Assalamualaikum--
Suatu hari
hiduplah seorang gadis yang menyukai seorang lelaki.
Atas
nama ketidakinginan-merasakan-kekecewaan-dan-kesakithatian-yang-lebih-mendalam,
gadis itu telah mencoba menghapuskan perasaannya berkali-kali.
Namun.. dengan berjalannya waktu, perasaan itu tidak pernah benar-benar
hilang.. ia masih berdiri di tempat yang sama. Curang. Gadis
itu merasa benci di posisi seperti ini. Melihat bagaimana lelaki yang
disukainya menyukai orang lain adalah hal terperih yang ia rasakan. Namun gadis itu lupa.. apa tujuan ia menyukai orang itu
dari dulu. Memang kenapa kalau lelaki itu
menyukai orang lain ? Harusnya gadis itu
mengerti, ia menyukai lelaki itu karena memang menyukai
saat-saat dimana ia bisa melihat lelaki itu berbahagia..
tertawa. Walaupun itu bukan dengannya.. Curang. Benar-benar curang..
“ …bukan
berjuang untuk mendapatkannya, namun berjuang untuk melupakannya.. “ - seperti itulah kira-kira kalimat yang pernah ia baca dari sebuah
blog milik falafu.
Di
awal pertemuan gadis itu tidak pernah
mengerti dan menebak bagaimana lelaki itu
suatu saat akan menjadi begitu berarti dalam kebahagiaannya.. seperti sekarang.
Gadis itu menyukainya. Hari itu, takdir semakin
menguatkan, seakan membisikkan bahwa inilah orang yang ia cari. Namun dihari
selanjutnya ia seakan dijatuhkan kembali. Hari selanjutnya lagi ia kembali
merasa dikuatkan oleh takdir. Dan di kemudian hari lagi ia kembali merasa
dilemahkan oleh takdir. Berkali-kali seperti itu.. curang.. Gadis itu terlihat sudah mulai lelah.
Dan
tepat beberapa hari yang lalu.. semuanya seharusnya sudah berakhir dari sini. Gadis itu seharusnya sudah benar-benar harus
melupakannya. Lelaki itu menyukai orang
lain. Perasaan sepihak ini sudah seharusnya benar-benar dihapuskan. Tapi sekarang.. tiba-tiba gadis itu kembali merasa tidak sanggup.. tidak
sanggup untuk melupakan. Walau teman dari sang gadis telah meyakinkan
berkali-kali, namun tidak berapa lama kemudian gadis itu pasti
akan mengambil keputusan kembali untuk mempertahankan perasaan yang ada.
Gadis itu benar-benar telah terlanjur menyukainya.
Sedangkan laki-laki itu pun telah terlanjur pula menyukai
perempuan lain. Sedangkan tiba-tiba.. tanpa disangka.. ada seorang laki-laki
lain yang mencoba mengetuk hati gadis itu tanpa
tahu bahwa gadis itu sedang menyukai orang lain. Lalu gadis itu harus bagaimana ?
Lelaki
yang ini sungguh sangat baik. Bahkan ia dengan perlahan mencoba
mewujudkan impian-impian sang gadis. Sang gadis seharusnya bahagia.. namun
rupanya, ia malah semakin bingung dan tersesat. Ia tidak bisa seperti ini, pikirnya.
Ia tidak pernah mempunyai maksud apapun untuk menyakiti hati sang
pria, tidak dengan membohonginya atau memberikan harapan palsu…
pikirnya. Ia tidak bisa melihat bagaimana sang pria begitu baik sedangkan gadis itu masih menyukai seseorang yang lain.. seseorang yang mungkin juga sedang
memperjuangkan perasaannya untuk mendapatkan hati gadis lain, dan sudah pasti bukan
dirinya.
Kalian
tahu betapa lelahnya itu ?
Bagaimana lelahnya bertarung dengan perasaan
sendiri hanya untuk mencoba melupakan seseorang namun tidak pernah berhasil ?
Namun
gadis itu akhirnya tetap ingin bertahan.. bagaimana
keras kepalanya dia. Bagaimana dia mencoba bertahan dan melepaskan sang
pria yang baik hati yang baru datang ke kehidupannya dengan sebuah
cahaya hangat. Sang pria baik hati itu memang tidak pantas
untuk gadis seburuk dirinya yang dengan keras kepalanya tetap bertahan untuk
seseorang yang tidak mungkin didapatkan, pikirnya. Akhirnya sang gadis tetap
dengan keras kepalanya dan mencoba bertahan sampai… bukan sampai dengan ia berhasil
mendapatkan sang lelaki, namun sampai ia berhasil menghilangkan perasaannya dan
dapat dengan tulus menyukai seseorang yang lain.
Satu
yang ia pelajari, gadis itu tidak ingin
menghapus perasaannya kepada sang lelaki dengan cara membencinya.
“ Daun yang
jatuh tak pernah membenci angin.. “ – Tere Liye.
Ia tidak ingin membenci angin
yang menggugurkan nya. Ia ikhlas menerimanya. Ikhlas melihat lelaki itu bahagia dan berjuang mendapatkan gadis
lain yang ia suka. Ia menikmati peran sebagai “secret admirer” ini. Ya, Gadis itu sedang menikmati perannya sebagai
pengamat. Bahkan hanya dengan melihat lelaki itu saja
dan memastikan ia masih sehat, gadis itu sudah
teramat senang.. iya, itu saja cukup untuk sekarang. Hingga waktu nya datang
yaitu saat dimana perasaan itu mulai menghilang.
Dan ia pun benci mengambil peran sebagai orang yang mempermainkan sang pria baik hati lain yang pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya. Gadis itu mencoba melepaskan sang pria yang baik hati itu agar tidak merasakan perasaan yang sama seperti yang ia alami. Ia ingin sang pria baik hati mendapatkan bahagianya.
Tertanda
Sang pencerita dongeng,
Amanda Noviana
*backsound: "when you love someone" - Endah feat Resha *
0 comments:
Post a Comment