Assalamualaikum
Hai diary,
Hari
ini saya menangis lagi di telpon.. tapi kali ini saya masih bisa menyembunyikannya dengan
baik seakan tidak ada apa-apa. Saya selalu saja tidak tahan ketika mama
memberikan perhatian dan kekhawatiran yang berlebihan saat menyuruh anaknya untuk tetap tenang. Kehilangan kakak dimasa lalu benar-benar memberikan traumatik yang
berat bagi semua, terutama mama. Hingga membuat mama untuk terus memperhatikan anaknya.
Sekarang..
bagaimana mungkin saya selalu menangis dan tidak menunjukkan ketegaran sama sekali. Bukan karena
rasa sakitnya pula saya menangis, bukan pula karena entah siapa itu, namun terlebih karena kekhawatiran mama yang
berlebihan yang menjadikan saya selalu menyesal karena sering mengecewakan dan
menyedihkan mama. Saya jadi kangen mama. Saya sayang mama. Walau mama
selalu terlihat lebay dalam mengkhawatirkan anaknya. Haha, sungguh sangat lebay.
Jangan
terlalu khawatir lagi. Mama selalu tahu sekuat apa manda.
Maaf untuk kekerasan kepala manda sekarang, juga terimakasih sudah mau memberikan kepercayaan lagi untuk keputusan ini, keputusan yang selalu dipenuhi kekerasan kepala ini. Walau mama bisa saja selalu berubah pikiran seperti kemarin, tapi.. mari kita sama-sama mempercayai takdir-Nya :)
“ Pada akhirnya.. jikalau suatu saat saya menyerah,
bukan menyerah karena semua sikapmu. Namun, terlebih atas permintaan dari mama
saya yang tersayang. “ – isi hati
saya saat ini.
Tertanda
Yang selalu lebay diperhatikan,
Amanda
Noviana
*ps: dan tepat sehari setelah postingan ini, mama tiba-tiba mengatakan minta maaf (padahal ga salah) dan mengatakan bakal mendukung sepenuhnya lagi, melalui doa-doa. Mama gak bakal menyuruh menyerah sebelum saya sendiri yang memutuskan untuk menyerah (paling tidak untuk saat ini, kata mama. Ke depannya ya lihat nanti .___. ). Subhanallah ya.. postingan saya seperti sampai ke hati mama, hehe. Saya bangga memiliki mama. Terimakasih ya Allah :D *
0 comments:
Post a Comment