pergi-pergi sendiri seperti ini, tapi rasa penasaran dan ambisius saya lebih besar, makanya kemarin nekat banget sendiri. Namanya impian memang perlu perjuangan, kan. Sekeras apa niatmu, sekeras itu perjuangan yang akan kau berikan. Biarkan Allah yang nanti menilai, apakah kamu memang benar pantas untuk segala apa yang kamu inginkan dan usahakan kan;) Semangat semuaanyaaa. Allah SWT itu Maha Melihat ko, Maha Mendengar, Dan Maha Penyayang. Jadi jangan pernah khawatir. Cukup usahakan semampu yang kita bisa aja untuk impian kita. Saya ini selalu berada pihak bagi mereka yang suka berjuang, karena orang-orang yang seperti itu menurut saya adalah mereka yang suka bersyukur. Bersyukur atas kemampuan yang diberikan Allah dan mencoba memaksimalkannya. Mari mencari ilmu dengan sebaik dan sesungguh-sungguhnya :D 

Bismillahirrahmannirahiim.

"Katakanlah! Apakah sama antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu?"
( S.AZ-Zumar,ayat 9)

Tertanda,
Yang masih terus berusaha maju


Amanda Noviana

0 comments:

Post a Comment

Anak PARE Hollic, men!


 Assalamualaikum

Hehe akhirnya punya waktu lagi untuk bisa duduk sejenak sambil kemudian bercerita tentang apa-apa yang dialami.

Saya baru balik dari pare, KAMPUNG INGGRIS XD !!!

Seru banget disana. Walau di awal-awal saya selalu pengen pulang ke rumah terus. Hehe.
Oh ya, pada akhirnya saya cuman mengambil 2 minggu disana, dan sisa liburan 2 minggu nya saya pakai buat jalan-jalan di Banjarmasin. Awalnya mau balik ke Jogja atau nyambung lagi di pare selama 2 minggu, tapi akhirnya mama nyuruh buat pulang ke Banjarmasin saja karena ada suatu keperluan.

Hm…….
Ayo kita mulai cerita nya.

Saya menuju Pare dari Jogja dengan menggunakan travel. Tapi beberapa accident terjadi, saya diturunkan di tempat yang tidak seharusnya saat sudah tiba di pare (-____-)

Memang dari awal kesalahan saya yang tidak menanyakan alamat yang jelas dengan office camp saya yang di pare. Akhirnya saya diturunkan di tengah jalan dengan segenggam koper besar  ditangan.

Krik Krik.

Takut ?

Jelas. Apalagi saya sendirian kesana.
Tapi Alhamdulillah, dengan keberanian untuk Tanya menanya sana-sini dengan orang, akhirnya saya menemukan office dari camp yang akan saya tempati selama 2 minggu.
Namun…………………. Ketidakberuntungan saya tidak berhenti sampai disitu saja.

Ternyata………………….
Office nya TUTUP karena saya datangnya di hari minggu. ALAMAK (-________________-)


Hidup saya sempat terpontang-panting selama beberapa menit, karena saya belum diberitahu alamat camp saya.

Jadi gini, nama camp saya adalah “ACCESS ES” , namun access es mempunyai beberapa bangunan. Ada Access 2, access 3, access salsabila, access 6, access 7, dll. Dan penempatan asrama kita tergantung dari keputusan di office. Tanpa pernyataan dari office, saya tidak tahu harus melangkah ke bangunan yang mana. Lagipula saya tidak tahu dimana alamat dari bangunan itu semua (-_____-)

CRING !

Saya melihat cahaya pertolongan dari ujung lorong gelap yang saya lalui. Pft! Hiperbola.

Saya melihat seorang cowok yang sedang asyik wifi an di depan office.
*brb langsung mendekat buat sksd*

Orang ini sungguh baik. Setelah sesi curhat yang “lumayan” lama atas ketidakberuntungan hari ini, dia langsung membantu saya untuk menemukan camp yang akan saya tempati. Dia langsung berkeliling dan mencarikan asrama satu-satu, sedang saya hanya duduk menunggu di depan office sambil ditemani ngobrol  oleh temannya.
*warning: manda-nya gak sopan bangettt, blojjest. Jangan ditiru!*

Sekembalinya sang pria baik hati, Dengan sopannya dia langsung membawakan koper saya yang lumayan besar dan menuju ke suatu tempat dengan berjalan kaki. Ternyata camp saya adalah access 2. Lumayan deket sebenarnya.

“Mas pengajar nya ya ? “ – pembicaraan saat sedang berjalan kaki.
“Haha bukan ko.. Oh ya, Mba ambil berapa bulan disini ? “ – dia mulai bertanya balik.
“ Mana ada berapa bulan, mas. Haha. Cuman 2 minggu paling. Loh mas nya memang sudah berapa hari disini ? “ –
“ sudah 4 bulan’an disini, mba. Mbak nya kuliah ? “ –
“ Iya. Mas  ? “
“ Saya baru lulus SMA.. “ – orang ini suka sekali tersenyum, dan kalau tersenyum terlihat sangat... polos. Semacam wajah-wajah gak berdosa gitu deh :))
“ Hah ? seriusan ? lebih muda berarti ? berarti adek -_- ? “ –
“ Haha… hmm, ya gitu. “ –

JEDGER !

Ternyata yang bantu saya orang yang lebih muda dari saya. Tapi ya sebenarnya kelihatan sih, kelihatan dari senyum polos nya. Tapi polos orang ini sebenarnya tetap memancarkan aura dewasa.
Kira-kira begitu lah inti pembicaraan saat di jalan. Saya sudah agak-agak lupa soalnya. Oh ya, namanya alex, dari Bandung. Hobi tersenyum sepertinya. Orang yang sangat ramah.

Saat telah tiba di camp, alex juga yang membantu saya mencari kamar untuk 2 minggu ini. Pokoknya orang ini benar-benar sangat baik lah. Dia mengetuk satu-satu pintu kamar dan menanyakan apakah masih ada ruang kosong yang bisa memuat satu orang lagi, yaitu saya.

Ngomong-ngomong tentang kamar saya, saya sekamar dengan mbak Novi, mba frieda dan mba fifin loh berkat alex. Mereka tiba 1 hari sebelum saya. Mereka sangat welcome dan ramah :D

Setelah menaruh koper dan alex pergi. Saya pun juga berjalan-jalan sendirian keluar. Niat sebenarnya sih buat cari sinyal, hehe, soalnya di asrama sinyal 3 susah banget buat masuk :|

Waktu itu, sempat bertemu juga dengan cowok yang bantu saya nunjuk jalan sampai depan office sebelum bertemu alex. Mereka langsung bilang , “ lain kali jangan berani sendirian lagi kalau mau bepergian jauh. Berbahaya soalnya mba.. Ajak temennya kalau mau ke pare lagi “ . Mereka juga sangat ramah.

Haha, selama di pare saya sangat sering mendapat petuah seperti itu. Sampai bapak penyewa sepeda tempat saya menyewa juga bilang hal yang sama. Ibu penjual jamur-tahu (yang enak bangettttt) tempat saya sering curhat pun sering sekali bicara seperti itu. Haha. Iya, saya emang agak kuper sih awal-awal.
2 hari pertama saya selalu jalan-jalan sendirian dan ujung-ujungnya selalu curhat sama ibu-ibu penjual jamur-tahu goreng aneka rasa. Beliau baik banget soalnya. Dulu kenal sama ibunya gara-gara saya pernah digoda sama cowok lalu ibu itu yang menyelamatkan.

“Ayo nak pergi aja, mereka ini memang suka iseng. Ayo ayo cepet pergi nak “ – kata ibu nya pas melihat saya ditanya-tanyain sama segerombolan cowok.
“MasyaAllah ibuuuu, kan cuman mau kenal aja napaaaaa “ – kata salah satu dari mereka yang ternyata juga sudah kenal lama sama ibunya. Haha ibunya lucu banget pokoknya.

Ohya, kembali lagi di hari sebelumnya pas pertama kali saya masuk kelas.

Seruuuu tapi gugup bangett. Ngomong harus pake bahasa inggris, sedangkan saya gagu banget kalau disuruh ngomong pake bahasa inggris.

Apalagi di camp, kalau ketahuan pakai bahasa Indonesia dikenakan denda rp1000/kata. Busyet kan (-___-)

Tapi untung teman sekamar saya semuanya cs’an. Hehe. Kalau khilap ya kaga dilaporin. Kalau ga tau bahasa inggrisnya apa, boleh pakai “how to say” lalu disambung bahasa indo. Misal pas saya ga tau kata guling maka saya boleh mengatakan “ do you have a…. how to say guling “ , gituuu. Kalau pakai gitu kata coach (pelatih)  gapapa.

Saya ngambil kelas pronunciation sama speaking di access-es.  Keduanya menarik tapi banyak pe’er, apalagi speaking (-_-)

Jadwal di pare bisa dibilang sangat sangat padat. Soalnya dari jam set 5 pagi bakal ada kelas di camp tentang hafalan-hafalan kalimat expression, lalu jam 10 pagi ada kelas pronunciation, jam set 3 siang nya kelas speaking. Jam set 5 nya bakal ada study club. Langsung lanjut jam set 7 malam ada kelas lagi di camp.

Sebenarnya kalau gada pe’er, gada yang berat disana.

Tapi di kelas speaking selalu ada pe’er setiap hari nya. Selalu presentasi di depan kelas. Entah drama atau apa gitu. Dan itu maju tanpa teks, harus ngomong berbahasa inggris tentang tema nya itu. Ada pernah disuruh wawancara ke orang-orang lalu besok nya langsung di presentasi kan di depan kelas. Kadang drama tentang materi hari itu. Kalau ngapal pakai bahasa indo mungkin gampang, tapi ini dengan full bahasa inggris. Untuk tipe manusia yang mempunyai skill yang sangat minim dalam berbahasa inggris seperti saya, tentu itu terasa sangat sangat berat dan stressfull (-__-) tapi seriously, gada yang sia-sia dari semua tugas itu. Karena itu benar-benar menumbuhkan skill kita untuk berbicara dalam bahasa inggris.

Di kelas speaking saya mendapat banyak teman yang menyenangkan, yang kebanyakan memang teman se-camp saya.

Kebanyakan orang yang mengambil camp di pare bertujuan demi beasiswa yang akan diambil atau telah diambil. Seperti beberapa teman saya yang telah mendapat tiket beasiswa untuk pergi ke Malaysia, turki, dsb dari kampus-kampusnya. Tapi banyak juga yang seperti saya, yang masih berencana untuk mengusahakan beasiswa keluar negri (.______.)

Saya teringat dengan seseorang di kelas speaking, seseorang yang benar-benar jujur yang membuat orang lain menjadi menggosipkan kami di kelas. Dia benar-benar tidak peduli dengan tanggapan orang lain sepertinya.  

Orang itu terkesan gombal namun tidak terlihat gombal.

Bingung ?

Haha. Seorang pria aneh lah pokonya. Tapi dia sangat baik dan dewasa :)

Dia bisa menjadi kakak yang baik sepertinya, karena usia dia terpaut beberapa tahun di atas saya. Tapi saya tetap memanggilnya dengan nama nya langsung tanpa “kakak” atau “mas” , dan dia pun dengan santai nya menggunakan bahasa “elo-gue” khas kota nya, Jakarta, saat kami berbicara.

Tapi sejak menyebar gossip itu pula kami menjadi semakin menjauh, rasanya aneh jika ingin berbicara, padahal kami satu kelompok untuk presentasi tugas. Tapi yasudahlah, toh dia juga tahu bahwa saya menjauh bukan karena untuk saling membenci. Cuman ya jadi agak canggung aja dan takut membuat suasana jadi tidak enak. Tapi kalau ada kesempatan, kami masih ngobrol seperti biasa. Walau cuman untuk saling menyapa dan bertanya kabar hari ini saja.

Tapi dia terkadang suka sekali menambah-nambah gossip kalau lagi bicara di depan kelas dengan membawa-bawa nama saya, andai bisa mengulang waktu ingin sekali ceramahin kakak yang satu ini, tapi saya terkendala di bahasa sih ya…………

*krik krik*
          *karena untuk ngomong harus pakai bahasa inggris, blojjest. Lah dia mah lancar-lancar aja enak  balasnya nanti, saya ceramahinnya cuman a u a u a…*
          *berlindung di belakang Kenshin Himura*

Pare memang seperti itu, ia mendekatkan setiap manusia yang menempatinya. Kelas begitu kompak, untuk bertanya kabar dan saling menyapa adalah suatu yang wajar, karena semua merasa senasib disana sebagai member yang baru datang.

Oh ya, saya disana juga punya coach untuk ekskul. Namanya coach sofa dan coach anam. Mereka baru 17 tahun looooh. Mereka seru bangettt. Berkat pelatihan-pelatihan dari mereka lah kepercayaan diri saya menjadi menambah ketika disana. Mereka yang paling mengerti kemampuan saya lah pokonya :p

Mereka enak diajak main dan ngobrol. Kami sering curhat selama ekskull. Tapi dengan tetap gak mengabaikan pelajaran. Pernah kami main hafalan expression, siapa yang salah kena coret. Mainnya pakai botol yang diputar. Yang ditunjuk sama botol dia harus bisa menjawab expression yang diinginkan oleh pemain lain. Wah seru deh pokonya. Pernah juga saat ada tugas wawancara dari coach macho (coach di kelas speaking saya), saya langsung sms aja coach anam. Coach anam bahkan sampai mencarikan pengertian dari apa yang dimaksud coach macho. Wah kalau sampai ketahuan coach macho  bahwa saya dulu dibantu sama coach anam, bisa disembelih coach macho sayaa, blojjest. Coach sofa manggil saya dengan sebutan “mbak” coba. Dan saya selalu ngambek tiap dia panggil gitu. Huh. Sensitif nih masalah umur yaaaa.

Waktu malam minggu, saya dan coach sofa beserta anggota asrama saya yang lainnya ngasih surprise birthday buat ikha. Coach sofa sampai rela-rela in ga bobok di asrama dia, hihi. Dan Alhamdulillah berhasil :D Walau ngantuk-ngantuk dikit sih.

Disana sering mandi bebek loh. Haha. Kalau sore itu hampir ga sempet lagi waktunya kalau mau mandi yang serius, jadi paling cuman bilas-bilas dikit aja. Kelas di asrama sudah menunggu soalnya. Kalau telat masuk bakal didenda (-_____-) . Lalu setiap hari sering banget ngumpul-ngumpul di kamar sekedar ber gossip atau ngerjain tugas. Dan kamar kami yang paling ramai biasanya haha. Sering banget nonton film bareng entah dari laptop siapa. Yang paling seru itu waktu nonton film “KERAMAT” .Itu semua pada teriak-teriak setiap ada “makhluk ghaib” nya yang muncul. Malam-malam pula!

Pernah bikin video gila juga di asrama, hahaha. Di video itu sebelumnya kan ada mengenalkan diri, nah saya menyebutkan umur disana. Si nurul, temen satu asrama saya, lalu bilang,” loooh jadi kamu lebih tua dari saya? Saya kira masih SMA, masyaAllah….. “. Huahahaha saya senang sekali mendengarnya. Nurul satu angkatan dibawah saya sebenarnya.

Sebenarnya masih banyak sih cerita-cerita seru disana, tapi saya lupa. Hehehe. Sudah sebulan lebih soalnya ini terlewati. Saya pengen cerita apa jadi lupa deh.. hehe. Makanya ayo yuk datang aja ke Pare. Saya bulan puasa ini insyAllah kalau rejeki nya memang ada pengen kesana lagi:) Saya juga sempet jalan-jalan kesana kemari disana, seruuuuu pokonya (>_<)

Btw, ternyata ada temen saya loh (Adik angkatan lebih tepatnya) yang dulu jadi coach disana sebelum kuliah disini. Dan dia menertawakan result saya disana yang hanya mendapatkan nilai “B” untuk speaking dan pronunciation. Padahal itu juga sudah bagus loh kenaikannya dengan perjuangan saya yang juga gila-gilaan ketika disana. Lebih bagus dibanding kemampuan saya sebelumnya maksudnya (--“)

Sebenarnya saya ini penakut sih kalau mau pergi-pergi sendiri seperti ini, tapi rasa penasaran dan ambisius saya lebih besar, makanya kemarin nekat banget sendiri. Namanya impian memang perlu perjuangan, kan. Sekeras apa niatmu, sekeras itu perjuangan yang akan kau berikan. Biarkan Allah yang nanti menilai, apakah kamu memang benar pantas untuk segala apa yang kamu inginkan dan usahakan kan;) Semangat semuaanyaaa. Allah SWT itu Maha Melihat ko, Maha Mendengar, Dan Maha Penyayang. Jadi jangan pernah khawatir. Cukup usahakan semampu yang kita bisa aja untuk impian kita. Saya ini selalu berada pihak bagi mereka yang suka berjuang, karena orang-orang yang seperti itu menurut saya adalah mereka yang suka bersyukur. Bersyukur atas kemampuan yang diberikan Allah dan mencoba memaksimalkannya. Mari mencari ilmu dengan sebaik dan sesungguh-sungguhnya :D 

Bismillahirrahmannirahiim.

"Katakanlah! Apakah sama antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu?"
( S.AZ-Zumar,ayat 9)

Tertanda,
Yang masih terus berusaha maju


Amanda Noviana

0 comments: